Saat sampai didepan gerbang, aku melihat pemandangan yang menakjubkan dikiri kanan jalan ada gedung yang besar ada pula yang kecil. Ada banyak vilager yang berjualan dipinggir jalan. Dan juga ada banyak player lain yang tampaknya sedang berbelanja.
Saat sedang melamun aku dikejutkan oleh seseorang yang tiba - tiba menyenggolku dari belakang. Ada sekitar 4 orang yang memakai jubah berwarna hitam tanpa tudung. Yang tadi menyenggolku adalah seorang pria yang di punggungnya terselip sebuah pedang diamond.
"Ups, maaf nak, apa kau baik - baik saja?" Tanya orang itu ramah.
" Ya aku tidak apa - apa. Lagipula salahku melamun di tengah jalan" jawabku. Perhatianku tertuju pada sebuah gambar kecil yang terletak di jubahnya didekat dadanya.
"Oh, mengapa kau melamun? Bisa - bisa kau kemasukan." Kata orang yang ada di dibelakang orang yang menyenggolku dan disambut tawa teman - temannya.
"Hei sudahlah, jangan bully dia, kita harus melapor ke Notch, jadi kita harus cepat!" Kata orang itu mengingatkan temannya.
"Maafkan kelakuan kawan - kawanku ini, mereka suka bercanda. Ngomong - ngomong namaku Jhon, aku wakil leader guild phoenix yang terletak tidak jauh di bagian barat kota."sambungnya dan menyalami tanganku.
"Namaku Bayu, aku hanya seorang pengembara biasa"kataku. Dia orang yang ramah, pikirku.
"Salam kenal. Hey kalian juga perkenalkan diri kalian!" Kata Jhon.
"Aku Matt, salam kenal" kata orang yang tadi mengatakan kemasukan.
"Aku Angel, kau boleh memanggilku Anggi." Kata perempuan disamping Matt.
Anggi memiliki perawakan yang cukup cantik, dia memiliki rambut yang panjang sampai kepinggang dan berwarna merah.
"Dan aku adalah pria paling ganteng di kelompok ini, namaku Azel, dan aku adalah kakaknya Anggi." Kata pria disamping Angel.
"Jangan mimpi ketinggian Zel!, jatohnya sakit, minimal mimpi tuh setinggi tiang bendera jak." Kata Matt sambil tertawa. Sedangkan Angel hanya tersenyum menahan tawa.
"Mau berantem ya?" Kata Azel kepada Matt.
"Ayo siapa takut!" Balas Matt. Sedangkan Jhon hanya facepalm saja melihat tingkah laku mereka berdua dan berkata:
"Hey sudahlah, kita harus pergi, jika tidak kita akan terlambat." Kata Jhon menengahi mereka berdua."Baiklah, kami harus pergi. Kapan - kapan pergilah ke guild kami jika ada waktu" kata Jhon dan melangkah pergi diikuti oleh mereka bertiga.
"Sampai bertemu lagi Bayu." Kata Angel, sedangkan Azel masih cemberut dan menggerutu tidak jelas sambil mengikuti mereka dari belakang.
"Ya" kataku. Saat mereka masuk ke kota mereka disambut dan dikerubungi oleh orang - orang, sepertinya mereka cukup terkenal. Baiklah saatnya berkeliling pikirku dan berjalan ke dalam kota melewati kerubungan orang - orang yang tengah menanyakan banyak pertanyaan kekelompok Jhon.
Saat sampai didalam kota, aku melihat ada banyak orang yang tengah melakukan aktivitas masing - masing seperti berjualan makanan, baju, dan sebagainya.
Saat sampai di sebuah taman aku melihat kerumunan orang yang selertinya tengah melihat sebuah browsur yang di tempelkan di papan pengumuman. Aku pun berjalan kearah kerumunan orang yang tengah melihat brosur itu. Papan pengumuma itu tidak terlalu tinggi namun cukup bagi orang - orang untuk melihat pengumuman apa yang ada di papan itu.
Aku pun bertanya kepada vilager yang ada di dekatku
"Ada apa ya?" Vilager itu menoleh dan menjawab
"Event tahunan"
"Event tahunan?" Tanyaku lagi
"Iya, kau tidak tau?"tanya vilager itu lagi."Iya aku tidak tau. Memangnya eventnya apa?" Tanyaku lagi
"Eventnya tidak pernah berubah dari tahun lalu, karena tahun lalu terjadi insiden saat hunger game tengah di mainkan." Jawab vilager itu dengan memasang wajah serius."Insiden apa?" Tanyaku lagi.
"Pada saat game tengah berlangsung muncul seorang player dengan mata bersinar terang yang biasanya kami kenal dengan nama...."
"HeroBrine" gumamku. Vilager itu mengangguk dan melanjutkan perkataannya.
"Herobrine mengacaukan jalannya pertandingan dan menyebabkan puluhan player mengalami luka yang serius.""Menarik. Dimana pendaftarannya?" Tanyaku.
"Ada dibawah gedung yang ada video tronnya disebelah sana" jawab vilager itu sambil menunjuk ke arah kanan taman dimana ada gedung bertingkat 30 yang ada video tronnya yang sedang menayangkan promosi pertandingan hunger game.
"Masuk saja kedalamnya kau akan melihat recepsionis yang akan melayani pendaftaranmu." Sambung vilager itu.
"Baiklah, terimakasih pak." Kataku dan segera pergi kearah gedung yang dimaksud itu.
"Berhati - hatilah anak muda, kalau boleh tau siapa namamu?." Tanya vilager itu.aku menghentikan langkahku dan berkata:
"Namaku Bayu."
"Baiklah, berhati - hatilah nak Bayu." Kata vilager itu dan melambaikan tangannya saat aku pergi kearah gedung yang berjarak sekitar 100 meter dari taman itu.Setelah sampai didepan pintu gedung itu aku langsung membukanya dan melihat ada player lain yang sedang duduk bersantai disofa ada pula yang sedang ngopi di sebuah warung kopi yang ada di dalam gedung itu. Aku berjalan kearah orang yang sepertinya adalah recepsionis gedung itu dan bertanya padanya yang sedang mengurus sesuatu sambil membelakangiku.
"Permisi"
"Ya ada apa?" Tanyanya sambil menghadapku, ternyata dia adalah seorang perempuan berwajah cantik, berkulit putih langsat, dengan rambut hitam diikat kebelakang dengan gaya kuda poni.
"Apa disini tempat pendaftaran hunger game?" Tanyaku.
"Iya. Memang disini tempatnya, apakah kau ingin mendaftar?" Tanyanya lagi.
"Ya aku ingin mendaftar" jawabku.
"Baiklah" katanya dan mengambil sebuah brosur.
"Tolong ini diisi terlebih dahulu agar kami tau siapa anda." Katanya sambil menyerah kan brosur dan sebuah pulpen."Baiklah. Pertama Nama. Kedua Tanggal Lahir. Ketiga Level saat ini. Sudah pernah ikut atau belum. Umur. Dan terakhir udh punya pacar atau sudah nikah :v." Pertanyaan terakhir sedikit ambigu. Kataku dalam hati.
Setelah mengisi brosur pendaftaran itu aku memberikannya kepada gadis itu."Hmm... Nama Bayu. Level saat ini Level 16. Baru pertama kali ikut. Umur 15 tahun. Dan masih menjomblo. :v." Kata gadis itu. Entah kenapa aku merasa sedikit aneh melihat pertanyaan terakhir itu.
"Yosh selamat bergabung, kamar dan kelompok mu di nomor 12 masing - masing kamar ada 4 orang yang menjadi tim, jadi diharapkan akur akur sajalah." Kata gadis itu.
"Baiklah. Tapi sebelum itu apa aku boleh mengetahui namamu?." Tanyaku.
"Namaku Anna, salam kenal." Kata gadis yang bernama Anna itu.
"Salam kenal juga. Btw kapan pertandingannya dimulai?." Tanyaku lagi.
"Oh iya, hampir lupa. Tehe, pertandingannya dimulai 3 hari lagi di pagi hari sekitar jam 07 : 30 sudah harus berkumpul di sini dan peserta dilarang membawa senjata sendiri, karena senjata sudah disediakan di arena pertandingan." Katanya sambil tersenyum ramah.
"Oke, aku pergi menemui timku dulu." Kataku sambil membalas senyumnya dan melangkah pergi.
"Ya. Sampai ketemu lagi." Katanya.
Akhirnya bisa nulis lagi, hp tiba - tiba error jadi untuk beberapa hari ndak bisa nulis :v.
Buat yang udah setia membaca sampai disini saya tuturkan terimakasih dan jangan lupa meninggalkan jejak berupa vote atau pun comment untuk kritik dan saranna di tunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minecraft Reality
AdventureHanya karena sebuah seed (benih) menyebabkan seorang gamer yang bernama Bayu terlempar ke dunia minecraft. Mampukah Bayu keluar dari dunia itu? Saksikan di *cak tv live streaming jam 25:61 :D