Part 13: Sick

1.9K 110 1
                                    


Waktu berjalan dengan cepat. Sebentar lagi Ulangan Tengah Semester (UTS) akan segera dilaksanakan. Semua guru sudah memeringatkan untuk belajar di rumah dan jangan main-main karena ini juga sudah tahun terakhir berada di SMA. Mereka sudah kelas 3 SMA maka dari itu harus lebih serius untuk mempersiapkan sesuatu termasuk ulangan.

Vanesha tahu betul itu, maka ia berusaha untuk mencari waktu untuk tetap belajar disela kesibukannya mengerjakan tugas yang tetap saja diberikan oleh guru. Hasil dari UTS juga akan diberikan kepada orang tua murid sehingga ia ingin memberikan yang terbaik untuk orang tuanya.

Seperti saat ini Vanesha lebih memilih untuk membaca buku biologinya dibandingkan pergi ke kantin. Vanesha sudah mempersiapkan segalanya sehingga ia bisa membaca buku biologi saat jam istirahat sambil memakan roti yang dibawanya dari rumah. Ingin menghemat waktu, maksudnya.

Saat sedang asyik membaca sambil memakan roti yang dibawanya seseorang masuk ke dalam kelas dan dudk di sebelah Vanesha membuat ia langsung menoleh ke sebelahnya. Vanesha tersenyum saat tah siapa yang duduk di sebelahnya. Niko yang duduk di sebelahnya. Ia membawa buku yang sama dengannya dan membacanya di sebelah Vanesha yang masih menatapnya.

Merasa diperhatikan terus menerus membuat Niko menoleh ke arah Vanesha yang masih tetap setia tersenyum. Niko memiringkan kepalanya karena merasa bingung dengan Vanesha yang terus menatapnya setelah ia duduk di sebelahnya.

"Kenapa?" tanya Niko heran.

"Oh, Enggak. Enggak apa-apa." Jawab Vanesha kelimpungan setelah sadar bahwa ia menatap Niko sedari tadi.

Setelah percakapan singkat itu mereka berdua diam dan melanjutkan membaca buku biologi.

"Gue cuma menemani lo belajar. Karena keliatannya lo kayak kutu buku banget belajar sendirian padahal yang lain masih asyik main atau makan." Kata Niko pelan dengan masih membaca bukunya.

"Makasih." Balas Vanesha dengan tulus.

^^^

Ulangan Tengah Semester sedang dilaksanakan. Selama seminggu ini hari-harinya akan diisi dengan belajar, belajar dan belajar. Walaupun Vanesha sudah mulai belajar dari jauh hari sebelum ulangan ini dilaksanakan tetap saja Vanesha masih harus mengulangi semua materi yang sudah ia baca dan pelajari.

Vanesha selalu seperti itu. Ulangan membuatnya sulit untuk bernapas. Ia belajar dengan giat atau bahkan terlalu giat. Ia tidak tahu kenapa ia terlalu obsesi untuk mendapatkan nilai yang baik padahal kedua orang tuanya tidak pernah marah sekali pun nilainya jelek. Mereka bukan tipe orang tua yang suka menuntut anaknya untuk mendapkan nilai yang bagus atau mendapatkan juara di sekolah.

Vanesha hanya terlalu menanam perkataan sang ayah padanya waktu ia masih kecil. Sang ayah bilang bahwa jika kita harus belajar dengan giat dan sungguh-sungguh agar kita pintar. Menjadi anak pintar sehingga kita bisa memilih apa pun impian kita di kemudian hari. Vanesha terlau memegang teguh perkataan ayahnya. Padahal ia tahu perkataan sang ayah tidak sepenuhnya benar.

Malam ini sudah sampai larut Vanesha masih berkutik dengan rumus-rumus fisika yang menjadi materi ulangannya. Ia sedang menghafal rumus-rumus itu sambil memegang tisu yang ia sumbatkan pada hidungnya. Dari tadi hidung Vanesha mengeluarkan darah. Ia mimisan dan ini sudah sering ia alami ketika ia lelah. Mimisan ini juga sering terjadi saat ia sedang ulangan. Vanesha terlalu memaksakan tubuhnya untuk tetap terjaga walaupun ia sudah lelah hanya untuk tetap mengulang semua pelajaran.

^^^

Semua murid keluar kelas dengan berbagai macam ekspresi. Ulangan telah selesai dengan Fisika sebagai ulangan terakhir.

RivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang