-08-

5.5K 660 50
                                    

-08-

Sasuke kembali ke rumahnya dengan wajah kusut. Ia kembali ke kamar miliknya lalu membanting pintu kamarnya dengan kencang. Mikoto yang sebelumnya ingin memeluk putranya yang kembali ke rumah pun tidak jadi mendekat lantaran Sasuke terlihat tidak mood.

Sasuke meremas tangan kosongnya, kemudian ia menonjok dinding kamarnya hingga tangannya memerah. Sasuke memang pernah mendengar jika nama Uzumaki adalah nama pembunuh yang melegenda di Konoha. Namun, ia berfikir itu adalah Uzumaki yang lain. Bukan Naruto atau pun keluarganya. Dan ia juga tak terlalu percaya pada legenda kota itu. Ia percaya sepenuhnya pada kekasihnya.

"Sial! Kenapa selama ini aku tidak menyadarinya?" Sasuke mengusap wajahnya dengan kasar.

Flashback on

"Otousan, jika aku sudah besar nanti aku akan menjadi dokter seperti otousan," ucap si kecil Sasuke dengan senyuman sumringahnya.

Fugaku tertawa senang melihat semangat putra bungsunya.

"Tentu saja Sasuke. Aku akan bangga padamu jika kau mengikuti ayah menjadi seorang dokter juga."

Mikoto tersenyum di ujung pintu melihat sepasang ayah dan anak yang sangat akrab itu. Ia pun menghampiri keduanya seraya berkata "Kalian berdua melupakanku jika sudah bersama seperti itu," lalu ia berpura-pura kesal.

Sasuke kecil menoleh dan langsung berhambur ke pulukan ibunya. Mikoto pun langsung memeluk sang buah hati yang sudah memeluknya itu.

"Aku tidak melupakan okaasan kok. Otousan jarang pulang jadi aku harus menahannya agar tidak pergi," ucap Sasuke dengan polosnya.

"Sasuke, otousan itu seorang dokter. Jadi kau tidak boleh menahannya, karena nanti para pasien akan kesakitan jika ia tidak datang ke rumah sakit."

Sasuke yang mendengar penuturan ibunya pun mengembungkan pipinya. Ah, sekarang Mikoto jadi gemas dengan Sasuke yang sangat lucu di matanya. Fugaku tersenyum menatap Mikoto yang sedang membujuk Sasuke kecil agar mengerti tentang pekerjaannya.

"Aku pulang."

"Aniki!" panggil Sasuke ketika sosok kakak lelakinya baru saja pulang dari sekolah.

"Sasuke, lihat aku bawakan kue untukmu." Itachi mengangkat bungkusan di tangannya.

.

Awan gelap dihiasi oleh petir yang menggelegar. Hujan turun dengan derasnya. Sungguh malam yang tidak disukai oleh Sasuke kecil yang kini sedang terduduk di jok mobil bagian belakang.

"Kau kenapa cemberut Sasuke?" tanya Fugaku tanpa melepaskan pandangannya dari depan.

"Cuacanya sangat tidak baik. Aku tidak suka." Sasuke masih cemberut di belakang.

Fugaku tertawa mendengar gerutuan putra bungsunya. Hari ini Fugaku mengajak Sasuke ke rumah sakit untuk melihatnya memeriksa pasien. Sasuke pun sangat antusias dengan hal tersebut. Hasilnya mereka pun pulang malam karena Fugaku mengurus beberapa urusan di rumah sakit tadi.

Little DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang