Part 24: Surprise!

1.6K 102 0
                                    

Niko sudah sangat lelah hari ini. Hari ini ia banyak mendapat pekerjaan di kantor sehingga ia lembur dan baru bisa pulang jam setengah 11 malam. Di kampus pun begitu. Profesornya mengkritik papernya dan ia harus akui itu memang salahnya. Ia membuat paper itu saat kerjaan di kantor sedang banyak juga sehingga pikirannya terbagi.

Hari ini seperti hari yang sangat panjang.

Niko menekan password apartemennya.

Suara seseorang yang sedang menekan password apartemen membuat Vanesha yang ketiduran di sofa langsung bangun. Itu pasti Niko, pikirnya. Vanesha langsung bangkit berdiri dan membenahi pakaian dan rambutnya. Setelah siap ia langsung mengambil cheesecake yang di letakan di atas meja.

Niko berjalan masuk ke apartemennya. Menyadari bukan hanya ia saja di dalam apartemen ini, yang tadinya Niko akan masuk ke dalam kamarnya langsung berbalik badan menghadap ke ruang tamunya.

Vanesha yang melihat Niko berbalik dan menatapnya kaget langsung tersenyum lebar, "Surprise!" ucapnya lalu berjalan mendekati Niko yang masih mematung karena kaget Vanesha ada di apartemennya.

Niko masih diam dan tidak mengatakan sepatah kata pun membuat Vanesha memikirkan hal yang tidak-tidak. Apa Niko tidak menyukai Vanesha lagi dan tak mengharapkan gadis itu di dekatnya lagi?

"Lo gak suka gue disini? Maaf." ucap Vanesha menundukkan kepalanya.

Seolah baru sadar Niko langsung mengambil cheesecake itu dari tangan Vanesha lalu membawanya ke atas meja makan. Niko melihat banyak makanan yang tertata di meja makan ini. Sadar jika gadis itu sudah memasakan makanan yang banyak untuknya, tidak seharusnya kan ia memarahi gadis itu sekarang?

Niko menghela napasnya lalu kembali ke depan pintu kamarnya dimana Vanesha masih berdiri dan menundukkan kepalanya. Ia tambah tidak bisa memarahi gadis itu jika Vanesha sudah seperti ini.

Setelah berdiri di depan Vanesha lagi, Niko langsung memegang kepala gadis itu dengan kedua tangan besarnya dan mendongakkan kepala Vanesha agar ia bisa melihat Vanesha karena sedari tadi Vanesha tidak pernah berhenti menunduk.

"Banyak yang harus kita omongin." ucap Niko singkat lalu menarik tangan Vanesha pelan dan menggiringnya ke sofa di ruang tamu, tempat dimana Vanesha tidak sengaja tertidur sedari menunggu Niko pulang.

Seharusnya Vanesha tahu kalau Niko pasti akan menanyakan berbagai macam hal, seperti mengapa Vanesha berada disini? Bagaimana bisa Vanesha tahu alamat tempat tinggalnya? Bagaimana Vanesha berada di London? Apa Vanesha kabur dari rumah atau bagaimana?

Yang Niko tahu gadis di hadapannya ini sangat dijaga ketat oleh keluarganya. Ia putri satu-satunya keluarga Emery dan anak bungsu. Ia mengerti keluarganya benar-benar menjaga Vanesha karena ia juga berada di posisi tersebut. Nari, adiknya juga putri satu-satunya dan anak bungsu di keluarganya.

Tapi ia masih tidak mengerti. Apa Vanesha diberi izin ke London sendirian?

Seolah mengeri tatapan Niko, Vanesha langsung mengulurkan tangannya menepuk bahu Niko pelan. "Santai aja. Tanya sama gue satu-satu. Gue akan jawab semuanya." ucap Vanesha dengan senyuman terbaiknya.

Baiklah. Vanesha saat ini sedang sangat senang. Jadi wajar kalau ia banyak tersenyum hari ini? Ia tersenyum karena setelah sekian lama ia bisa bertemu lagi dengan laki-laki di hadapannya saat ini.

"Kenapa lo bisa ada disini?" tanya Niko sambil menatap Vanesha dengan bingung.

"Emang kenapa? Gue gak boleh kesini?"

RivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang