Part 13

4.1K 317 35
                                    

Aku masih bingung ada apa antara Dokter Galih dan Si Tentara Gila itu yah, ya aku masih memanggilnya dengan sebutan tentara gila karena aku belum secara resmi berkenalan dengannya, walaupun aku sudah  mendengar dokter Galih menyebut namanya,"Aruna"
Terjadi keheningan didalam perjalanan aku dan Dokter Galih sama-sama sibuk dengan pemikiran masing-masing
"Kirana, kamu gak ada yang luka kan kalau ada aku obatin dulu yah" tiba-tiba Dokter Galih membuka suara

"nggak ada kok Dok,aku baik-baik saja",

"Syukurlah kalau begitu, mmmm Kamu gak usah panggil dengan sebutan itu lah  Dok..Dok..kalau lagi diluar RST" ucap dokter Galih sambil terkekeh

"Kenapa,bukannya lebih menghargai"

"Iya ,tapi kesannya terlalu formal, panggil Mas,bang, atau kakak  ajah yah"

Aku hanya mengernyitkan kening
"Mmm panggil kakak ajah yah, Kak Galih" ucapku sambil menenkankan kata kak Galih

"Ehh sudah sampai, aku antar sampai dalam yah"

"Ehh...ehh..tidak Usah  Dok, eh kak maksudnya, aku turun disini yah"

"Ya sudah kamu hati-hati yah kedalamnya"

"Iya, terima kasih kak Galih" ucapku saat telah keluar dari mobil

"Kamu gak mau bilang hati-hati gitu"

"Ehh mmm,hati-hati" ucapku lalu berlalu
Dan Dokter Galih hanya terkekeh melihatku.

.....................
Ku rebahkan badanku untuk menetralkan rasa lelah untuk hari ini, yah aku lelah sekali berdebat dengan Tentara yang sangat menyebalkan itu,yang selalu memanggilku dengan sebutan "Bidan Gila"
*Drrt .. Drrt.. Kurasakan ponselku bergetar, ada panggilan masuk dan tertera nama " Ayu " disana

"Hallo Kirana kamu dimana, maafin kami yah" ucap Ayu khawatir saat telfonnya ku angkat

"Aku sudah ada dikamar asrama ini, buruan pulang"

"Hah,kamu pulangnya sama siapa ?"

"Sama Kak Galih"

"Kak Galih, maksudnya Dokter Galih,kok panggil kakak?"
*Tutt.Tutt..
Ku putuskan sambungan telefon itu menghindari pertanyaan menyelidik Ayu,yang sangat menyebalkan bagiku.

................
Aku mengerjapkan mataku perlahan kupandangi langit-langit kamar,dan ku edarkan seluruh pandanganku ku dapati Ayu sedang asyik menatap layar Notebook nya

"Kamu pulangnya jam berapa, kok aku gak berasa?" tanyaku sambil mengubah posisi baringku menjadi duduk

"Udah dari tadi, kamu sih tidurnya nyenyak sekali, Yuna sama Dian juga gak sempat pamit"

"Memang sekarang jam berapa?"

"Jam 19.20"

"Hahh...selama itu kah aku tidur" ucapku kaget, spontan  berlari ke kamar mandi
...................
Hari ini aku dan Ayu dinas siang, aku mendapat info bahwa hari ini mbak Amel sudah boleh pulang jadi,aku memutuskan untuk menjenguk sebentar.

"Assalamu Alaikum" ucapku saat memasuki ruangan mbak Amel

"Wa alaikum salam" jawab mbak Amel

"eh dek Kirana... masuk"  tampak bang Guntur yang sedang berkemas

Ya semenjak hari itu aku menolong persalinan mbak Amel, aku menjadi akrab dengan Mbak Amel dan Bang Guntur, Mbak Amel begitu baik padaku dan memintaku mengganggapnya seperti kakaku sendiri

"Wah sudah kemas-kemas, sini saya bantu bang"

*Drrt...Drrt... "Sayang..Aruna telefon ini" ucap bang Guntur yang membuatku sedikit tertegun mendengarnya menyebut nama itu

Dipenghujung penantiankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang