***"Sial!" Munakata mengumpat lalu menggebrak meja. Laporan yang ia dapat dari kepolisian, bahwa Emilia Moniz merupakan salah satu buronan yang telah melakukan banyak perbuatan kriminal. Wanita itu tidak sendirian, ia memiliki kelompok yang cukup cekatan dan juga cerdik. Jika bukan Leon yang membantu penyelidikan minggu lalu, beberapa bawahan Emilia tidak akan berhasil ditangkap. Dan hasil interogasi, menyatakan jika Emilia adalah bos mereka. Mereka cukup banyak, dan beberapa dari mereka adalah mantan anggota Damocles yang telah terlatih. Mereka berseragam jas hitam rapi, seperti agen-agen rahasia. Sama seperti yang mengejar Luke waktu itu *(ketika Luke meninggalkan Freink dan Mila dengan alasan panggilan alam.) Dan mereka mencurigai jika orang yang waktu itu mengejar Luke adalah komplotan yang sama. Tidak cukup Dresden, kali ini ada serangga lainnya.
"Nazaki, orang-orangmu berjaga di luar wilayah itu?" tanya Munakata.
"Iya."
"Apa Emilia sendirian?"
"Kurasa iya."
"Katakan pada Lucas, minta ia untuk mundur. Katakan ini perintah dariku. Ini mutlak! Dan segeralah kembali ke markas, secepatnya begitu mereka telah keluar dari sana!"
"Baik, Munakata."
Munakata memijat pelipisnya, dan menatap Leon. "Hubungi Luke, minta ia untuk segera kembali ke markas secepatnya. Masalah konseling itu, biar kuserahkan kepada Mila."
Leon mengangguk dan menjalankan permintaan Munakata.
***
"Dengar, kau harus kembali Lucas. Meskipun Emilia sendirian, kau tidak akan mau jika pihak Damocles akan kembali kehilangan orang-orang jika kau berdiam di sana terlalu lama bukan? Kembalilah, dan pastikan semuanya aman aku sudah mematikan fungsi pintu masuk ini. Jadi jalan keluar terbuka lebar untuk kalian," jelas Nazaki kepada Lucas lewat alat komunikasi.
Tak ada balasan. Nazaki menautkan alis, lalu memerintahkan anak buahnya untuk menyiapkan mobil dan helikopter. Mereka bisa pergi kapan saja saat Lucas dan yang lainnya sudah kembali.
Tak lama suara senapan terdengar dari dalam tempat itu. Nazaki mengernyitkan dahi. Rasanya tidak mungkin Lucas dan lainnya menggunakan senapan untuk melawan Emilia seorang. Sepertinya wanita itu tidak sendirian di sana. Suara bom asap yang diledakkan sudah dapat Nazaki dengar, walaupun samar-samar. Semakin dekat, dan asap-asap mulai mengepul keluar. Nazaki dapat melihat dibalik kegelapan, Lucas dan yang lainnya tengah berlari keluar darisana.
"Lari Nazaki! Siap-siap! Kita pergi dari sini!" teriak Lucas dari kejauhan. Nazaki mengangguk dan memasuki mobilnya. Nazaki dapat melihat jika Lucas dan orang-orangnya sudah keluar dari sana. Sebelum benar-benar lari dari tempat itu, Lucas mengarahkan senapan ke arah musuh dengan membabi buta. Lalu berlari memasuki mobil yang sama dengan Nazaki. Nazaki segera tancap gas, begitu juga kendaraan lainnya. Yang menggunakan helikopter sudah melesat lebih dulu. Tak disangka jika Emilia dan orang-orangnya juga mengenakan kendaraan yang lebih besar. Mampu memangkas semak dan pohon-pohon kecil yang menutupi jalan.
"Ayo-ayo, Nazaki! Mereka semakin dekat. Ya ampun harusnya kita menggunakan kendaraan dari unit 7 tanpa seizin Luke, atau unit 5 atau dari unit 2 saja sekalian!" Lucas tampak gemas dengan keadaan mereka sekarang.
"Bagaimana bisa mereka mendapat kendaraan seperti tangki begitu? Ilegal kah?" ujar Nazaki masih fokus menyetir. Mobil mereka berguncang hebat melewati jalanan berbatu dan bergelombang. Yang menggunakan helikopter berusaha menolong dengan menembakkan senjata ke arah kendaraan besar itu.
"Mr. Mother. Di depan ada lapangan terbuka, izinkan kami menembak dengan peluru GHI–23 ke arah kendaraan besar itu," lapor salah satu anak buah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Boyfriend
Mystery / ThrillerHighest rank #1 in mystery/thriller : 25 Mei 2017 #2 in mystery/thriller : 17 April 2017 *** Di tahun 2076, kejahatan semakin meningkat. Kedua belah pihak yang berbeda berusaha memusnahkan satu sama lain. Kriminal, dengan kepolisian. Penjahat teka...