3.Meet Him...

30.9K 1.8K 49
                                    

***

Dengan langkah pelan Mila berjalan dengan anggun di trotoar. Pandangannya menatap lurus ke arah depan dengan tatapan yang tajam. Bukan maksud apapun ia memasang wajah seperti itu, namun wajahnya memang tegas bak seorang model. Ia sesekali hanya melirik ke samping, memperhatikan beberapa orang, dan kembali melanjutkan langkahnya.

 Ia sesekali hanya melirik ke samping, memperhatikan beberapa orang, dan kembali melanjutkan langkahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mila Lawson

Langkahnya terhenti ketika dirinya telah sampai di tempat tujuan. Tanpa tunggu waktu lama lagi, ia membuka pagar dan mengetuk pintu rumah. Suara decitan pintu terdengar, Dreaf yang muncul dari balik pintu.

"Aku Mila Lawson, psikolog yang mengurus kasus Ibumu."

Dreaf mencuramkan alis dan nampak jelas ia memancarkan aura kemarahan di wajahnya.

"Kau psikolog yang mengatakan bahwa Ibuku tak sengaja membunuh adikku!" Ujar Dreaf dengan lantang dan juga nyaring.

Mila hanya memasang wajah datar. Ah, dia tau hal ini akan di alaminya. Tapi setelah semuanya, ia mengetahui yang benar. Dengan tegas ia menatap wajah Dreaf, membuat pemuda itu terdiam seketika.

"Aku datang kemari dengan damai. Aku hanya ingin mengatakan satu kesimpulan yang benar benar aku percaya sekarang. Ibumu, tidak bersalah."

Dreaf mengernyit heran.
"Masuklah dan jelaskan semuanya."

Dreaf mempersilahkannya masuk, Mila duduk di atas sofa putih di ruangan itu. Di seberangnya Dreaf juga mendudukkan diri.

"Jelaskan." Ujar Dreaf datar.

"Apa yang harus ku jelaskan? Begini saja, aku berbicara dengan Ibumu kemarin dan ia menceritakan semuanya kepadaku. Aku telah melihat dan berbicara dengannya sendiri, sehingga aku tau dan aku tak melihat kebohongan di sana." Mila memejamkan mata sesaat lalu menatap Dreaf.

"Tapi aku tak bisa melakukan lebih dari ini. Biar ku beritahu, sebentar, bisa aku tau berapa umurmu agar aku lebih mudah berbicara denganmu?"

"Dua puluh tiga tahun." Jawab Dreaf.

"Ah, tak kusangka kau lebih tua dariku." Dreaf terdiam sesaat dan berpikir. Perempuan di hadapannya ini lebih muda darinya. Tapi siapa sangka, ia seorang psikolog yang bahkan menangani kasus pembunuhan seperti ini. Perempuan itu bahkan lebih berwibawa darinya, lebih nampak dewasa darinya. Namun benar apa yang pernah di katakan Ibunya, jangan melihat orang dari kovernya.

"Baiklah Tn. Regis, mereka telah menemukan salah satu bukti pembunuhan itu yaitu sidik jari Ibumu. Sehingga bukti itu membuat Ibumu yang menjadi tersangka. Aku akan membantu kepolisian, tapi aku juga akan membantumu." Dreaf mengernyitkan dahi.

"Bagaimana caranya?"

"Aku akan mencari pembunuh sebenarnya." Ujar Mila sembari tersenyum.

Dreaf hanya menatap perempuan itu dengan penuh teliti.
"Apa kau bisa melakukannya?"

My Psychopath BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang