-25-

4.4K 533 75
                                    

Happy New Year, guys! 🎆🎇🎉

Semoga di tahun yang baru ini menjadi berkah buat kita semua. Dan semoga cerita akan semakim berfaedah wkwk. Yeay 🙌

Warning 18++ !!!

Don't like, go away!

.

.

.

-25-

Naruto kini menunggu dengan gelisah di ruang tunggu. Ia mondar-mandir di sana tanpa memedulikan pasien lain yang lewat.

Saat itu, Naruto sadar jika Sasuke masih bernapas. Ia pun memanggil ambulance dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Rumah Sakit Uchiha adalah yang terdekat dari sana, Naruto pun tidak peduli lagi dengan hal itu.

"Ah, sensei! Ba... bagaimana keadaannya?" Naruto langsung menghampiri dokter yang baru keluar dari ruangan Sasuke.

Dokter yang Naruto lihat bernama Eren itu pun terdiam. Tidak memberikan jawaban atau pun sebuah senyuman. Naruto mundur dengan menatap sang dokter tak percaya. Ia menggeleng pelan.

"Tidak mungkin," cicitnya dengan suara berat.

Naruto pun masuk ke dalam ruangan Sasuke dan melewati dokter di depannya begitu saja.

"Sasuke..."

Tidak ada jawaban dari sosok yang terbaring di atas ranjang itu. Wajahnya yang putih lebih pucat dari sebelumnya.

"Kalau kau tidak bangun, aku tidak akan pernah memaafkanmu, Sasuke!" teriaknya sambil mengepalkan tangan.

Dokter Eren pun masuk. "Maaf, Uzumaki-sanー"

"Tidak! Dia tidak mungkin meninggalkanku, kan?" potongnya histeris dan berjalan mendekat ke ranjang itu. "Aku belum mengatakan jika aku mencintaimu, Sasuke." Air mata Naruto kembali tumpah. Ia tidak mampu menahan tangisnya lagi.

"Aku sudah memaafkanmu, Sasuke," ucap Naruto yang langsung memeluk tubuh itu dan menangis di dada bidang si raven.

"Benarkah?"

Naruto mengerjap. Sebuah tangan membelai kepalanya.

"Kau sudah memaafkanku, Naruto?"

Naruto langsung menyingkir dari sana. "Ka... Kau?! Kenapa bangun?" teriaknya dengan sangat tidak biasa.

Sasuke tersenyum padanya. "Kau lebih suka aku tidak bangun?" tanyanya dan membuat Naruto bungkam.

"Ehem..." Suara Dokter Eren membuat Naruto menatapnya dengan tajam.

"Maaf, Uzumaki-san. Sebenarnya saya tadi mau bilang jika Uchiha-sensei sudah sadar dan hanya perlu beristirahat saja. Saat saya ingin menjelaskan, Anda malah berteriak histeris. Malah Uchiha-sensei juga berpura-pura pingsan, padahal ia sudah sadar. Jadi lebih baik saya diam saja sampai Anda sadar sendiri," jelasnya dengan wajah santai seperti tidak terjadi apa pun.

Naruto tersenyum kaku. Rasanya ingin sekali ia mengutuk dokter itu karena sempat berekspresi ambigu yang membuat Naruto salah tanggap.

"Lagipula kenapa kau malah menyimpulkan jika aku sudah mati?" Sasuke mendudukkan dirinya, kemudian ia meringis sembari memegangi kepalanya. Ah, itu pasti akibat terkena batu besar di jalan saat berguling tadi.

"Aku..."

Dokter Eren pun menghela napas. Ia mengerti jika Naruto sangat panik sampai-sampai ia tak bisa menyadari Sasuke yang masih bernapas.

Little DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang