Di dalam kamarnya, Veve berbaring dan memandang langit-langit kamarnya. Ia tersenyum mengingat kejadian tadi, saat ia menjenguk Dio di rumahnya.
Flashback on!
Dio dan Veve berpelukan erat satu sama lain, hingga sebuah suara mengagetkan mereka.
"KAK VE." Teriak Aya.
Veve dan Dio sontak melepaskan pelukan mereka dan menoleh. Tidak ada siapa-siapa, namun beberapa detik kemudian, Aya muncul dengan memeluk bonekanya.
"Eh, ada Dek Aya." Sapa Veve. Lalu bernapas lega.
Untung Aya gak liat gue lagi pelukan sama Dio. Batin Veve.
"Kakak Cantik..." Pekik Aya lalu berhamburan ke pelukan Veve.
"Hai, Dek Aya." Veve membalas pelukannya.
"Bang Dio mau es klim?" Tanya Aya.
"Mau dong." Jawab Dio cepat.
"Aya ambilin ya, bang. Bial abang Dio cepet sembuh." Ucap Aya polos.
"Aya, Bang Dio kalau lagi sakit gak boleh makan es krim." Ucap Veve lembut.
"Tapi Bang Dio suka makan es klim,"
"Es krimnya buat Aya aja ya? Bang Dio nggak boleh makan es krim soalnya."
"Aya nggak suka es klim, soalnya es klim jahat, suka buat gigi Aya sakit." Ucap Aya polos.
Veve dan Dio tertawa. "Bukan es krimnya yang jahat, tapi Aya aja yang jarang gosok gigi. Es krim enak tau." Ucap Dio.
"Aya lajin gosok gigi kok, 2 kali sehali."
"Kak Veve bohong, Abang Dio boleh makan es krim kok." Ucap Dio.
Veve melotot.
"Kalau Abang Dio nggak makan es krim, abang nggak mau minum obat lagi."
"Dio, lo apaan sih? Jangan kayak anak kecil deh. Lo nggak boleh makan es krim!" Ucap Veve.
"BUNDA! DIO MAU ES KRIM!" Teriak Dio.
Bunda Dio yang sedang mengobrol dengan Mamanya Veve pun mengernyit. "Dio kenapa?" Tanya Bunda Dio.
"Kita liat yuk." Ajak Mamanya Veve, mereka pun menuju kamar Dio.
"Jangan teriak-teriak gitu ih!" Kesal Veve.
"Pokoknya es krim! Gak ada es krim gak minum obat lagi!" Ucap Dio lalu menarik selimutnya hingga menutupi wajahnya.
Veve mengernyit melihat Dio yang seperti ini, apakah Dio benar-benar sakit?
"Ve, Dio kenapa?" Tanya Bundanya yang baru sampai.
"Bun, Bang Dio nggak mau minum obat lagi kalau nggak makan es klim." Ucap Aya.
Bundanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Dio kalau lagi sakit emang suka manja gitu, Ve. Kalau nggak di turutin ngambek." Ucap Bundanya. Veve mengangguk paham.
"Dek Aya, ajak Kak Veve ambil es krim ya?"
"Iya, Bun. Ayo Kak Ve." Ucap Aya lalu menarik tangan Veve.
Veve pun mengikuti Aya dan sampai di dapur.
"Kak Ve ambilin Bang Dio es klim ya, Aya mau ke kamal naruh boneka Aya dulu."
Veve mengangguk, Aya pun pergi ke kamarnya.
Saat Veve membuka pintu freezer, ia tercengang melihat isinya yang penuh dengan es krim beraneka rasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cream Prince ✓
Teen FictionMana yang akan kamu pilih? Orang yang mencintaimu atau orang yang kamu cintai? Terkadang Tuhan hanya menakdirkan untuk bertemu namun tidak untuk bersatu. Veve menyukai Rey, seorang cowok yang dingin dan cuek, namun perlakuannya manis bagaikan es kr...