12 - On a Rainy Night

385 30 3
                                    

"Chanyeora... Baekhyun... Baekhyun 3 bulan lagi akan menikah. Dan anak itu... Adalah anak dari calon suaminya. Maaf... Aku harus mengatakan ini."

Suho berbicara pada Chanyeol dengan sangat hati-hati. Ia bisa melihat dengan jelas kekecewaan di mata Chanyeol.

"Siapa pria itu, Hyung? Apakah... Aku kalah banyak darinya?"

"Dia mirip denganmu. Dia tinggi dan sangat tampan sepertimu. Dia seorang arsitek yang lumayan sukses. Dia teman masa kecil Baekhyun dan merupakan tetangganya dari dulu sampai sekarang. Bahkan kini, mereka tinggal di satu komplek apartemen."

Chanyeol meremas rambutnya.

"3 bulan? Hyung... Otokhae... Aku... Aku belum pernah merasakan hal yang seperti ini. Meskipun aku kehilangan ingatanku, aku yakin ini pertama kalinya, Hyung. Baekhyun... Byun Baekhyun... Setiap aku mendengar namanya, entah kenapa aku ingin menangis. Seperti nama yang sangat menyakitkan. Aku mungkin benar-benar jatuh cinta pada pandangan pertama padanya. Matanya..Setiap kali dia menatapku... Tatapan sendu memiliki banyak arti tapi Aku tak bisa mengartikannya."

Suho menepuk bahu Chanyeol.

"Apa kau pernah bertemu dengannya di masa lalu? Atau mungkin dia mengingatkanmu pada seseorang?"

"Entahlah. Dia sangat familiar. Tapi dia bilang ini pertama kalinya kita bertemu. Anehnya, beberapa hari yang lalu, muncul bayangan tentang Baekhyun di masa lalu hingga membuat kepalaku sakit sekali. Mungkin itu hanya halusinasiku."

"Apa info yang Hyung dapat selain dia akan menikah? Bagaimana keluarganya? Masa lalunya?" Tanya Chanyeol penasaran.

"Tidak... Aku belum tahu sejauh itu. Tapi dia cumlaude Universitas Sungkyunkwan." Suho menyembunyikan kebenaran dari Chanyeol.

*-*

Baekhyun sampai di kantornya, Sehun membukakan pintu mobilnya.

"Romantisnyaa...," goda Baekhyun.

"Makasih ya. Sampai jumpa besok."

"Nanti malam, Kau ada acara? Aku ingin mengajak kau dan Ziyu ke pasar malam."

"Ehm... Nanti malam ya... Aku... Sepertinya tidak bisa. Pak Lee mengajak tim kami lembur. Bagaimana kalau besok?"

"Hm... Geurae. Kalau begitu besok malam ya. Nanti pulang lembur mau ku jemput?", tawar Sehun.

"Tidak... Tidak usah. Aku nanti bisa naik bis atau nebeng Minho saja. Soalnya belum pasti pulang jam berapa. Kasihan Ziyu kau tinggal terus."

"Baiklah kalau begitu. Hati-hati ya..."

"Hm... Aku masuk dulu ya. Bye."
Sehun menghentikan langkah Baekhyun. Ia berdiri tepat di depan Baekhyun kemudian menunduk.

Baekhyun kaget seketika.

"Mwoya..."

Sehun menunjuk pipinya sambil menutup mata dan tersenyum.

"Mulai sekarang, kita harus melakukan ini setiap hari," ucap Sehun sambil terus di posisinya.

"Hunna... Apa-apaan sih. Malu tau dilihat orang."

"Tidak mau?," goda Sehun. "Kalau begitu....," tiba-tiba Sehun langsung mengecup kening Baekhyun dan mengelus rambutnya. Ia juga mencubit pipi Baekhyun yang dingin.

Baekhyun tertegun, pipinya memerah.

"See you," Sehun melambaikan tangannya.

Baekhyun membalas lambaiannya dengan canggung. Terlihat beberapa teman kerja Baekhyun memperhatikannya.

Your Name (Semi HIATUS)Where stories live. Discover now