EIGHT

721 47 0
                                    

"Kenapa?" Tanya sehun.

"Appa tidak bisa memberitahumu sekarang." Jawab siwon. Memang benar ia takut sehun menjauhinya,

"Begitukah?" Ucap sehun sinis.

"Appa mohon, pecat dia!" Mohon siwon

"Aku tidak punya alasan untukku memecat dia. Jika appa ingin aku memecatnya, appa harus memberitahuku alasannya." Jawab sehun lalu kemuadian dia pergi ke garasinya. Sedang siwon dan istrinya tengah khawatir dengan keadaan sehun.

"Yeobbo... apakah anak dari heechul akan membalas dendam pada kita? Aku takut ia mendekati sehun untuk melukainya."

"Semoga saja tidak, sehun sudah besar,aku yakin dia bisa jaga diri." Ucap siwon.
.

.

.

Saat ini sehun berada di apartemen nya. Dia sudah tidak memikirkan kata" appanya semalam. Tapi, sehun semakin penasaran dengan sosok kim nara.

"Haloo.. tolong carikan semua info tentang sekretaris baruku.."

"....."

"Iya, minggu depan, usahakan selengkap-lengkapnya."

tut.

"Hah, ada apa denganku?" Dengus sehun.

Sebenarnya sehun tidak pernah bermalas-malasan diapartemennya. Tapi entah kenapa ia hanya ingin bergulung dengan selimutnya.

'drrrrrtt... drrrrrrt.. drrrrrt'

"Ehm, wae?"

"Bos, anda tidak ke kantor?"

"Tidak, wae? Apakah ada meeting/ rapat?"

"Tidak bos, hanya saja, ada laporan yang perlu anda tandatangani."

"Setelah pulang kerja, datanglah ke apartemenku. Alamatnya akan aku kirim."

"Ah.. ne... ta..."

'Tut'

Sehun mematikan handphone secara sepihak.

At kantor.

Kim nara sudah hampir menyelesaikan pekerjaannya, karena sehun tidak ke kantor, maka ia hanya sibuk di depan laporan yang menggunung.

Tak lama, suara lift berbunyi.
Sudah seharian ini suara lift dilantai 20 berbunyi terus, ia harus menerima banyak laporan dan ada juga yang ingin bertemu dengan bosnya. Dia harus bersabar dan memberi alasan pada orang yang ingin bertemu dengan sehun.

"Aah.. lagi?"
Saat pintu terbuka, mata kim nara melotot melihat seorang yang baru-baru ini dikenalnya.

"Suho-shi. Sajangnim sedang tidak ada di ruangannya."

"Umh, aku tau. Aku hanya ingin bertemu denganmu."

"A-aku?"

"Eumh."

"Kenapa denganku?"

"Ck, setelah pulang kerja ikutlah aku,"

"Tapi, aku harus mengantar laporan ke apartemen sajangnim." Suho tampak membulatkan matanya tak percaya.

"Oh, benarkah? Sehun yang menyuruhmu kesana?"

"Ne, sajangnim juga memberiku alamat dan password pintunya."

"Baiklah, nanti akan aku antar. Telfon aku jika kau sudah selesai bekerja, aku akan menunggu di cafe seberang."

"Ah, iya.. baiklah.."

help me please.!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang