Chapter 10 : Murid Baru Yang Menyebalkan

2.6K 214 12
                                    


Bel pulang berbunyi. Bukannya bergegas untuk pulang, Veve malah menepuk dahi.

Ia lupa di mana ponselnya berada.

"Aduh, tadi hpnya gue taruh mana?" keluh Veve.

Veve pun teringat satu hal. Tadi diambil sama Nevya!

Ia pun langsung menuju ke meja Nevya.

"Nev, hp gue tadi mana?"

"Gue titipin ke Rey."

Veve melotot. "Ha? Kok lo titipin ke dia sih? Kalau dia buka-buka hp gue bahaya! Gue tadi lagi stalker soalnya!"

"Ya maaf, kan gue gak tau, buruan samperin Rey sebelum dia pulang."

Veve pun kembali ke mejanya.

"Rey, hp gue ada di lo?"

Rey merogoh saku celanannya. "Nih. Hp lo getar mulu."

"Lo nggak apa-apain hp gue, kan? Gak kepoin hp gue, kan?"

"Gue tau lo pingin gue bilang nggak."

"Gue tanya jawaban lo!"

"Nggak, ngapain gue liat-liat hp lo. Gak penting juga," ketus Rey.

Veve mengembuskan napas lega. Veve tak tahu jika yang diucapkan Rey adalah dusta.

"Kenapa lo?" tanya Rey.

"Ah, nggak apa-apa, lagi seneng aja."

Seneng gara-gara lo gak liat hp gue.

"Yaudah, gue pulang dulu ya, dahh." Veve melambaikan tangan dan berlalu.

Veve mengecek ponselnya dan terbelalak melihat pop up line dari Sasa.

"Astaga! Untung Rey nggak liat-liat hp gue! Kalau sampai liat, malu banget anjir!"

Ia terus berjalan dengan menunduk melihat ponselnya.

Hingga tanpa sengaja, Veve menabrak seseorang hingga Veve terjatuh.

"Aduh, sakit," gumam Veve.

"Kalau jalan pakai mata dong!" bentak orang yang ditabrak Veve.

Veve mendongak. "Maaf, gue nggak sengaja," ucap Veve sambil mencoba berdiri.

Kok gue gak pernah liat dia? Dia murid baru?

"Apa lo liat-liat? Terpesona lo sama gue?" ucap siswa tadi dengan nada nyolot.

Veve terbelalak. "WTF! Lo bilang apa? Gue? Terpesona sama lo?" ucap Veve lalu tertawa keras. "Gak mungkin! Lagian lo itu siapa sih? Gue aja gak kenal sama lo, dan gue juga gak pernah liat lo di sekolah ini! Murid baru lo? Murid baru aja songong," lanjut Veve.

Siswa tadi tersenyum miring. "Lo sekarang emang gak terpesona sama gue, tapi gue yakin, lo akan terpesona sama gue. Kenalin, nama gue Geral Ferdio Alexander, panggil aja Dio panggil sayang juga gak apa-apa," ucapnya sambil mengangkat tangan untuk berjabat tangan.

Veve memandang uluran tangan Dio tanpa ada niatan untuk menjabatnya.

Veve menampik tangan Dio dan berkata, "Gue nggak akan jatuh dalam pesona lo!" tegas Veve.

Dio tertawa renyah dan memandang tangannya sebelum menariknya mundur.

"Dasar cowok freak!" hardik Veve lalu meninggalkan Dio.

Baru 3 langkah melangkah, Veve berhenti melangkah dan membalikkan badan menghadap Dio. "Gue lupa satu hal. Kalau jalan itu pakek kaki, bukan pakek mata! Mata itu buat melihat bukan buat jalan!" ucap Veve dan berlalu.

Dio menatap punggung Veve dengan seutas smirk di bibirnya.

"Cewek yang menarik."

🍦🍦🍦

#21-02-2017
Revisi : 8 Agustus 2017

Ice Cream Prince ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang