Unexpected Guest 10

258 17 2
                                    

Belum jauh dari pintu masuk, tiba - tiba aku mendengar suara ketukan di pintu, begitu pula dengan kak Rachel yang berada di depanku.

Kak Rachel pergi ke pintu dan membukanya, saat ini aku belum melihat orang yang tengah berbicara dengan kak Rachel, sampai akhirnya orang tersebut di persilahkan masuk.

Saat melihatnya aku merasa seperti pernah melihatnya sebelumnya, hanya saja aku tidak ingat.

"Yu, ini adalah kenalan kakek." Ucap kak Rachel memberitahukan orang berbaju hijau abu - abu dan bercelana jeans biru.

"Steve." Ucap pria tersebut sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

"Bayu." Ucapku sambil bersalaman.

"Jadi kau murid baru di sini?." Tanyanya dengan gaya baju yang dikeluarkan setengahnya, selera fashion yang aneh.

"Ya, baru tadi subuh." Ucapku sedikit bercanda.

"Oh, haha. Kau sangat baru disini, ku pikir kau sudah 2 atau 3 hari disini." Ucapnya sambil tersenyum, umurnya mungkin hampir sama dengan kakek Oars, tapi lebih terlihat muda, aku bahkan tidak tahu berapa umur kakek Oars.

"Baiklah aku pergi menemui Oars, nanti bila beruntung mungkin kita akan mengobrol di warung kopi." Lanjutnya sambil melangkah pergi diikuti oleh Rachel.

Seperti sebelumnya, aku ditinggal sendiri lagi disini.

Sebaiknya kutunggu di dojo utama saja.

*            *             *             *             *

Sementara itu di hotel.

Alice dan Robi telah sampai di hotel, mereka berjalan dilorong hotel tanpa ada satu pun yang berbicara, kalaupun ada yang berbicara orang itu adalah Robi, tapi sayangnya selalu dijawab dengan singkat oleh Alice, sehingga situasi saat ini agak membingungkan. Mungkin saja karena dia berpikir apakah Bayu sudah dihotel atau belum, sebab tadi dia tidak sempat bertanya melalui voice mail.

Tapi tidak masalah, karena mereka sudah sampai didepan pintu kamar mereka, Alice baru saja hendak membuka pintu, tapi pintu tersebut terbuka secara tiba - tiba sehingga pintu itu mengenai wajahnya dengan telak sehingga Alice memegang wajahnya karena kesakitan. Ternyata yang membuka pintu itu adalah Eka, seperti biasanya selalu bersemangat.

"Apa yang terjadi?" Tanya Eka dengan muka polos saat melihat Alice terduduk dilantai sambil memegangi wajahnya yang tadi terkena pintu.

"Yah, dia tadi terkena pintu yang kau buka barusan, tepat di wajah." Ucap Robi sambil tersenyum dan membantu Alice berdiri.

"Ah, maaf itu salahku, tadinya kupikir kau belum datang." Ucap Eka dengan santainya dan menyuruh mereka berdua masuk.

"Alice!" Panggil Eka pelan.

"Apa kak?" Tanya Alice dengan muka malas.

"Jangan marah seperti itu, nanti makin cantik." Ucap Eka bercanda.

"Ah sudahlah, aku tidak marah. Ada apa?" Tanya Alice lagi.

"Siapa dia?" Eka balik bertanya.

"Ah, dia. Dia orang yang kukatakan di voice mail tadi." Jawab Alice sambil menatap Robi yang tengah meletakkan perlengkapan perangnya di inventori, sehingga saat ini dia hanya memakai kaos polos dengan lengan panjang berwarna hitam disertai celana training pendek berwarna biru.

"Waw, lihat dia." Ucap Eka sambil menatapnya.

"Kenapa?" Tanya Alice dengan santainya.

Minecraft RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang