Semua pelayat telah pulang tapi aku tetap disini kupeluk erat Nisan bertuliskan nama "IZWHAN ABRIANSYAH" aku menumpahkan semua rasa sakitku,yang semenjak tadi berusaha aku kendalikan" bang kenapa harus secepat ini, aku janji tidak akan merepotkan abang lagi aku janji apapun yang abang minta pasti akan kuberi, aku mohon kembalilah sayang" aku menangis sesegukan rasanya ada tekanan sakit dikerongkonganku, aku membaringkan kepalaku diatas gundukan tanah merah gembur makam bang Izwhan " aku tahu bang Izwhan akan memanggilku kan aku tahu bang Izwhan mau aku berhenti nangis kan,makanya cepat keluar dari situ,hss...hsss" aku menangis sesegukan, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menarik tubuhku," kirana kita pulang yah , kalau kamu disini kamu tidak akan bisa belajar menerima kenyataan ini, nanti dirumah kita siapakan acara tausyah untuk Izwhan" ucap ibu menenangkanku, akupun berusaha bangkit "Ma...maafkan aku bang jika sampai saat ini aku belum bisa mengiklhaskan semauanya...hsshss........tapi aku harus iklhas kamPov
enang disana, jaga diri aku akan selalu merindukanmu, kamu jangah khawatir disini banyak yang sayang sama aku, bang...tunggu aku disana yah" ucapku lirih berusaha menyemangati diri sambil menghapus air mataku yang tetap saja mengalir.
..........
Aku pamit pada bapak dan santi "pak, bang Izwhan baik-baik saja kok, bapak jaga kesehatan yah aku pulang dulu nanti kesini lagi"ucapku berusaha menahan tangisku"Iya nak kamu hati-hati yah".
"santi..kakak pulang dulu yah jaga bapak yah", "iya kak jangan nangis lagi yah kak nanti bang Izwhan ikut sedih" ,aku hanya membalas dengan anggukan kecil diikuti oleh senyum yang sangat susah aku ukir, dan aku berlalu meninggalkan lambaian tangan mereka.
"aku tahu ini bukan mimpi, karena ini adalah kenyataan yang harus kuterima, yah ini takdir yang tidak bisa aku hindari " gumamku di iringi tetesan air mata yang sedari tadi terus berjatuhan.
...................
Aku ke Asrama RST, setelah beberapa hari aku tidak masuk dinas, sebenarnya aku hanya ingin dirumah saja tapi ibu,ayah, kak widi dan bang Imran selalu menyemangati Bahwa jika ada tanda koma di alur cerita hidup kita, itu artinya kita belum bisa berhenti, karena masih banyak hal lain yang harus di perjuangkan untuk sampai ke suatu titik.
.............
Ku rebahkan tubuhku diatas kasur kupandangi langit-langit kamar asrama putri RST itu, "Kamu semangat disana yah, aku semangat disini" gumamku tanpa sadar air mataku mulai berjatuhan lagi... Aku benar-benar kehilangan Bang Izwhan, "Tuhan kenapa harus aku yang meraskan semua ini, apakah Engkau yakin aku sekuat itu, Ya Tuhan aku merindukan bang Izwhan bolehka aku bertemu denganya?" ucapku lirih dan ada rasa sakit disetiap kata yang keluar dari bibirku."Kirana........." teriak ayu saat melihatku sudah berada dikamar, dia berlari kecil ke arahku langsung memelukku.
"apaan sihh ayu, santai aja deh " aku langsung menghapus cepat air mataku.Ayu lalu meletakan kedua tangannya di atas pundakku dan dia menatap dalam-dalam manik mataku "kamu sabar yah, aku sudah tahu semuanya, kamu harus kuat yah, bang Izwhan sudah tenang disana, dia akan bahagia disana jika kamu juga tetap bahgia disini" .ucap ayu yang terlihat sangat khawatir dengan diriku
Tanpa berkata apapun aku langsung memeluk ayu dan menumpahkan rasa sakit hatiku lagi "aku.....aku rindu bang Izwhan, kenapa Tuhan manggil bang Izwhan secepat ini disaat aku sangat mencintainya" ucapku lirih dengan sedikit gemetar.
"Ssst...tidak Boleh menyalahkam Tuhan ini semua sudah takdir,dan siapapun tidak akan bisa menghindari takdir,Kamu sabar yahh kirana, aku dan semua yang sayang sama kamu akan menjagamu " ucap ayu sambil menepuk pelan pundakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dipenghujung penantianku
RomanceKisah cinta Kirana Satri yang berlika-liku dengan seorang Tentara, berawal dari Izwhan Abriansyah,namun akhirnya dia bertemu seorang Tentara AU dan terlibat cinta segitiga dengan seorang Dokter Tentara, bagaimanakah akhirnya???