-09-

5.1K 632 39
                                    

-09-

Hay kalian!! Kangen saya gak? Yaudah enggak juga gak papa kok wkwk

Mau ngasih tau aja nih. Part ini hanya berisi tentang flashback pertemuan Sasuke dan Naruto. Nah, karena satu part full isinya flashback jadi gak usah di italic aja ya hahaha (ini sayanya yang males).

Happy reading~

.

4 tahun yang lalu...

"Naruto! Hey anak nakal kemari kau!"

"Sudah kubilang aku tidak mau ke rumah sakit!" Naruto melarikan diri dari Minato yang mengejarnya. Ia bahkan sampai berseluncur pada pegangan tangga hanya untuk menghindari Minato di belakangnya.

"Wuuuhhuuu Memma menyingkir dari sana!" teriak Naruto yang siap mendarat.

"Menma tangkap dia!" seru Minato dari belakang.

"Hah?" Menma hanya terbengong melihat tingkah ayah dan anak yang sedang kejar-kejaran itu. Ia pun mengabaikan keduanya dan memilih untuk mengambil susu kotak dan memanggang di dapur.

Minato yang baru sampai di lantai bawah pun sudah lelah mengejar sosok putranya yang entah melarikan diri kemana. Ah. Minato melihat surai blonde Naruto dari jendela. Ia pun mengejarnya lagi. Kali ini ia harus memakai strategi.

"Menma, apa mereka belum lelah?" tanya Karin yang baru saja keluar dari kamarnya. Ia mengambil roti panggang yang ada di meja.

"Hey itu rotiku!" protes Menma pada gadis bersurai merah itu.

"Ah maaf. Barang yang sudah ada di tanganku tidak bisa dikembalikan lagi." senyum evil Karin menghiasi wajahnya.

Menma memutar matanya kesal. "Ya. Mereka belum lelah sepertinya. Mungkin sebentar lagi." ucapnya sambil memasukkan roti ke mesin panggang.

"Bibi Kushina jadi pergi?" tanya Karin lagi. Seingatnya Kushina ada urusan yang mengharuskan ia berangkat pagi-pagi sekali.

Menma mengangguk.

"Hei jangan marah begitu. Aahhh kau imut sekali." Karin pun tertawa setelah ia mencubit pipi Memna.

Menma tidak menggubris ucapan Karin karena ia sudah terbiasa diperlakukan seperti itu.

"Aaahhh iya iya aku akan periksa ke rumah sakit. Lepaskan aku tousan aduu..duhhh." Naruto meringis saat Minato menjewer telinganya dan menariknya masuk ke dalam rumah.

Tatapan mereka pun beralih pada sepasang ayah dan anak yang sedari tadi main kucing-kucingan. Akhirnya Naruto dan Minato selesai juga. Sepertinya Minato sampai memutar otaknya untuk menangkap Naruto yang licin seperti ular itu.

Tak lama Minato pun melepaskan telinga Naruto yang sudah memerah karena dijewernya. Naruto pun mengusap telinganya yang panas. Minato menatap ke meja makan. Ada roti panggang yang tergeletak di piring lalu ia pun mengambilnya.

"Naruto. Makanlah roti ini! Kau tidak boleh membiarkan perutmu kosong." Minato menyodorkan roti panggang itu pada putarnya.

"Ah baiklah, baik."

Naruto memakan dengan hikmat roti panggang itu, sementara pemuda bersurai hitam yang ada di meja makan mengeluarkan aura yang tidak enak. Karin yang berada di sebelah Menma pun menatap horror pemuda itu.

"Aku baru saja makan satu." Susu kotak yang ada di tangan Menma sengaja diremukkannya.

Dua pria bersurai blonde itu pun langsung menatap Menma. Pemuda itu tersenyum, namun di tangannya ada pisau mentega yang baru saja ia ambil di meja makan.

Little DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang