twenty two

466 32 0
                                    

'lawan dari cinta bukanlah kebencian. melainkan kepergian.'

=================================================

segera setelah sehun mengalami kecelakaan, ia dibawa ke rumah sakit. pihak kepolisian sudah mengabari keluarga ooh. dan teman-teman sehun juga sudah mendengar kabar ini. mereka langsung berangkat menuju rumah sakit untuk melihat keadaan sehun. suho dan kris yang berada di luar negeri segera kembali untuk melihat keadaan sehun.

"sebenarnya apa yang dia lakukan? kenapa ceroboh sekali?!!!!" teriak chanyeol frustasi.

"bisa-bisanya dia mengalami kecelakaan tunggal seperti ini. dia tidak mabuk, mobilnya juga tidak bermasalah, apa dia berniat untuk mati??!!!" lanjutnya

xiumin mencoba menenangkan chanyeol yang marah-marah karena kecerobohan sehun.

"dasar bodoh" ucap chanyeol sambil meneteskan air matanya. ia memeluk tubuh xiumin erat sambil mencoba meredakan tangisnya yang menjadi-jadi.

semua tertunduk di depan ruangan sehun, tuan dan nyonya oh sudah berada di dalam ruangan sehun. baekhyun mengapit kepalanya dengan kedua tangannya. matanya sudah memerah menahan tangis yang sebentar lagi akan ia keluarkan.

joy berlari di lorong rumah sakit dengan tergesa-gesa. ia bersama suho dan kris datang terlambat.

"bagaimana keadaannya?" tanya suho

"kenapa bisa seperti ini?" tanya kris

"dia barusan mengantarku ke butik, mana mungkin bisa mengalami kecelakaan ini?" tanya joy

"keadaannya kritis hyung, kami juga tidak tahu kenapa sehun bisa mengalami hal seperti ini" ucap kai menjelaskan keadaannya.

joy merapatkan tubuhnya memeluk suho, ia menangis sejadi - jadinya.

"kita doakan saja," ucap chen mencoba menenangkan semua yang ada di lorong tersebut.

"sebenarnya apa yang dia fikirkan saat menyetir?" gumam frustasi terus saja terdengar dari bibir semua orang yang ada disana.

dokter keluar dengan beberapa perawat dan juga ayah sehun. semua orang mendekati dokter dan tuan ooh untuk menanyakan keadaan sehun.

"saat ini kita hanya perlu menunggunya sadar. ia telah melalui masa kritisnya, jadi kita berdoa saja tuan sehun akan segera sadar." ucap dokter lalu meninggalkan semua orang yang menunggu di luar ruangan sehun.

semua orang menghembuskan nafasnya lega. mereka hanya perlu menunggu sehun untuk sadar. baekhyun pergi meninggalkan semua orang untuk menghubungi kim nara. ia merasa bahwa nara harus tahu dengan keadaan sehun. baekhyun tahu bahwa ia baru saja bertemu dengan kim nara, sebab saat sehun akan ke rumah sakit luhan, ia menghubungi sekretarisnya dan baekhyun berniat untuk menyusul sehun ke tempat luhan, namun saat ia melewati cafe yang disinggahi oleh sehun dan nara, baekhyun mengurungkan niatnya dan memilih menunggu di ruangan luhan.

"apa yang kau katakan pada sehun?" ujar baekhyun begitu telfonnya diangkat oleh nara.

"siapa ini?" jawab nara penasaran

"sehun kecelakaan setelah bertemu denganmu. apa yang kau KATAKAN PADANYA HUH.!" bentak baekhyun. ia sudah tidak dapat menahan emosinya.

"......" hening di seberang sana

"kau senang jika sehun hilang dari dunia ini? apa kau sebenci ini dengannya?" ucap baekhyun sinis.

"atau jangan-jangan kamu menyuruhnya untuk mati?" lanjut baekhyun dengan suara yang tak bersahabat sekali.

"bagaimana keadaan sehun?" jawab nara dengan suara sengau

"kenapa menanyakannya? untuk memastikannya sudah mati atau belum? tenang saja, itu seperti harapanmu nona." ucap baekhyun, ia menggertak nara. setelah itu ia menutup sambungan telfonnya ia tidak mau mendengar apapun yang akan diucapkan oleh nara. baginya nara adalah penyebab kecelakaan sehun.

help me please.!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang