Two

1.1K 66 1
                                    

#sehunpov.

Sudah beberapa hari ini aku tanpa sekretaris, membuatku cukup kesusahan, apalagi untuk urusan schedule. Aku sangat memerlukan seorang sekretaris.

Kebetulan hari ini ada interview ntuk mencari pegawai baru, aku akan mencari satu sekretaris untukku. Kuharap akan ada satu saja yang memenuhi syarat.

"akhirnya kudapatkan juga"

Aku sangat suka tipe wanita seperti dia, polos, pekerja keras, dan cantik.

Kuharap dia bisa mengatasi kesulitan yang akan dia hadapi.
.
.
.
.

#narapov.

Hari ini adalah hari pengumuman itu. Aku sengaja berangkat pagi-pagi karena aku sangat penasaran akan bekerja sebagai apa aku nanti. Sebelum pergi melihat pengumuman itu aku berdoa, berharap agar mendapat posisi sekretaris, karena gajinya yang lumayan besar.
.
Deg..
.
Deg...
.
Deg....
.

KIM NARA ==> SEKRETARIS
.
Whoaaaaw. Aku berhasil mendapat posisi ini. Di sebelah kiri papan pengumuman aku melihat soyeon duduk. Lalu aku menghampirinya.

"Soyeon-shi.."

"Oh, Nara-shi.. selamat ya kamu menjadi sekretaris. Dan semoga kamu bisa bekerja dengan baik.."

"Iya, terimakasih soyeon-shi. Kau berada diposisi apa?"

"Aku berada di adm. Sepertinya tidak terlalu jauh dengan pekerjaan sebagai sekretaris. Hahaha"

"Betul, hahah, mau ku traktir kopi?"

"Ah, terimakasih, tapi aku harus pergi sekarng. Kuharap kita akan menjadi teman baik nara-shi."

"Iya soyeon-shi.. kuharap juga begitu. Baiklah, mungkin lain kali. Hati-hati dijalan soyeon-shi."

"Ne, anyeong..!"
.
#authorpov.

Setelah bertemu dengan soyeon, nara pergi ke butik untuk membeli pakaian yang pantas untuknya bekerja besok. Ia ingin memberi kesan yang baik dihari pertamanya bekerja.
.
.
.
Hari pertama kerja.
.
.
.
#Narapov.
Ini hari pertama aku bekerja di OH Corp.Aku berjalan menuju receptionis.

"Maaf, saya sekretaris baru CEO OH corp. Bisa anda tunjukkan dimana ruang kerja saya?"

"Ruangan anda berada di lantai 20."

"Baiklah, terimakasih."

Aku berjalan menyusuri gedung yang amat megah ini, aku melihat dua buah lift, yang satu bertuliskan CEO only. Mungkin benar apa kata soyeon bahwa CEO OH corp merupakan orang yang memiliki privasi sangat tinggi.
.
.
Setelah sampai lantai 20 aku melangkahkan kakiku. Sepanjang aku memandang, tidak ada satu manusia pun yang masuk kedalam pandanganku. Jangan jangan hanya ada aku dan CEO diruangan ini, aah pasti akan sangat membosankan. Disisi kanan ada meja rapat yang sangat besar, lengkap dengan LCD dan perlengkapan rapat lainnya. Di sisi kiri ada sebuah ruangan yang penuh dengan buku-buku yang dalam perkiraan ku itu adalah buku-buku penting milik CEO. Kulihat lurus kedepan, ada sebuah pintu besar, berdiri dengan kokohnya. Lalu aku berjalan menuju pintu itu.

Tok.. tok.. tok..

"Permisi pak, saya kim nara sekretaris baru bapak."
Tidak ada sahutan.

Tok tok tok.

"Masuk."
Suara seksi itu menginterupsi untukku masuk kedalam ruangannya.

Kulihat sekeliling, waaah sungguh sangat mewah. Interior disini bernuansa hitam putih, semua tertata sangat rapi. Terkesan mewah namun simpel.

"Tolong jadwal ulang pertemuan hari ini, aku akan ada rapat siang ini. Mejamu ada di luar ruanganku sebelah kanan. Jangan biarkan orang masuk tanpa seizinku, jangan lupa untuk ketuk pintu jika akan masuk ke ruanganku. Jika ada dokumen yang harus aku tandatangani letakkan saja diatas meja. Jangan pernah menyentuhku walaupun hanya ujung rambutku."

"Baik pak, saya mengerti"

"Satu lagi, jika ada telfon dariku, angkat secepatnya. Saya tidak suka menunggu lama."

"Baik pak, kalau begitu saya permisi."
.
.
.
#authorpov.
.
'Aku mendapat sekretaris yang polos, tidak banyak tanya, dan kinerja yang bagus. Aku suka itu.' Gumam sehun.

Hari sudah semakin siang. Saatnya untuk rapat dengan para karyawan. Semua karyawan sudah berada di ruang rapat lantai 20, tetapi sehun belum juga keluar dari ruangannya.

Kriiiing....

Bunyi telfon di meja Kim Nara,

"Iya pak, baik saya akan kesana"

Diruangan sehun

"Apakah semua sudah berkumpul,?"

"Sudah pak, silahkan anda pergi ke ruang rapat sekarang" pinta Kim Nara dengan sopan.

Tapi sehun malah pergi ke sisi lain dari ruangannya.

"Gunakan headset itu, lalu perhatikan monitor. Catat sesuatu yang penting."

"Tapi, kita harus rapat pak."

"Kita rapat disini."

'apaini, kenapa malah rapat disini? Bukankah ini kurang sopan?' Batin Kim Nara

Setelah selesai rapat, Kim Nara mencoba bertanya kepada sehun.

"Maaf pak, bukannya bermaksud lancang, tetapi kenapa bapak melakukan rapat dari ruangan bapak? Bukankah itu kurang sopan?"

"Aku hanya tidak mau bersinggungan dengan mereka, jadi jika pertanyaanmu sudah selesai kamu bisa pergi dari ruangan ku."

"Ah.. ne."

'What.... aku diusir, dasar CEO tidak berperasaan, sombong. Mana bisa dia tidak mau bersinggungan dengan karyawannya. Walaupun fisiknya sempurna, tapi kepribadiannya sangat buruk.'

Setelah puas mengumpat, Kim Nara keluar dari ruangan Bos menyebalkannya itu. Dia bergegas ke kantin yang berada di lantai dasar, ia akan makan siang bersama temannya. Cha Soyeon.

"Apa kau tau? Bos kita adalah orang yang sangat tampan.. tadi aku lihat fotonya di internet. Dia adalah seorang yang sangat sempurna." Cerocos soyeon.

"Apa gunanya wajah sempurna jika kepribadiannya sangat buruk. Kau tau, hari ini kami mengadakan rapat bersama para karyawan lantai 18 (anggap saja dep. Pemasaran) dan dia tidak mau keluar dari ruangannya. Ia melakukan semua kegiatan rapat di dalam ruangannya, hanya ada camera dan monitor yang menghubungkan kami dengan para karyawan diluar. Dan saat aku tanya mengapa? Jawabannya apa kau tau.? Dia tidak mau bersinggungan dengan para karyawannya. Hah..Sombong sekali bukan.?" Cerita Nara penuh dengan emosi..

"Eeeih, kau tidak tau? Bos kita memang seperti itu, kata teman-teman di bagian administrasi, bos kita itu sangat susah ditemui, dia hanya akan muncul dibalik layar. Dan jika beruntung, karyawan disini akan melihat ketampanannya saat dia turun dari singgasana (maksudnya lantai 20 ya) untuk meeting dengan client, atau ada perjalanan bisnis."

"Waah, kaku sekali orang itu. Pantas saja sekretarisnya yang dulu mengundurkan diri. Ternyata ini sebabnya. Aku saja yang bru bekerja sudah merasa jengkel." Keluh Nara.

Sedetik,

Duadetik,

Tigadetik.

Drrrrrt drrrrt.

'kamu mau kupecat saja?. Daripada mati jengkel di perusahaanku?'

sebuah sms dari sehun yang membuat Nara melotot tak percaya..

"Apakah.... aku... telah disadap...??"
.
.
.
.
.
.
. Tbc

Waaaaah, update lagi. Gimana ceritanya, butuh masukan nih. Oh iya, aku mau berterimakasih kepada readers yang udah vote. Berapapun itu udah jadi vitamin penyemangat buat aku. Nantikan chapter selanjutnya ya readers....

help me please.!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang