Aku kembali kerumah hampir malam setelah mengitari seluruh penjuru mall untuk kado mamah Sabila. Pikiranku kembali melayang saat aku melihat Reza bergandengan mesra dengan Claudie. Aku sebenarnya tak harus peduli dengan siapa Claudie jalan tapi kalo itu adalah abang aku sendiri, aku tidak bisa untuk tidak ikut campur. Apalagi Claudie berperan sangat besar terhadap hubunganku dengan Raka.
Suara mobil di halaman membuyarkan lamunanku. Terlihat dari jendela kalau itu mobil Reza.
"Hei dek." Reza menghampiriku dan mengacak rambutku. Aku memberengut tak suka.
"Abis darimana?"tanyaku. Aku menggelayuti tangan Reza sambil mengikutinya ke dapur.
"Kuliah lah, apalagi?"
"Masa?" tanyaku tak percaya. "Gue kayaknya liat elo deh tadi."
Reza menaikkan alisnya "Dimana?"
"Hmm.....kasih tau ga yaaaaaa." Reza mencubit pipiku dan kubalas dengan meninju lengannya.
"Beneran nih gue nanya."
"Yeee gue juga serius kali nanyanya."
"Emang lo liat gue dimana sih?" tanyanya lagi.
"Di Mall"
BYURRRRRR
"Idiihh!!!!!!!!!!!!! Kalo mau nyembur jangan ke muka gue!!!!!!!" aku mengelap mukaku dengan tangan dan menatap bengis ke arah Reza.
"Sorry Sorry ga sengaja." Reza membantuku mengelap semburannya di mukaku.
"Tau ah sebel."
"Yeee maap kali. Lagian lo kok bisa liat gue di mall?"
"Nyari kado." jawabku datar.
"Buat?"
"Kepo" aku memeletkan lidah.
"Ditanya juga." Reza menoyor kepalaku.
"Ihhhh jahat banget noyor pala gue. Udah ah gue mau tidur." aku pun meninggalkan Reza dan berjalan menuju kamar dengan terus menggerutu. Niatnya mau interogasi tapi yang ada kena sembur. Sebel.
&&&&&&&&&&&&
Seharian ini jadwalku padat sekali. Aku bahkan harus mengundur fitting baju untuk pertunanganku karna aku benar-benar tidak bisa meninggalkan perpustakaan dan tugas-tugas yang menumpuk. Saat semuanya selesai aku baru menyadari kalau hari telah berganti menjadi malam. Di hp ternyata ada 5 missed call, 8 message, dan 4line. Dari Raka semua. Ia bertanya dimana keberadaanku dan bertanya apa aku mau ia jemput ke kampus. Aku pun membalasnya dengan mengatakan aku akan pulang sendiri saja.
20 menit sudah aku menunggu taxi yang kupesan tapi tak kunjung datang juga. Aku pun menyibukkan diri dengan bermain game hp.
"LEA!"
Terdengar teriakan seseorang dan aku langsung menoleh. Terlihat Ken berlari kearahnya.
"hhhhh..hhhhhh....gue...nya...ri....lo.....kemana...manahhhh" ujar Ken dengan terengah-engah.
"Ken? Ngapain lo disini?" tanyaku heran "dan ngapain lo nyariin gue?"
"Tsk! gue seharian nyariin lo, gue kira lo pergi jauhin gue, dan untungnya lo sibuk ngampus." jelas Ken setelah mengatur nafasnya.
"Emang ada apa?" tanyaku lagi.
"Lo mau tunangan sama Raka?" Ken menatapku resah.
"Lo udah tau?" aku menjawab pertanyaan Ken dengan pertanyaan lagi.
"Jadi bener? Lo bakal tunangan sama Raka minggu ini?" Tanya Ken tak percaya. Aku menganguk. Ken menatapku nanar.
"Lo setuju?"
Aku mengangguk.
"Lo ga protes sama sekali?"
Aku menggaguk lagi.
"Lo cinta sama Raka?"
Saat aku akan mengangguk, aku langsung mendongakkan kepala dan menatap Ken ragu.
"Lea, gue tanya sekali lagi. Lo cinta sama Raka?" Ken mendekatiku dan memegang kedua bahuku. Aku menatapnya ngeri dan seketika pikiranku blank.
"Please Le, jawab. Supaya gue yakin ini semua memang benar." ujar Ken lirih.
Aku bingung harus menjawab apa. Aku sendiri juga bingung harus mengatakan apa. Lalu saat aku sedang sibuk dengan pikiranku sendiri tiba-tiba Ken memelukku. Aku membulatkan mata. Kaget. Aku mencoba melepaskan pelukannya tapi ia malah makin mengeratkan lengannya.
"Lea. Saat gue bilang gue suka sama lo, gue ga pernah bercanda. Gue suka sama lo sejak pertama kali gue liat lo. Dan denger lo mau tunangan sama Raka bagaikan kena petir di siang bolong buat gue."
Aku tertegun dengan pengakuan Ken. Memang ia sering mengatakan kalo ia menyukaiku, tapi apakah aku akan percaya kalo ia terus menerus mengatakannya dengan nada bercanda.
"Gue mencoba buat ngilangin perasaan gue dan menerima perjodohan lo sama Raka. Tapi kalo lo harus terikat sama dia secepat ini, gue ga yakin apa kalian benar-benar cocok. Lo belom kenal Raka Le. Lo pasti tau Claudie kan, tapi lo gatau kisah dia sama Raka, dia-"
"CUKUP KEN! LEPASIN LEA SEKARANG!" terdengar teriakan Raka dibelakangku dan Ken pun melepaskan pelukannya. Aku membalikkan badanku dan melirik Raka horror.
"Jangan berani lo cerita tentang Claudie ke Lea, atau-"
"Atau apa? Lo takut Lea bakal ngejauhin lo gitu? Dia harus tau apa yang terjadi antara lo sama Claudie, Max" potong Ken. Terlihat keduanya saling menatap tak suka.
"Lo ga punya hak buat cerita apa-apa sama Lea." Raka terdengar sangat dingin saat mengatakannya.
"Gue ga pengen orang yang gue sayang tersakiti lagi. Apalagi orang yang menyakitinya adalah orang yang sama." ujar Ken. Raka terlihat makin menyeramkan. Lalu ia menghampiriku dan menarikku.
"Gue yang bakal ceritain itu semua. Lo ga usah ikut campur." tegas Raka. Raka pun meninggalkan Ken dengan menarikku bersamanya. Aku tertatih saat mengikuti langkahnya yang lebar-lebar.
"Sakit..." rintihku saat Raka mencengkram lenganku kuat.
"Ka....sakit..." rintihku lagi saat Raka tak melepaskan cengkramannya ataupun memperlambat langkah kakinya.
"Jangan pernah ketemu lagi sama Ken!" bentak Raka. Aku terperangah mendengar kemarahannya disana. Aku ketakutan melihat Raka seperti ini.
"Gue...ga sengaja...ketemu sama..dia" kataku terbata.
"Lo gaboleh lagi ketemu sama dia sendirian. Lo ga boleh deket-deket lagi sama dia."
Seketika emosiku naik, apa hak dia mengaturku? "Apa sih Ka? Apa masalahnya kalo gue ketemu sama dia? Masalah lo sama dia jangan bawa-bawa gue dong. Gue-"
CUP
Raka menarikku dan menciumku.
Aku mencoba melepaskannya dan menghentikkan ciumannya tapi yang ada ia malah memperdalam ciumannya. Aku mundur perlahan sampai tubuhku menabrak sisi mobil Raka yang terpakir. Raka menekan leherku dan lidahnya mencoba memasukiku. Aku meronta dan ingin teriak tapi itu menjadikan Raka lebih mudah untuk melakukan aksinya. Setelah kami sama-sama di batas ambang nafas, ia melepaskan ciumannya. Raka menatapku tajam dan penuh peringatan. Aku hanya bisa menatapnya takut.
"You're mine sweety."
&&&&&&&&&&&&&&&&&&
Author says:
Maaf baru update dan sekalinya update malah sedikit hehehe ^^ Ini second kissnya Raka-Lea, gimanaaaaaa? Kurang hot? Maklumin ya soalnya agak susah bikin yang begituan hahahahha Terus apa kalian bisa nebak kenapa Claudie bisa bareng sama Reza dan hubungan yang sebenarnya dengan Raka? hehehe Maaf kalo typo hohoho
Makasih yang udah nyempetin baca:D Love you all :*{}
KAMU SEDANG MEMBACA
Do Men Cry?
Teen FictionPerpisahan mana yang tidak memberikan rasa hampa? Setidaknya rasa kehilangan itu pasti terasa tanpa disadari. Azalea baru saja berpisah dengan Alfaro yang pergi melanjutkan pendidikannya ke luar negeri. Ternyata benang merah sudah menyatukannya deng...