40.Nothing

3.9K 237 67
                                    


"Diamlah," tegur Mila kepada Freink. Pemuda itu terus mengulangi kutipan Titus Andronicus di bagian klimaksnya. Mila tidak menyangka jika Freink Halmer akan melakukan itu jika otaknya sedang tidak ada kerjaan.

"Kenapa? Kau tidak suka Shakespeare?"

"Yang terpenting, apa yang kau suntikkan padaku?" Setelah Freink menyelamatkannya dari pria negro, pemuda itu menyutikkan sesuatu kepadanya. Dan disinilah ia sekarang. Badannya seakan tidak punya tenaga, bahkan berbicara saja agak malas rasanya. Dan Freink menggendong Mila di punggungnya.

"Apa yang kau lakukan di sana?" tanya Freink. "Aku sudah pernah memperingatkanmu untuk tidak masuk sembarangan ke dalam suatu gedung ketika tidak bersamaku. Apa yang kau lakukan di sana?"

Mila hanya diam. Kepalanya sudah terlalu lelah, dan ia meletakkan dagunya di bahu Freink. Mana mungkin ia mengatakannya. Ia pasti sudah mulai berhalusinasi.

Tidak mungkin Luke berada di tempat itu. Ia pasti salah lihat.

Freink mengantarkannya masuk sampai ke kamar, lalu meletakkan gadis itu diatas kasur.

"Sekarang pergilah," ujar Mila sinis.

"Kau mengusirku tanpa mengucapkan terima kasih?" Freink menaikkan sebelah alisnya.

"Kau membuatku menjadi begini, dan aku harus berterima kasih? Jangan konyol." Mila tersenyum miring.

"Bagaimana dengan menyelamatkanmu dari orang-orang itu?"

Mila tersentak, lalu menghela nafas. "Terima Kasih."

Freink tidakmengatakan apa-apa setelahnya. Ia hanya diam memandangi Mila, dan ada senyuman tipis di sana. Mila mengamati wajah pemuda itu. "Kau kelihatan senang hari ini?"

"Hmm, benarkah?" Freink memasang wajah penasaran. Lalu terkekeh. "Besok akan jadi hari yang menyenangkan." Freink mengeluarkan sebotol cairan berukuran kecil dari saku jasnya.

"Huh? Menyenangkan untuk siapa? Untuk kau atau aku? Ingat ya, selera kita itu berbeda." Mila menatap sengit.

Freink meminum cairan itu lalu meraih dagu Mila. Freink tersenyum sekilas lalu mencium bibir gadis itu. Beberapa tetes cairan itu mengalir turun.  Mila menelannya karena dorongan Freink.

Freink melepaskan ciumannya dan menyeringai. "Menyenangkan untuk kita berdua."

Tenaga Mila terasa pulih, entah datang darimana. Mila ingin meninju Freink, namun pemuda itu menghindar ke belakang. Freink lagi-lagi terkekeh, Mila sampai kesal melihatnya. Freink menarik lengan gadis itu, lalu tangannya yang satunya lagi memainkan pipinya.

"Inikah yang kudapatkan, My Dear?"

"I'm not your darling!" Mila membatin. Tapi ia sudah menerima pernyataan pemuda itu. Walaupun hanya karena misi, tetap saja, status Mila sekarang ini adalah pacar Tuan Halmer.

Mila melepaskan diri dan mengalihkan pandangan. "Aku mau sendirian."

"Tidak bisa begitu," ujar Freink. "Dengar, kau tahananku disini. Aku sudah berusaha sebaik hati mungkin kepadamu. Dan aku tidak mengharapkan hal tidak menyenangkan yang kuterima darimu."

Mila merasa Freink sudah hampir dibatasnya. Aura dingin tiba-tiba datang. Mila berbalik menatap Freink. Pemuda itu kembali berwajah datar.

"Aku sudah berusaha untuk tidak menyakitimu, kau tahu?" Mila menggeleng. "Kau tahu mengapa penggalian memorimu tidak lagi dijalankan hari ini?" Mila menggeleng lagi. Freink meraih kedua pundak Mila. "Tanpa aku, kau akan mati."

Freink menatap tajam, lalu meninggalkan Mila seorang diri.

"Tanpa dirimu, aku akan mati? Jangan bercanda!" Mila mendengus kasar. Pemuda itu terlalu percaya diri, ia sangat yakin.


***


"Mengapa tidak langsung beritahu saja?" Lucas menatap dengan penuh amarah. Lalu memukul-mukul kepala Leon dengan kepalan tangannya. Lucas menatap Leon yang telah babak belur, lalu menaikkan sebelah alisnya. "Masih tidak mau bicara?"

Tidak ada jawaban. Leon hanya menatap Lucas dengan tajam.

"Baiklah." Pemuda itu mengangkat bahu, lalu menjambak rambut Leon. "Dengar ya, aku mau makan siang dulu. Dan mari kita lanjutkan setelah kau dan aku menyelesaikan makan siang kita masing-masing."

Leon dibawa paksa kembali ke dalam sel tahanan. Lalu diberikan bubur dan segelas air. Kalau Lucas sudah kembali, ia akan melanjutkan penginterogasian mematikan ini. Leon sudah dicambuki beberapa kali, diberi sengatan listrik, dan lain sebagainya, namun masih belum menjawab pertanyaan awal yang Lucas berikan. Leon tidak pernah menjawab apa rencana yang disusun oleh SCE.

Lucas berjalan menghampiri Munakata yang tengah bersama beberapa anak buahnya. "Bagaimana dengan John Regis?"

"Bagaimana dengan Leon Lawson?" Munakata balik bertanya.

"Masih tidak mau menjawab," jawab Lucas.

"Aku sudah mengirim divisi 16 untuk mendatangi kediaman John Regis. Dia tidak ada di sana, jadi kukirimkan divisi 10 untuk melacaknya," ujar Munakata.

"Kuharap dia segera ditemukan. Kau tahukan kalau tidak segera menangkapnya, akan repot jadinya." Lucas tersenyum sembari memukul pundak Munakata.

Munakata menyeringai. "Tenang saja, aku sudah menyerahkannya kepada Irina Gloyna. Dia pasti berhasil. Bahkan aku beruntung, penyelidikannya membawa hasil yang tidak terduga. Dan kita berhasil menangkap pengkhianat."


***


Bonus :

Cafe MPB! (Sejak Kapan)


Ageha : Pelayan!

Luke : Iya #datangMenghampiri

Ageha : #MerhatiinDariAtasSampaiBawah #KejangKejang Kamu ngapain pake baju maid?

Luke : Kata Roibeart ini berguna untuk menarik pelanggan, dan untuk menarik hati Mila. Lalu merebutnya dari Freink Si Dispenser Bekas!

Freink : #MunculSembariBerteriak  Aku denger!

Ageha : #Menganga Kenapa Freink juga ikut-ikutan pake baju maid. Ini yang bodoh kalian apa Roibeart sih. Ah, udahlah. Aku pengen pesen Cheesecake.

Luke : Minumannya?

Ageha : #Berpikir Espresso.

Luke : Dessert-nya?

Ageha : #NatapTajam Lha Cheesecake tadi kamu kira apa?

Luke : Makanan.

Ageha : #NgeluarinShotgun #MauNgamuk

Cast : Tahan Thor, tahaaaan.




Maaf ya semuanya, ini pendek buanget dan daku lamaaa banget belum update. Daku ingin bercerita nih. Daku kan udah masuk SMA, dan masuk jurusan IPA. Daku tidak menyangka kalau kelas IPA bakal luar biasa nguras waktu. Plus sekolah daku itu pake fullday. Dan parahnya masih tetep ad pr!!! Bayangin deh! Jadi daku merasa pasrah pada Tuhan yang maha esa dan berharap diberi kesabaran dan kekuatan untuk menjalankan sekolah yang membosankan dan bertambah menjadi menyebalkan.

Jadi, you know lah.


Love Author To All..

30 August 2018

Id Line : mad_ageha

(Silahkan yang mau ngobrol soal apa aja)

My Psychopath BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang