Pagi hari ini, Sasa berlari melihat Veve yang sedang berjalan jauh di depannya.
"Ve!" Sasa menarik tangan Veve. "Kita perlu ngomong," ucap Sasa dengan napas terengah-engah.
"Ngomongin apa?"
"Kak Sherly upload foto lo di akun instagramnya dia!" ucap Sasa heboh.
Veve mengernyit. "Hah? Ngapain? Emang foto apaan?" tanya Veve heran.
"Foto pas lo dipukul Rey! Emang lo beneran habis dipukul Rey ya? Atau cuman editan aja? Dan asal lo tau caption-nya itu-"
"Hah? Kok dia tau?" potong Veve.
Sasa melotot. "Jadi lo beneran habis dipukul Rey?!"
"Iya, nggak sengaja."
"Tapi captionnya kok gini, 'Ini nih, cewek yang ketahuan selingkuh, ditonjokkan mukanya. Udah punya Rey, eh ada cogan baru diembat juga. Dasar bitch!' Gitu, Ve."
"Astaga! Se-Childish itu ya dia. Terus banyak yang comment nggak?"
"Iya, sebagian ada yang marah sama lo, sebagian ada yang belain lo juga. Ve, gue takut lo kenapa-napa. Lo juga kenapa nggak cerita ke gue?"
"Tenang aja, Sa! Jangan takut kalau kita nggak berbuat salah, kebenaran pasti akan menang, kemaren gue lupa mau cerita."
"Nanti istirahat gue samperin lo di kelas. Jangan jajan sendirian! Di kantin takutnya banyak haters lo."
"Apaan sih haters-haters gitu. Lo kira gue artis?" jawab Veve sambil tertawa.
"Veve, gue serius!"
Veve mengembuskan napas kasar. "Iya, nanti sekalian gue kenalin sama temen-temen di kelas, udah ya, gue mau ke kelas."
"Iya, Ve. Hati-hati."
Veve berjalan menuju kelasnya.
Namun, beberapa kali ia ditabrak bahunya oleh kakak kelasnya, ada yang sengaja, ada yang tidak.
Ia tak memerdulikan itu. Ia tak salah, mengapa harus takut?
Veve masuk ke dalam kelasnya, beberapa anak ada yang berbisik-bisik saat melihat Veve.
Veve yang melihat Rey menunduk melihat ponselnya menghela napas kasar sebelum duduk.
Sadar Veve telah datang, Rey menoleh dan melihat Veve duduk. "Ve," panggil Rey pelan sambil mencoba menyentuh pundak Veve.
"Jangan sentuh gue!" Veve menjauhkan tubuhnya.
"Gue cuman mau minta maaf."
"Minta maaf? Emang lo punya salah ke gue?" tanya Veve sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Punya, gue udah bikin lo sakit hati dan udah mukul lo."
"Santai aja, gue aja yang terlalu baperan! Tapi kalau soal lo mukul gue, tolong lo konfirmasi ke anak-anak sekolahan kalau lo mukul gue nggak sengaja, bukan karena gue selingkuh!" ucap Veve dingin dan penuh penekanan.
"Maksud lo? Selingkuh apaan?"
"Liat aja sendiri di instagramnya Kak Sherly."
"Sherly?" tanya Rey.
Veve tak menjawabnya.
"Hai, Ve," sapa Maria.
"Oh, hai, Mar," jawab Veve dengan ramah.
"Ikut ke bangku gue sebentar yuk, gue mau ngomong."
"Yuk." Veve mengangguk.
Veve berdiri, Rey memegang tangannya. "Gue masih ngomong sama lo, Ve."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cream Prince ✓
Teen FictionMana yang akan kamu pilih? Orang yang mencintaimu atau orang yang kamu cintai? Terkadang Tuhan hanya menakdirkan untuk bertemu namun tidak untuk bersatu. Veve menyukai Rey, seorang cowok yang dingin dan cuek, namun perlakuannya manis bagaikan es kr...