chapter sebelumnya.
----------------------------------------------------------------------
"iya hyung... Aku ingin mendekatinya... Aku ingin menikmati masa mudaku..."
----------------------------------------------------------------------
Chapter selanjutnya.Jam sudah menunjukkan 12 malam, sudah sangat larut, dan sehun baru sampai di rumahnya. Sehun melihat kim nara masih tertidur. Mungkin karena kelelahan, sehun turun dari mobilnya lalu menggendong kim nara menuju kamarnya, sehun terus memandangi wajah kim nara. Wajah kim nara tampak tenang. Ia menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah cantik kim nara,
" mianhae kim nara, mianhae..." gumam sehun lirih.
sehun mengecup kening kim nara pelan, setelh itu ia meninggalkan kim nara dan pergi ke kamarnya sendiri.
keesokan harinya.
kim nara bangun dari tidur lelapnya.
"ah.. aku sangat merepotkan" ucap kim nara karena mendapati dirinya sudh berada di rnjang, ia melihat jam masih menunjukkan angka 4, terlalu pagi untuk membuat sarapan, tetapi dia sudah tidak bisa tidur, jadi kim nara memutuskan untuk membereskan rumah saja, kim nara keluar kamar dan turun ke lantai bawah. Saat berada di tangga, kim nara melihat sehun duduk di ruang tv.. Kim nara menghampiri sehun bermaksud untuk menyapa.
"kau sudah bangun? Haaa, yak.. Ooh sehun, kenapa kau mabuk eoh?" ucap kim nara terkejut, bagaimana tidak terkejut didepan sehun sudah ada satu botol kosong wine, sedangkan sehun sangat lemah dengan alkohol.
Sehun hanya tersenyum sekilas lalu mulai menyesap wine yang ada di tanganny.
"yak yak..! Geumanhae..! Haishh.. Kenapa kau harus mabuk seperti ini.. Merepotkan saja." gerutu kim nara.
"kau juga merepotkan.. Uhk. Semalaman aku tidak bisa tidur karenamu. Uhk." ucap sehun khas orang yang sedang mabuk.
"kenapa jadi salahku. Sekarang ayo kau harus tidur.!" ucap kim nara sambil membopong sehun kearah kamarnya... Kim nara harus berjuang keras karena tubuh mungil kim nara harus menopang tubuh sehun yang cukup besar, ia juga harus menuntun sehun menaiki anak tangga agar sehun tidak terjatuh ataupun tergelincir.
"yak... Ku berat sekali. Hei kau harua cepat sadar dan bertanggung jawab karena sudah merepotkanku." ucap kim nara bersungut sungut. Sehun hanya bergumam tidak jelas. Sesampainya di kamar sehun, kim nara menjatuhkan sehun di ranjangnya, namun karena tangan sehun bergelayutan di pundak kim nara, ia jadi ikut tumbang ke atas ranjang. Samar-samar sehun berbicra pada kim nara, tapi kim nara tidak mendengarnya jadi dia mendekatkan kupingnya di mulut sehun.
"kau juga.... Kau.. Harus bertanggung jawab." gumam sehun
"bertanggungbjawab apa?"
Sehun menarik pinggul kim nara dan memeluknya erat. "tidurlah."
"hei.. Aku tidak mau tidur.!" ucap kim nara
"setidaknya bantulah aku tidur, aku sangat ingin tidur" gumam sehun sambil memejamkan matanya. Posisi kim nara kini masih berda di pelukan sehun, tubuhnya mdnjadi hangat. Aroma tubuh sehun pun menguar, nyaman.. Membuat kim nara kembali terlelap tanpa ia sadari.
===
Pagi hari, jam sudah menunjukkan angka 9, sinar matahari sudah terpancar dengan terangnya, kicauan burung juga memberikan suara-suara yng cukup untuk membangunkan manusia yang tengah tidur. Namun tidak dengan kim nara dan ooh sehun, mereka tetap damai dalam tidurnya, dan masih dengan saling berpelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
help me please.!! (END)
FanfictionOoh sehun, bisa dikatakan orang yang sempurna. seorang namja yang sangat tampan, tubuhnya yang proporsional, dan harta yang melimpah itu, apa yang kurang darinya? Namun dibalik kesempurnaan itu, ia memiliki phobia yang membuat dirinya seperti seseor...