NINE

637 46 0
                                    

"ba-bagaimana kau tahu?" Tanya sehun tidak percaya

"tau apa?"

"jawab aku kim nara..!! darimana kau tau aku memiliki phobia huh.?! Bentak sehun.

Kim nara sangat bingung, ia harus menjawab apa? Ditambah sehun yang membentaknya. Baru pertama kali ia melihat sehun yang marah seperti ini. Akhirnya kim nara berbalik dan ingin berlari. Tapi, tangan kim nara sudah dicengkram oleh sehun.

"mau kemana? Jawab pertanyaanku kim nara.!!!" Ucap sehun dingin.

Sehun menarik tangan nara hingga ia terjatuh di lantai.

"AAAKH.!!" Teriak kim ara kesakitan.

"jawab aku dulu, darimana kau tau.!"

"su-suho oppa.."

"aish dasar.!" Umpat sehun "sejak kapan kau tau?" lanjut sehun.

"sejak sebelum kita pergi ke paris. Suho oppa datang padaku dan menyuruhku untuk menjagamu dari kontak fisik dengan orang lain."

"dan kamu tidak memberitahuku?"

"suho oppa melarangku, dia takut kau akan marah padanya."

"dan sekarang aku memang benar-benar marah." Jawab sehun dengan tatapan sangat tajam.

"pergi." Lanjut sehun.

"ne.?" Tanya kim nara

"PERGI SEKARANG JUGA..!!!!!" bentak sehun yang membuat kim nara terlonjak dan langsung berdiri lalu pergi meninggalkan apartemen sehun.

#sehun pov.

Aku benar-benar marah kepada kim nara.. entah kenapa? Seharusnya aku marah kepada suho hyung yang diam-diam memberitahu kim nara tentang phobia ku. Tapi kenapa justru aku marah pada kim nara. Tidak, ini salah... aku harus bertemu dengan suho hyung. Aku harus mendengar alasannya, kenapa dia memberitahu kim nara tentang masalahku..

Aku pergi dengan tergesa-gesa, aku langsung melajukan mobilku ke tempat suho hyung berada, dimana lagi kalau bukan rumah sakit.. orang itu seperti tidak mempunyai rumah.. selalu saja ditempat kerjanya.

"hyung...!! Jelaskan padaku, kenapa kau seperti ini?" ucapku mengintimidasi suho hyung.

"sehun-ah.. apa yang kau katakana? Aku kenapa?" ucap suho hyung sangat tenang.. apakah dia tidak punya rasa bersalah terhadapku? Dia membocorkan rahasia besarku pada seseorang yang baru saja dia kenal, aku sungguh muak dengan sikapnya.

"jangan pura-pura hyung. Aku tahu, kau memberitahu kim nara tentang rahasiaku bukan?"

"aah... tentang itu? Mian sehun-ah. Aku sengaja memberitahu kim nara agar dia menjagamu disana."

Apa? Menjagaku? Aku sudah dewasa dan dia ingin kim nara menjagaku? Alasan macam apa itu.. walaupun aku sangat menyayangi suho hyung, tetapi dia tidak bisa seenaknya memberitahukan rahasia orang lain, bagaimana kalau kim nara adalah seorang mata-mata yang dikirim oleh rivalku.?

"hyung... apakah itu alasanmu?... cih... alasan macam apa itu?" decihku

"kurasa kau harus lebih terbuka kepada kim nara, sehun-ah."

"terbuka? denganmu saja aku tak yakin apakah aku bisa lebih terbuka dari ini." jawabku sinis. aku sudah geram, kenapa suho hyung bisa dengan mudahnya menceritakan kelemahanku kepada sembarang orang?

"sehun-ah.... kurasa kamu tertarik dengan kim nara."

"mwo? tertarik? tidak sama sekali" apa-apaan suho hyung?

" mana mungkin kamu bisa dengan mudahnya menyentuh orang yang baru saja kau kenal? kau tertarik dengannya sehun-ah"

"tidak, aku bertemu dengan banyak wanita cantik dan sexy, lalu kenapa aku harus tertarik dengan kim nara yang hanya gadis super biasa huh?" elakku

"karna kamu tidak pernah memperdulikan orang disekitarmu. sikapmu yang terlalu angkuh membuatmu tidak perduli dengan wanita yang cantik dan super sexy itu. kamu tidak penasaran dengan orang-orang disekitarmu, kau juga tidak pernah merasa kasihan dengan orang lain seperti kau kasihan denganku dan kim nara."

"ka-kasihan? apa maksudmu? aku tidak pernah kasihan denganmu ataupun dengan sekretaris baru itu."

"benarkah? aku doktermu sehun-ah, aku juga hyung yang paling dekat denganmu. sebenarnya kau merasa simpati padaku, kau ingan kapan kamu pertama kali berani menyentuhku? kapan pertama kali kamu bisa bersinggungan dengan ku setelah masa pengobatanmu? disaat aku menceritakanmu bahwa orang tuaku meninggal karena dibunuh. apa aku salah?"

"i.... itu," memang benar, aku saat itu merasa kasihan dengan suho hyung yang menceritakan semua masalahnya, dan saat itu kurasa aku harus menjadi temannya agar dia tidak merasa sendirian. dan aku bisa bersinggungan dengannya, walaupun sedikit canggung pada saat itu.

"lihat, kau tidak bisa menjawabnya. dan untuk kim nara, dia tidak jauh berbeda dariku, bukankah begitu?"

"apa yang kamu maksud hyung?"

"aku selalu tahu setiap pergerakanmu sehun-ah.. kamu selalu mencari informasi dari karyawanmu, aku tahu kamu juga mengorek informasi dari kimnara. dan kau tahu, orang tua kim-nara sudah meninggal karena kecelakaan."

"jadi, maksudmu? apakah aku selalu mengasihani karyawan yang orang tuanya meninggal? konyol sekali.."

"tidak, selalu ada sebabnya kamu simpati dengan seseorang, seperti kamu yang mengetahui bahwa kematian orang tuaku yang tidak wajar dan disembunyikan dari hukum. pasti juga ada sesuatu dari ki9m nara yang membuatmu merasa kau harus menjadi temannya."

"aku tidak pernah merasa aku harus jadi temannya."

"kau membohongi seorang psikiater sehuan-ah..."

BAANG...!!!! aku merasa seperti pencuri yang tertangkap basah.. sejenak aku lupa dengan profesi suho hyung. dia pasti dengan mudah mengenali pasien yang berbicara tidak sesuai fakta.

" semudah itukah kamu membaca ekspresiku? hyung?"

"tidak. kau pasien dengan ekspresi yang sangat sulit untuk dibaca. aku harus menarik emosimu terlebih dahulu. tapi sekarang aku sudah mengetahui trik baru. hahaha"

"apakah itu lucu? cih... " suho hyung hanya tersenyum kearahku, kurasa dia sedang main-main denganku

"aku pergi hyung. dan aku harap kamu tidak menceritakan apapun kepada kim nara. kadang-kadang aku harus membungkam mulutmu itu.."

"hati-hati sehunah.. dan jangan lupa untuk mendekati kim nara."

aku sudah berjalan keluar, tapi aku masih bisa mendengar suaranya itu. yang dikatakan suho hyung memang benar. tapi aku juga tidak bisa menceritakan apapun kepada suho hyung tentang penyebab simpatiku  kepada kim nara.. suatu saat nanti saat aku sudah bisa percaya pada kim nara, aku akan menceritakannya.

.

.

.

TBC

Hai readers... sudah lama tidak update... maafkan author karena author sibuk dengan un, lalu wisuda, dan sekarang sedang sibuk ndengan pendaftaran di PTN.

tapi alhamdulillah, author bisa update lagi... karena semua urusan author udah hampir selesai... hehehe

maaf jika cerita di part 9 ini agak nggak jelas... sebenarnya ini masih awal banget buat munculin konflik.. jadi tunggu part selanjutnya ya readers...

jangan lupa vote dan comment ya readers....

help me please.!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang