five

822 46 1
                                    


"Keruangan saya sekarang.!"
Ucap sehun datar.
Kim Nara yang mendengarnya merasa hawa disekitarnya menjadi sangat dingin..

"Hah, bisa mati aku.."
Batin kim nara.

------------------------------------------------
Setelah pergi dari ruangan sehun. Kim Nara mengumpat, ia sangat sebal dengan tingkah atasannya itu. Lantas ia kembali ke mejanya, ia mulai mengerjakan tugasnya kembali.

Kriiiiiing....

"Ambilkan buku di perpustakaan. Tentang strategi pemasaran. Cepat." Suara sehun dari balik telepon menginterupsi kim nara.

Nara mengambil buku di perpustakaan dekat mejanya, ia mencari-cari buku yang dimaksud sehun. Setelah ketemu, ia mengambil buku itu. Tapi, ia tertarik pada buku medis disamping buku itu. Entah kenapa ia merasa aneh. Di perusahaan yang beroprasi di bidang perhotelan, travel, dan produk elektronik, terdapat sebuah buku medis.? Tapi kecurigaan nara tidak berlangsung lama, ia segera pergi ke ruangan sehun. Ia tidak mau sehun marah-marah karena terlalu lama menunggu.
.
.
.skip

Waktu makan siang telah tiba, sehun keluar dari ruangannya, ia melihat kim nara masih berkutat dengan pekerjaannya.

"Aku keluar, aku tidak akan kembali. Jika ada yang mencari katakan untuk kembali besok."

"Baik pak."

"Kau boleh makan siang." Ucap sehun datar. Lalu ia berlalu pergi.
.
.
Kini sehun melajukan mobilnya pada sebuah rumah sakit, ia akan menemui dokter yang selama ini menangani phobia anehnya itu.

"Selama kau menjalani pengobatan, kau tidak menunjukkan kemajuan sedikitpun sehun." Ucap suho, dokter yang menangani sehun.

"Lalu, aku harus bagaimana hyung?" Ucap sehun

"Selama ini kamu tidak mempunyai motivasi untuk sembuh, kau terus memikirkan kesalahan ayahmu, kamu tidak pernah berpikir 'oh, ayahku melakukannya karena ingin melindungi aku,' seharusnya kamu tanamkan kata itu setiap saat, dan juga kamu harus percaya bahwa semua orang tidak sejahat yang kamu fikirkan. Mungkin itu akan membantumu."

"Tapi hyung, kau tau betul aku selalu mengingat kejadian 8 thn lalu saat melihat ayah."

"Makanya, kau harus berusaha untuk tidak membencinya, kau harus berbaikan dengan ayahmu. Dan mencobalah menyentuh orang lain selain aku."

"Tapi hanya kau yang aku anggap baik hyung."

"Cobalah percaya pada orang lain, kalau kau bisa percaya padaku, kau pasti bisa percaya pada orang lain juga." Jelas suho

"Baiklah suho hyung, akan aku coba."

"Semoga berhasil sehunnah, hyung sangat berharap kau bisa menjalani hidup normal." Ucap suho sambil menepuk pundak sehun.

Benar, suho adalah satu-satunya yang bisa menyentuh sehun. Awalnya sehun tidak bisa disentuh siapapun, hingga ia mengenal dan sering bertemu dengan suho. Ia sudah menganggap suho hyungnya sendiri, ia sangat percaya pada suho. Awalnya suho pikir sehun sudah mulai bisa menerima orang untuk menyentuhnya, tapi sampai sekarang hanya dia saja. Itu bisa dikatakan hal buruk.

Sehun pulang keapartemen pribadinya, ia lebih sering ke apartemennya daripada di rumah besarnya, ia lebih suka melakukan apapun SENDIRIAN. Ia merebahkan tubuhnya pada ranjang kingsize miliknya, apartemennya terasa sangat sunyi. Ia berjalan menuju balkon dan melihat hiruk pikuk jalanan di bawahnya itu. Ia sangat ingin menjadi normal, tapi saat ia memikirkan ayahnya, ketakutannya kembali.
.
.
Dilain sisi, kim nara tengah membaca buku medis yang ia temukan di perpustakaan, sebenarnya perpustakaan ini milik sehun pribadi. Tapi, rasa penasarannya telah mengalahkan rasa takut dimarahi oleh sehun. Ia membolak balik lembar demi lembar. Membaca setiap kata yang tertulis didalamnya. Tak sengaja ia melihat salah satu halaman yang terlipat.

help me please.!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang