SEVENTEEN

627 41 3
                                    

Kimnarapov.

Sepulangnya dari china,  hubunganku dan sehun semakin dekat,  walaupun aku masih belum percaya bahwa sehun melamarku pada saat itu. Sudah seminggu lamanya sejak sehun memintaku untuk menjadi istrinya,  dan menurutku sehun benar benar berniat untuk menjadikanku istrinya,  sehun mampu memikat hati nenek ku,  bahkan hatiku juga. Walaupun sudah mulai ada rasa cinta, aku masih ragu. Bahkan sehun belum pernah menyatakan cintanya, lalu kenapa dia ingin memperistri aku?

Hari ini aku harus menemani sehun ke pulau jeju untuk melihat proyek resorts miliknya, saat bekerja sehun sangat profesional.  Dia tidak pernah mencampuradukkan antara hubungan kami dengan pekerjaan, namun,  setelah pekerjaan kami selesai,  dia akan terus menerus menatap wajahku. Selama satu minggu ini setiap aku tanya kenapa dia selalu menatapku dengan tatapan yang sedikit mengganggu sistem kerja jantungku,  jawabannya selalu sama "karena aku menyukainya" dan perkataannya selalu sukses membuat wajahku memanas. 

"kim nara-shii" panggil sehun.

"nde,  sajangnim. Ada yang bisa saya bantu.?" tanyaku pada sehun yang sibuk dengan dokumen di mejanya.

"kemarilah. Ada yang harus kau kerjakan." ucap sehun tanpa menatapku sama sekali, aku langsung menuju ke mejanya dan mendekat.

"tolong simpan dokumen ini. Dan apakah aku sudah tidak ada jadwal setelah ini?" tanya sehun sambil mengarahkan dokumen padaku, tanpa melihatku. -_-

"tidak ada sajangnim.  Anda memiliki waktu luang sampai besok kembali ke seoul." ucapku menjelaskan.

"hmm" gumam sehun sambil mengendorkan dasi yang melekat di lehernya.  Aku menunduk untuk pamit dan menyimpan dokumen di lemari sebelah meja sehun. Tiba tiba...

Authorpov.

Sehun memeluk kim nara dari belakang,  selama 1minggu masa pendekatan, mereka sangat jarang melakukan skinship. Terkadang sehun hanya memegang tangan kim nara atau hanya mengelus puncak rambutnya saja. Tapi kali ini sehun memeluk kim nara, yang membuat detak jantung kim nara tidak karuan, sehun melingkarkan tangannya di perut kim nara dan menempatkan kepalanya di pundak kim nara. Nara hanya mematung dan tidak melakukan apa apa karena masih mencoba menetralkan detak jantungnya.

"sa-sajang-nim.. A-apa yang anda lakukan? " tanya kim nara tergagap.

"aku.. Rasanya aku akan gila." jawab sehun,  kim nara mengerutkan alisnya heran.

"w-wae?" tanya kim nara

Sehun melepaskan pelukannya dan memutar tubuh kim nara agar menghadapnya, sehun menatap lekat mata kim nara,

"aku akan gila rasanya" ucap sehun sekali lagi.  Tangan sehun mengelus lembut rambut kim nara. Kemudian membawa tubuh kim nara kepelukannya.

"aku tidak bisa terus begini? Bagaimana ini?" lanjutnya

"begini bagaimana?" tanya nara bingung

"aku akan tanya sekali lagi dan kuharap sekarang jawabannya ya." ucap sehun

"kim nara, maukah kamu menjadi istriku? " lanjutnya

"tapi, orang tuamu.."

"kita akan kesana setelah kamu mengatakan 'ya'." ucap sehun memotong perkataan kim nara. 

Kim nara melihat mata sehun, terlihat ada ketakutan di dalamnya, sebenarnya ada apa?  "kim nara..  Jawab aku, maukah kamu menjadi istriku,?" ucap sehun sekali lagi, namun suara sehun kali ini berubah menjadi sangat lembut dan tatapannya membuat kim nara merasa nyaman.  Dengan secara reflek kim nara menganggukkan kepalanya seakan terhipnotis dengan pandangan sehun. "ya,  aku mau" lirih kim nara tanpa mengalihkan pandangannya dari sehun.

help me please.!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang