Pertarungan Kematian 14

199 19 16
                                    

Ledakan.

Para pemain yang seharusnya sudah kalah kembali ke arena.

Orang aneh yang berdiri ditengah area ledakan.

Semuanya terpaku melihatnya...

Orang itu adalah Entity.

                          ****

Sebuah kemunculan yang sangat heboh. Dan kali ini yang menghancurkan pertandingan adalah Entity, padahal tahun lalu Herobrine. Mungkin pertandingan ini dikutuk agar tidak berjalan lancar.

Seperti itulah yang kupikirkan, setidaknya kami berempat tidak apa - apa, walaupun tampaknya tidak ada banyak waktu untuk saling bertanya keadaan karena Entity sudah mulai bergerak menyerang para peserta yang berada didekatnya. Lamban tapi pasti, setiap peserta yang berusaha melindungi diri sendiri justru terkena serangan Entity.

Belum lama dari kemunculan Entity, tapi sudah setengah dari para peserta sudah terkapar bersimbah darah, sedangkan Entity hanya tersenyum dibalik tudung jaket dengan matanya yang bersinar merah seperti darah, disertai pedang besi miliknya yang sudah menenggak banyak darah.

Kini dia bergerak menerobos para peserta yang sudah tidak punya nyali lagi untuk berdiri menghadapi Entity. Hanya beberapa tim saja yang masih menggenggam erat senjata mereka dan menyiapkan skill masing - masing.

Beberapa dari mereka sudah kami kenal, yaitu timnya Robi, dan 2 tim lainnya yang berdiri didepan kami.

Seperti biasa, Robi selalu mengawali pandangannya dengan senyuman miliknya yang sangat khas, walaupun aku tahu itu adalah senyuman yang dipaksa. Apalagi saat melihat Entity yang mulai berlari maju kearah kami, senyumanya itu tampak menghilang dari mukanya, berganti menjadi wajah serius.

Beberapa meter lagi dia sampai dihadapan kami para tim sisa, sebuah petir menyambar tepat dihadapannya, membuat dia berhenti berlari dan menatap keatas. Seketika itu pula muncul seseorang dengan baju biru kehijau - hijauan, celana jeans biru, dan yang sangat kukenali adalah matanya yang bersinar putih. Ya, dia adalah Herobrine, orang yang mengacaukan pertandingan tahun lalu, apakah dia datang untuk membantu Entity? Kuharap tidak.

Terlihat mereka berdua saling tatap menatap beberapa lama sebelum akhirnya saling menyerang. Tidak diragukan lagi, kekuatan mereka sangatlah seimbang.

"Bagaimana sekarang?" Tanya Alice pada kami bertiga.

"Entahlah, membantunya? Terdengar mustahil." Jawabku disambut oleh anggukan Eka.

"Y - yang terpenting kita harus berlindung!" Seru Juniati terpatah - patah diawal.

Tanpa basa basi lagi kami segera menjauh dari pertarungan antara kedua legenda itu, dapat kulihat tim Robi juga berlindung di balik reruntuhan batu yang besar. Tapi tidak dengan kedua tim lainnya, kedua tim yang semuanya terdiri dari pria semua itu justru maju dan membantu Herobrine, disinilah perbedaan antara kekuatan dan jumlah, kedelapan orang tersebut justru terkena imbas dari serangan itu dan terpelanting jauh hingga akhirnya mereka semua terbaring tidak bergerak ditanah.

"Dimana Notch disaat seperti ini!" Ucapku dari balik tembok istana yang sudah hancur.

"Entahlah, sedang minum teh?" Ucap Eka dengan wajah serius memperhatikan pertarungan yang mulai berat di Herobrine.

"Heh, lucu. Terakhir kali kudengar beritanya dia sedang berada di kerajaan lain,mengurus masalah turnamen. Mungkin belum pulang." Jelas Alice panjang lebar sedangkan aku dan Eka hanya ber oh ria saja.

Sementara kami bertanya - tanya keberadaan Notch, pertarungan itu sudah mulai terlihat pemenangnya, karena kulihat Herobrine sudah terlihat lelah dan mulai terkena tebasan pedang Entity. Sejak awal memang sudah berat sebelah, karena Entity menggunakan pedang sementara Herobrine menggunakan tinjunya saja.

Minecraft RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang