Part 4: Olimpiade

2.6K 139 1
                                    

"Nih. Semuanya udah gue kerjain tinggal lo baca, ketik, dan pelajarin. Kalau lo mau nambahin boleh tapi kalau mau ngurangin gak boleh. Karena gue udah capek-capek ngerjainnya semaleman." Kata Vanesha setelahnya ia masuk ke kelasnya langsung menuju tempat duduk Niko yang letaknya tidak begitu jauh dari tempat dudukku.

"Oh oke. Thank you. Malam ini bakal langsung gue kerjain. Jadi lo tenang aja." Jawab Niko mengambil buku dan kertas yang diserahkan Vanesha.

"Oke. Bagus kalau gitu. Lebih cepat lebih baik." Jawab Vanesha yang setelahnya langsung menuju tempat duduknya dan memainkan hpnya sambil menunggu teman-temannya datang.

Pelajaran pertama sampai ketiga telah selesai dan dijeda dengan istirahat 15 menit. Semua murid berhamburan keluar dari kelas masing-masing. Ada yang pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah meminta jatah makan karena tadi pagi tidak sempat sarapan atau pun hanya sekadar nongkrong di kantin. Ada yang pergi ke perpustakaan dan ada juga beberapa siswa yang sedang main bola, entah itu bola kaki atau basket. Semuanya sibuk mengisi istirahat dengan sebaik mungkin.

Seperti Niko dan teman-temannya yang juga sedang mengisi jam istirahat dengan main basket.

"Nik, lo di panggil sama Bu Ani tuh." Ucap Rino salah satu teman sekelas Niko.

"Dimana?" Balas Niko setelah berhenti main basket dan memberi kode ke teman-temannya kalau dia di panggil guru.

"Di ruang guru."

"Oh oke. Thanks ya." Niko pun langsung pergi menuju ruang guru. Diketuknya pintu ruang guru dan memberi salam kepada guru-guru yang ada di dalam. "Permisi Bu. Ibu manggil saya?" Kata Niko memberi salam kepada Bu Ani.

"Oh, iya Niko. Begini, ibu baru mendapat kabar bahwa 1 bulan lagi akan ada olimpiade. Maka dari itu ibu mau kamu mewakili olimpiade kali ini dan kamu gak sendiri kok. Kamu akan berdua dengan..."

"Permisi Bu. Ibu manggil saya?"

"Oh ya. Pas banget kamu udah kesini. Masuk Vanesha. Jadi, seperti yang udah ibu bilang kepada Niko bahwa satu bulan lagi sekolah kita mengikuti olimpiade. Jadi, ibu minta kepada kalian berdua untuk mejadi wakil bagi sekolah kita." Vanesha dan Niko saling berpandangan.

"Kalian juga akan ibu beri bimbingan. Jadi entah itu saat jam ibu kosong atau ibu meminta kalian saat pulang sekolah atau pun saat sore hari karena kalian sudah kelas tiga kalian tidak ada lagi ekskul jadi kita bisa memanfaatkan waktu itu untuk bimbingan. Apa kalian keberatan?" Bu Ani memandangi Niko dan Vanesha, sedangkan yang dipandangi sedang saling berpandangan seperti mengatakan melalui tatapan 'kenapa harus sama lo sih?'

"Hmm.. Enggak kok bu. Kalau saya tidak keberatan." Jawab Niko sambil tersenyum kepada Bu Ani.

"Bagus deh. Vanesha? Bagaimana?"

"Hmmmm... Gimana ya bu? Yaudah deh. Saya coba." Jawab Vanesha dengan senyum yang sedikit dipaksakan atau tidak iklas.

"Oke bagus. Kalau begitu kita mulai bimbingan besok ya. Besok jadwal ibu agak sedikit padat, jadi kalian bisa sepulang sekolah saja bimbingannya? Tanya Bu Ani sambil melihat ke arah jadwal pelajaran untuk kelas-kelas yang akan dia ajar.

Sambil mengangguk Niko menjawab pertanyaan Bu Ani "Saya bisa bu."

^^^

Setelah dari ruang guru untuk bertemu Bu Ani Vanesha dan Niko langsung kebali ke kelas mereka karena bel masuk sudah berbunyi. Mereka berjalan dalam diam dengan Vanesha jalan di depan dan Niko jalan di belakangnya.

RivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang