Pernikahan Vanesha dan Niko sudah menginjak dua bulan.
Dua bulan menjadi waktu yang baik di antara mereka.
Awalnya mereka tidak mempunyai rencana untuk bulan madu karena kesibukan masing-masing. Tetapi tanpa diketahui oleh Vanesha, Niko membuat kejutan. Niko merencanakan bulan madu keliling Eropa sesuai dengan impian Vanesha.
Niko masih ingat dengan jelas bagaimana ekspresi Vanesha saat ia memberikan sebuah amplop yang isinya adalah tiket pesawat ke Eropa.
Wajah berseri-seri dan mata yang membulat sempurna itu selalu menjadi kesukaan Niko.
^^^
Buku berwarna merah yang sengaja di sampul itu sekarang berada di tangan kanan Niko. Buku itu menjadi buku favorit Vanesha dan Niko. Buku itu bukan buku diary. Buku itu adalah buku berisi puisi-puisi milik Lang Leav.
Ruang keluarga menjadi tempat favotit mereka untuk sekadar bersantai, menonton tv, mengobrol, dan masih banyak lagi hal yang mereka lakukan selama dua bulan ini di sofa ruang keluarga ini.
Waktu yang kami habiskan bersama adalah waktu paling berharga yang pernah aku miliki.
Akhir-akhir ini kesibukan kami juga semakin menjadi sehingga membuat kami jarang bertemu walau berada di satu atap yang sama.
Jika paginya Niko berangkat ke kantor, Vanesha masih terlelap. Begitu pun malamnya. Niko sampai di rumah saat Vanesha sudah terlelap saat menunggunya pulang.
Setiap hari selama enam hari ini hanya wajah terlelap Vanesha yang bisa di lihat Niko. Minggu adalah hari yang akan di lewati mereka hanya di rumah berdua. Menikmati waktu kebersamaan yang terbuang.
Duduk sambil membaca buku kesukaan mereka dengan Vanesha yang menyandar pada bahu Niko dan sesekali Niko mencium kepala Vanesha.
Beautiful.
Buat mereka berdua ini adalah waktu terindah yang bisa mereka nikmati sebelum kembali ke rutinitas masing-masing atau pun sebelum mereka mempunyai anggota baru di keluarga kecil mereka.
Ah. Vanesha rasa itu akan membuatnya menjadi perempuan yang sangat bahagia.
Kamis, 9 Maret 2017
19.21 WIB

KAMU SEDANG MEMBACA
Rival
Teen FictionMempunyai rival di sekolah membuat Vanesha kesal. Posisi yang dia pertahankan, yaitu rangking 1 selama duduk di sekolah dasar tidak jadi miliknya lagi sejak Vanesha menginjakan kaki di SMP. Sialnya lagi setelah lulus dari SMP dia harus bertemu lagi...