25. Ugly Hole

4.7K 273 0
                                    


***

01:30 AM

"Lapor! Disini Grim Reaper! Perbukitan selatan kota Roma, tempat yang dicurigai sebagai markas Dresden yang kemungkinan terletak di bawah tanah. Kami dari unit 8 akan menyelidiki tempat itu sekaligus mencari tahu setengah pasukan unit 17 yang tak kunjung kembali. Ganti!"

"Lord Jack di sini!" tukas Munakata melalui komunikasi jarak jauh milik Damocles. "Berhati-hatilah, jangan sampai lengah!"

"Mr. Mother disini. Baiklah, kami akan berhati-hati." itu Nazaki. "Grim Reaper udara dengan helikopter di barisan depan, pimpin pasukan dan temukan jalan untuk mobil unit 8. Ganti!"

"Grim Reaper di sini! Ada jalan di arah jam 1. Hanya bisa dilalui satu mobil, berhati-hatilah!" Grim Reaper adalah Lucas.

"Yosh!" tukas Nazaki. "Mr. Mother di sini, kepada unit 8 darat. Ikuti kami!"

Mereka mulai menggerakkan mobil mengikuti petunjuk arah dari kelompok udara yang dipimpin Lucas.

"Demi gudang rokok terbaik Munakata, tolong traktir aku wine setelah misi ini. Tempat apa itu?" Lucas memberi tahu pemandangan di depannya. "Aku rasa itu indah. Tempat yang mencolok untuk sebuah markas."

Tempat itu berbentuk kubah, dengan lambang tengkorak di atasnya. "Turunkan helikopter di daerah ini. Kita tidak bisa lebih mendekati tempat itu, dedaunan pohon menutupi langit di atas tempat itu."

Helikopter mulai bersiap untuk turun, dedaunan pohon berterbangan akibat angin yang ditimbulkan baling-baling helikopter. Rambut putih perak milik Lucas ikut terkibas begitu ia turun dari helikopternya. Ada empat orang bersamanya di helikopter itu, salah satunya melemparkan senapan peluru kepada Lucas.

Tak lama setelahnya rombongan mobil yang dipimpin Nazaki tiba. Nazaki segera turun dari mobilnya dan menghampiri Lucas. "Kau yakin itu tempatnya?"

"Grim Reaper kepada Lord Jack," ujar Lucas dengan alat komunikasi. "tempat kami berada, ini tujuannya bukan?"

"Lord Jack disini, kau benar. Berhati-hatilah, segera pergi dari sana jika mengancam nyawa."

Lucas mengangguk lalu menggerakkan jarinya untuk mengikuti langkah mereka. Perlahan mereka mendekati wilayah itu, Lucas mengetuk-ngetukkan kubah besi tersebut menggunakan ujung senapannya. Dan seketika kubah tersebut terbuka, debu berterbangan dimana-mana. Jalan masuk hanya berupa tangga melingkar yang semakin turun kedalam hingga mereka tidak dapat melihat dasarnya. Seperti jurang yang dalam dan gelap.

"Jalan terbuka? Kurasa jebakan yang sesungguhnya berada di dalam." Lucas menyeringai. "Aku yang ke dalam."

"Tidak," tukas Nazaki. "Aku yang ke dalam."

"Kita suit?" Nazaki mengangguk.

Lucas batu, Nazaki gunting. Lucas menang dan pemuda itu berjalan menuju helikopter. Tak lupa memberitahukan anak buahnya untuk bersiap. Ia mengenakan rompi anti pelurunya, dan memasukkan beberapa bom asap dan peledak, peluru cadangan dan beberapa alat lainnya lagi. Sebilah belati bertengger di pinggangnya, dua buah revolter di pinggang satunya lagi. Dan satu tas tempat semua perlengkapannya berada. Lucas memakai pelindung kepala, kini ia siap dan bersama anak buahnya kini mereka tengah berada di tepi jalan masuk. Lucas dapat melihatnya tempat yang gelap, sedikit horror.

"Mr. Mother, aku serahkan penjagaan di luar. Dan terima kasih karena meminjamkan anak buahmu padaku," ujar Lucas.

"Lagipula misimu lebih berbahaya." Nazaki mendecih.

Ada sembilan orang bersama Lucas, dan lima orang tambahan dari Nazaki. Total ada lima belas orang. Lucas meludah ke arah tangga lalu memimpin jalan, diikuti yang lainnya. Pemuda itu menyalakan sensor inframerah begitu memasuki kegelapan. Ia tak dapat melihat apa-apa kecuali tangga menurun di hadapannya. Dengan langkah teratur dan perlahan, Lucas masih menapaki tangga itu dan melihat sekeliling.

My Psychopath BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang