Saat aku sampai di lantai dua tepatnya di depan pintu kamar no 12 aku merasa sedikit canggung, kau tahukan rasanya akan memasuki ruangan yang belum pernah kau masuki, itulah yang kurasakan.Tidak ada gunanya berdiam diri disini, lagipula apa yang kutakutkan. Pikirku dan segera membuka pintu tersebut.
Ternyata didalamnya cukup luas untuk ukuran ruangan yang ada di sebuah gedung. Terdapat sebuah sofa yang terlihat lembut dan hei ada seorang wanita yang tengah membaca sebuah katalog baju atau semacamnya.
"Oh.. ada apa kau tersesat?" Tanya perempuan itu tanpa mengalihkan pandangan matanya dari buku katalog yang ia baca itu.
"Tidak, aku yakin aku tidak tersesat." Jawabku sambil menutup pintu kamar itu.
Perempuan dengan rambut hitam panjang sepinggang diikat kebelakang itu menatapku tajam dengan matanya itu.
"Hmm begitu kau peserta juga ya?" Tanyanya lagi sambil meletakkan buku yang dibacanya di atas meja.
"Kuharap kau tidak merepotkan kami"lanjutnya."Yah berharap saja begitu. Tunggu dulu kau bilang kami, apa ada orang lain diruangan ini?" tanyaku.
"Ya ada. Dia adikku dan saat ini sedang mandi" jawabnya sambil bersandar di sofa itu sedangkan aku hanya berdiri mematung di dekat pintu.
"Oh. Aku hampir lupa kenalan, namaku Bayu salam kenal." Ucapku.
"Namaku Alice. Dan jangan berdiri dibelakang pintu." Ucapnya. "Duduklah disana" Sambungnya sambil menunjuk kedepannya yang terdapat sofa kecil untuk satu orang tersebut.
Saat kami berkenalan tadi adiknya sudah menyelesaikan mandinya,sudah memakai baju piyama lengkap hanya rambutnya yang masih basah dan dia menatapku bingung.
"Ah ini adikku namanya Juniati karena dia lahir dibulan juni oleh karena itu namanya Juniati." Jelasnya panjang lebar.
"Salam kenal aku Bayu." Ucapku tidak terlalu memikirkan soal darimana nama itu didapat dan segera duduk di kursi yang ditunjuk oleh Alice tadi."Emm.. salam kenal" ucapnya pelan sambil tersenyum dan duduk di kursi yang membelakangi jendela sambil membaca semacam surat kabar.
Sepertinya dia perempuan yang baik tidak seperti Alice yang terkadang sedikit dingin saat sedang berbicara.
10 menit berlalu tanpa ada yang berkata,semuanya asik dengan bacaannya masing hanya aku yang gelisah dengan situasi yang canggung ini, setidaknya bukalah pembicaraan itulah yang ada di benakku saat ini, yah kalau dipikir anggotanya masing - masing 4 orang dan yang ada di ruangan ini hanya 3 orang, saatnya bertanya pikirku.
"Hey Alice!" Aku memanggil Alice untuk memecahkan suasana yang canggung bagiku."Hm?" Jawab Alice singkat dan dingin layaknya es yang ada di kutub.
"Aku ingin bertanya sesuatu, boleh kan?" Aku bertanya Pada Alice yang masih belum mengalihkan pandangannya dari buku fashionnya.
"Tak ada yang melarangmu untuk bertanya disini" ucapnya lagi dengan begitu dinginnya sehingga aku merasa seperti orang bodoh yang dipermainkan oleh perempuan yang mungkin umurnya hanya 1 tahun lebih tua dariku, ah sial pikirku. Juniati hanya tersenyum geli mendengar perkataan Alice dan juga melihat wajahku yang sedikit memerah mungkin, yah aku tak bisa melihat wajahku sendiri, tapi bisa kurasakan wajahku memang terasa panas.
"Baiklah" Ucap Alice sambil menutup bukunya dan meletakkan dipangkuannya."kau ingin menanyakan apa"sambungnya sambil menatapku"Apakah hanya aku saja yang baru datang atau memang ada anggota lain yang sudah datang sebelum aku?" Tanyaku
"Ada. Kakakku dia sedang belanja" jawab Juniati sambil menutup koran yang tampaknya sudah selesai ia baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minecraft Reality
AventuraHanya karena sebuah seed (benih) menyebabkan seorang gamer yang bernama Bayu terlempar ke dunia minecraft. Mampukah Bayu keluar dari dunia itu? Saksikan di *cak tv live streaming jam 25:61 :D