14. What's The Matter Of You?

10.7K 642 51
                                    


***

Mikoto kini menatap Freink sembari menopang dagu, di samping Mikoto berdiri seorang pria berwajah lembut, tengah tersenyum kearah Freink.

"Elias melapor padaku, jika kau memukuli anak buahnya," ujar Mikoto.

Freink menatap pria disamping Mikoto, ya, dia Elias. Elias K. Ergen, seorang anggota Dresden yang punya banyak anak buah. Dan beberapa anak buahnya Freink hajar waktu itu. Elias yang memiliki kewajiban untuk mengatur semua yang dilakukan anggota Dresden sesuai rencana. Bisa dikatakan jika dalam sebuah kerajaan, Elias adalah Jenderal.

"Itu benar, itu karena mereka menyerang milikku," ujar Freink datar.

Milik? Mikoto menyeringai, ia paham maksud Freink. Freink selama ini mempunyai banyak buruan, dan buruan itu adalah orang yang akan ia bunuh di waktu yang sama ketika ia menyiksa. Jika Freink mengatakan seseorang adalah miliknya, maka Freink akan menjaga orang itu. Tak ada yang boleh mencelakainya, karena orang itu akan menjadi bahan siksaan berikutnya, berkali-kali. Tapi tentu saja, 'miliknya' itu tidak akan ia bunuh.

"Begitu rupanya." Mikoto menatap Elias.

"Elias, kau maafkan saja dia," ujarnya.

"Baik, Mikoto." Elias mengangguk paham.

"Sudah selesai urusannya? Kalian boleh pergi." Mikoto menyenderkan diri di kursinya. Freink dan Elias meninggalkan ruangan bersamaan.

"Kurasa kau sedikit sibuk akhir-akhir ini, Freink," ujar Elias.

"Aku menjadi dosen di universitas St.Galgano." Freink menjawab tanpa menatap lawan bicaranya. Ia berjalan menelusuri lorong gelap itu, dan Elias berjalan tepat di belakangnya. Lorong gelap yang sehari-hari jadi makanan anggota Dresden jika keluar dari ruangan. Lorong berwarna merah gelap, dengan beberapa lampu temaram di langit-langit. Terlalu mewah untuk sebuah markas.

"Kudengar dari Izumo, kau terkadang bersantai di cafe bersama seorang gadis. Apa orang itu yang kau sebut 'milikmu'?" tanya Elias sembari mengambil sebatang rokok dan mulai menghisapnya. Suara sepatu mereka memenuhi lorong, hening sekali.

Freink mengangguk. "Siapa Izumo?" tanya Freink.

"Kau tak tahu tentang dia? Baiklah, itu wajar karena dia sangat jarang menunjukkan diri di hadapan kita, tapi tanpa kau sadari mungkin saja ia dan anak buahnya berkeliaran dan sedang mengamati kita," jelas Elias.

"Bukankah itu tugasmu dan anak buahmu?" Freink menatap Elias.

"Kau benar, aku juga melakukan hal itu. Tapi dia juga ikut memantau, lagipula jika ada dia tugasku tak terlalu berat,"-Elias menghisap rokoknya dan melepasnya sehingga keluar asap dari mulutnya-"dia bertugas di bidang senjata. Kau tak pernah pergi ke gudang senjata Dresden. Jadi itu wajar, Izumo selalu sibuk di sana. Ia juga anggota yang paling jarang menemui Mikoto."

"Tentang kematian Saruhiko, apa Damian yang membuat racunnya?" tanya Freink.

"Damian Stanler? Ya, dia yang membuatnya," jawab Elias singkat.

"Kudengar, dia mempunyai hubungan dengan seseorang di Damocles." Freink belok ke sisi kanan lorong, dan Elias masih mengikutinya.

"Itu benar, kebanyakan anggota Dresden punya hubungan masa lalu dengan Damocles. Sebut saja ketua kita, Mikoto. Dia teman Munakata, lalu Izumo juga punya hubungan, tapi aku tak tahu hubungan semacam apa," Elias kembali menjelaskan.

Tak lama dari arah lawan, seorang gadis kecil tengah berlari kecil kearah mereka. Gadis itu menatap Freink dan Elias dengan senyuman.

"Carmia, kau tak boleh berlarian di lorong," ujar Elias memperingatkan.

My Psychopath BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang