Part 15

4.2K 323 40
                                    


*Kring..kring... Suara ponsel Aruna membuyarkan semuanya, secepat kilat dia mengalihkan pandangannya dan akupun langsung menegakkan badanku kembali

"Ehh, ma...." ucapku dengannya bersamaan dengannya

"Ma..makanya kalau jalan hati-hati" ucapnya sedikit ketus

"I...Iya sudah, kamu pulang sana" ucapku sambil menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal

"Kamu gak bilang makasih atau basa basi suruh aku mampir gitu" ucap Aruna dengan penekanan disetiap kata

"Ehh....e..terima kasih, kamu gak usah mampir ibu dan ayah gak ada dirumah sudah aku masuk ,bye!" ucapku lalu berlalu

Saat aku sudah berada didalam rumah aku mengintip dari jendela, ku perhatikan punggung Aruna yang semakin lama semakin mengecil lalu jauh dan menghilang, aku menarik nafas dalam-dalam lalu ku hembuskan pelan lewat mulut rasanya ada yang tak karuan dengan diriku, entahlah tapi seharusnya aku tidak perlu canggung saat Aruna bersifat baik padaku.

...............
#Aruna Pov
Aku harus terlambat hadir ke acara selamatan keponakanku hari ini karena harus menyediakan protap untuk pengecekkan besok

"Huh, akhirnya selesai juga" ucapku sambil mengangkat ransel yang sudah ku rapikan dan kuletakkan diatas lemari invetaris asrama Lanud

Aku segera bergegas mengganti pakaian lalu mengambil kunci motor dengan lumayan ngebut aku langsung menuju asmil yonzipur kediaman bang Guntur dan mbak Amel.
...............
Aku memarkirkan motorku tak jauh dari rumah mbak Amel, "wah masih rameh yah" gumamku saat hendak masuk kedalam rumah mbak Amel
"Assalamu alaikum" ucapku, kulihat mbak Amel sedang berbicara dengan seseorang tapi aku tak dapat wajahnya karena posisinya membelakangiku aku berdebar saat melihatnya walaupun aku belum melihat wajahnya
"Aruna..." teriak mbak Amel aku pun segera menghampirinya dan aku melihat wanita yang bersamanya itu ternyata dia wanita yang sejak kemarin terus menghantuiku yah wanita yang kubuat menangis ditempo hari dan yang membuat aku terus memikirkannya adalah caranya menangis mengingatkanku dengan sosok Citra Audi, saat dia menangis dalam pelukanku untuk yang terakhir kali, dan hari itu mbak Amel menyuruhku mengantarnya pulang sebenarnya aku ingin menolak tapi entahlah hatiku tidak sejalan dengan otak ku, dan memang sebaiknya aku mengantarnya untuk menebus kesalahanku kemarin dan hari itu adalah hari resmi aku mengetahui namanya "Kirana Satri jadi itu namamu" ucapku dalam hati, awalnya dia menolak akan ku antar dengan motor tapi akhirnya dia pasrah dan betapa aku merasa menang karena dia akhirnya ingin ikut denganku

"Cepat...keburu hujan" ucapku

Diapun akhirnya naik ke atas motor
"Pegangan" ucapku saat dia telah berhasil memposisikan duduknya dengan nyaman

"Gak usah aku bisa kok"

"Ya sudah...." dan aku langsung melajukan motorku dengan cukup ngebut berkali-kali dia berteriak untuk pelan-pelan saja tapi aku berpura-pura tidak mendengarnya, sepanjang jalan aku memperhatikan wajahnya entahlah tapi dalam benak ku dia memiliki kesamaan dengan Audi, entahlah sifatnya yang konyol tapi dengan mudah masuk ke dalam lamunanku dia yang menyebutku tentara gila ku pikir dia galak ternyata dia cengeng "Shitt!! kenapa aku harus memikirkannya" ucapku dalam hati dan
Ccctttt.......suara ban yang bergesekan dengan aspal karena aku langsung menghentikan laju motorku
Degg!!!

Degg!!!

Degg!!!
Spontan Jantungku berdetak cepat
Tangan gadis ini melingkar secara erat dipinggangku

"Katanya gak mau pegangan, tapi mau meluk" ucapku berusaha membuat jantungku kembali rileks
Dia berusaha menarik tangannya kembali ,tapi tanganku spontan menahannya
"Sudah biar begini saja aku mau ngebut,maaf tadi ada kucing makanya ngerem tiba-tiba" ucapku dusta
..........
aku sampai dihalaman rumahnya dan *Brukk dia tersandung karena dress yang dia gunakan sendiri dengan sigap aku berhasil menangkap tubuhnya, dan
Degg!!!

Dipenghujung penantiankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang