Three

934 55 4
                                    

Drrrrrt drrrrt.

'kamu mau kupecat saja?. Daripada mati jengkel di perusahaanku'
.
.

"Apakah.... aku... telah disadap...??"

------------------------------------------------
"Aah... soyeon-ah. Kurasa aku telah disadap. Bagaimana ini. Bos tau apa yang kita bicarakan."

"Mwo..?!! Aah, maaf kan kami Bos, kami tidak bermaksud... bergosip" racau soyeon,

"Geunde, apa kau bilang kalau Bos memperhatikan kita?" Lanjut soyeon dengan volume suara yang aamat sangat rendah, bahkan lebih rendah dari berbisik.

"Yak.. apa kau mau menggoda Bos? Dasar kau ini..." sahut Nara kesal. Tapi masih dalam volume sangat rendah.

Drrrt.. drrrrt...

'Aku masih mendengarnya. Pergi keruanganku. Bawakan aku kopi.'
Pesan dari sehun kembali muncul, pesan ini membuat Nara pergi menuju ruangan sehun tidak lupa membawa pesanan kopi sehun.

.
.
#sehunpov.
Aku selalu suka melihat karyawan-karyawanku bekerja, aku selalu mengawasi mereka dari cctv yang ada di penjuru gedung ini. Sebenarnya aku ingin berbaur bersama mereka. Aku ingin sekali berbincang dan makan bersama di kantin. Tetapi dengan kondisiku seperti ini, aku tidak bisa berbaur dengan mereka. Aku mempunyai sebuah phobia yang cukup aneh. Rasa tidak nyaman dan gugup jika ada orang yang menyentuhku. Aku selalu saja mendapat serangan panik ketika tak sengaja kulitku bersentuhan dengan orang lain. Dan itu akan berakhir dengan aku tidak dapat mengendalikan diri.

Tok.. tok.. tok..

Aah itu pasti sekretarisku.
"Masuk."

Pintu terbuka menampilkan wajah sekretaris ku yang gugup. Mungkin karena ketahuan menggosip di kantor. 'lucu juga' batinku.

"I-ini pak, ko-kopi pesanan a-anda."
Waw apakah dia setakut ini padaku. Lucu sekali. Mungkin sedikit menjaili dia akan menjadi hobiku kedepannya. Hahaha,

"Taruh diatas meja."

"Ba-baik pak."

#authorpov.
Saking gugupnya, tangan Kim Nara seolah bergerak sendiri, ia meletakkan kopi pesanan sehun diatas meja, namun karena tangannya bergetar, kopi itu jatuh dan mengenai setelan mahal sehun.

"Aaagh..." teriak sehun karena paha kirinya terkena kopi panas yang jatuh.

"Aah.. maaf pak, saya kurang berhati-hati. Biar saya bersihkan"
Segera Nara mengambil Tisu dan mengelap celana sehun yang terkena kopi. Sehun membulatkan matanya. Ia tidak suka disentuh, secara reflek sehun mendorong tubuh Kim Nara menjauh dari tubuhnya. Keringat dingin mulai membanjiri tubuh sehun. Dia pergi ke kamar mandi yang ada di dalam ruangannya, lalu ia meringkuk ketakutan seperti seseorang yang baru dikejar hantu. Kim Nara yang menyadari perubahan sehun pun berlari menyusul sehun ke kamar mandi. Ia menggedor pintu kamar mandi.

"Sajangnim... apakah anda baik-baik saja... sajangnim" teriak Kim Nara cemas..
Tapi di dalam sehun masih meringkuk dan tak bergeming, kini setelan mahal yang ia kenakan telah basah dengan keringat. Di otak sehun seperti mengulang kejadian-kejadian menakutkan saat ia disentuh oleh orang.. wajah pucat dan mata yang merah membuat sehun terlihat menyedihkan. Sedetik kemudian sehun pingsan.

Kim Nara yang mendengar suara gedebuk orang jatuh menjadi semakin panik. Ia lalu pergi menelfon office boy untuk membawakan kunci kamar mandi lantai 20. Ia juga menelfon Shin ahjushi (sopir pribadi Ooh Sehun.)

Tak lama kemudian OB memberikan kunci itu, sebelum Nara membuka pintu kamar mandi suara Shin ahjushi menginterupsi

"Jangan dibuka dulu."

"Tolong kalian berdua keluar, nona Kim. Aku yang akanmengurus Tuan Oh." Lanjutnya memberi perintah.

Kim nara dan OB itu keluar ruangan, di kepala Kim Nara hanya ada Bosnya. Dia terus menerus memikirkan bosnya. Apakah bosnya itu sangat marah hingga tak mau keluar, tapi tadi suara gedebum apa? Apa bosnya sedang sakit?.

.
.
Disisi lain ooh sehun telah di angkat dan direbahkan di sofa ruangannya. Tak lupa shin ahjushi menghubungi dokter pribadi ooh sehun.
.
.
#sehunpov

Aku terbangun di sofa ruanganku. Kepalaku sangat pusing. Kulihat shin ahjushi duduk disampingku sambil menelfon seseorang.

"Iya tuan, keadaannya sudah membaik. Iya.. segera setelah tuan muda oh bangun. Baik."

"Tuan muda, anda sudah bangun? Mari kita pulang tuan muda, tuan dan nyonya telah menunggu dirumah." Ajak shin ahjushi.

"Baiklah."

Aku keluar dengan wajah sedikit lesu, saat aku keluar aku melihat Kim Nara memandangku dengan tatapan menyesal. Aku terus saja berjalan tak menghiraukan dia yang ingin berbicara denganku. Karena kecerobohannya aku jadi seperti ini.

Di kediaman keluarga OH

" aku pulang.."
Teriakku ketika aku membuka pintu rumah. Oemma dan appa langsung datang dan dengan khawatirnya melihat kondisiku.

"Siapa yang menyentuhmu nak, sampai kamu seperti ini hah,? Lihat wajahmu jadi pucat. Ayo kau perlu istirahat." Sepertinya oemma begitu khawatir dengan keadaanku.

"Nan gwenchana oemma. Sekretaris baruku membuat kesalahan kecil. Aku akan tegur ia besok."

"Aah, sekretaris barumu belum mengetahui phobia mu?"

"Belum, aku tak ingin gosip menyebar di kalangan karyawan. Bahwa atasannya adalah orang yang aneh."

"Sudahlah, sekarang yang terpenting makanlah dulu lalu istirahat. Arraseo?"

"Ne oemma" jawabku singkat.
.
.
Setelah aku makan malam, aku pergi ke kamar. Ada rasa sedikit benci pada sekretarisku itu. Selama 8tahun ini tidak pernah ada yang bisa menyentuhku dalam keadaan sadar. Bahkan orang tuaku. Aku terlalu takut terhadap sentuhan karena sebuah peristiwa, peristiwa yang sangat mengerikan. Ingin sekali aku melupakan semua peristiwa yang buruk. Tetapi setiap ada orang menyentuh tubuhku, maka tubuhku akan bereaksi seperti mengingat kejadian 8 tahun yang lalu...
.
.
.
.
.
Tbc

Hello.... update lagi, kayaknya aku keseringan update deh. Apa update nya seminggu dua kali aja yaa..? Oh iyaa. Gimana ceritanya? Ngebosenin ya? Mian..
Tapi author akan terus belajar dan belajar agar menjadi penulis yang bagus.
Oke.. jangan lupaya

Vote dan comment....

.
.
.

help me please.!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang