-30-

4K 399 28
                                    

-30-

Kurama mengasah pisau miliknya dengan hati-hati. Dipandanginya pisau itu dari sudut ke sudut. Nagato yang sedari tadi memeperhatikan pun mulai mengantuk lantaran Kurama tidak mengajaknya berbicara sama sekali.

"Kenapa kau tidak tidur saja, Nagato? Aku bukan anak kecil yang harus kau awasi," ucap Kurama yang memecah keheningan di antara mereka.

Mendengar penuturan Kurama, Nagato tertawa kecil. Sepertinya ia terlalu khawatir pada saudaranya itu. Benar yang dikatakan Kurama jika Nagato jadi terlalu protektif padanya.

"Kau benar," gumamnya. Kurama masih sibuk mengasah pisau tanpa merespon gumaman Nagato. "Aku mau jalan-jalan dulu," kata Nagato lagi yang membuat Kurama langsung melirik ke arahnya.

"Aku menyuruhmu istirahat, bukan jalan-jalan."

"Refreshing, Kurama."

"Istirahat, oke?!" desak Kurama.

"Iya, iya. Kalau aku tidak lupa untuk belok ke kamar." Nagato melenggang pergi sambil melambai tanpa menatap saudaranya tersebut.

Kurama menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia sudah bisa menduga kalau Nagato pastinya tidak akan ke kamar, melainkan pergi entah ke mana. Tiba-tiba suara perut Kurama terdengar dan membuat ia mengehela napas.

"Seharusnya aku titip makanan sebelum Nagato pergi," gumamnya. Akal Kurama tentu saja masih jalan sehingga ia memiliki ide untuk mengirimi pesan pada Nagato.

Menunggu beberapa lama, pesan Kurama tak kunjung dibalas. Ia pun berinisiatif menelepon Nagato. Namun ternyata orang yang ditelepon sedang mematikan ponselnya.

"Baiklah, aku akan keluar." Tidak ada pilihan lain. Sebenarnya Kurama bisa saja memesan lewat aplikasi atau web, namun tidak dia lakukan karena dari dalam hatinya, Kurama memang bosan di dalam rumah sementara yang Nagato sewa.

Kurama mengambil jaket kulit yang ada di balik pintu kamarnya. Ia membawa pisau lipat yang baru ia asah barusan. Tak lupa ia membawa dompet yang ia simpan di dalam saku belakang celananya.

"Kyuu," panggil suara yang menganggetkan Kurama saat ia ingin mengunci pintu rumahnya.

"Kau?" Kurama bergeming sebentar. "Dari mana kau tahu aku ada di sini, Uchiha Itachi?" tanyanya ketus.

Itachi hanya tersenyum, sementara Kurama mengamati pria di hadapannya dari atas hingga bawah. Ia terlihat membawa bungkusan yang entah apa isinya. Kemudian Kurama kembali melihat ke atas lagi untuk menatap wajah tampan si sulung Uchiha.

"Aku membawakanmu makan siang, Kyuu."

"Pulanglah, aku tidak lapaー"

KRYUUUKK

Itachi tersenyum lebar saat suara perut Kurama mengkhianati ucapan pria di hadapannya tersebut. Si sulung Uchiha itu pun bisa melihat wajah malu dari Kurama.

"Ayo kita masuk dan makan bersama, Kyuu." Itachi masuk begitu saja karena kebetulan Kurama belum mengunci pintu rumahnya.

"Hey! Jangan masuk sembarangan!"

.

.

.

Nagato mengunjungi sebuah klinik milik teman lamanya. Sudah lama ia tak datang ke sini. Selama ini Nagato hanya berhubungan melalui telepon genggam.

"Sudah lama tidak bertemu, Konan."

Wanita cantik yang tengah duduk di mejanya mengangkat wajah dan terkejut saat melihat sosok pria yang datang tiba-tiba tersebut.

Little DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang