2 - The New Ring

735 45 3
                                    

Pagi yang cerah, udara yang segar. Semua orang memulai aktivitas dengan gembira. Tak terkecuali Baekhyun. Hari ini ia bangun sangat pagi. Ia sangat bersemangat hari ini karena ini hari yang spesial. Ia akan bertemu dengan si dermawan yang akan menjadi pemecah rekor penyumbang terbesar di kantornya, bahkan mungkin sejak kantor itu berdiri.

Sangat jarang ada orang yang mau memberikan sumbangan begitu banyak dengan syarat yang sangat mudah. Biasanya, orang-orang yang menjadi donatur menginginkan namanya dipajang besar di spanduk atau pun di media masa, agar namanya terkenal dan orang-orang bersimpati padanya. Itulah sifat seorang politisi. Namun, yang satu ini berbeda. Ia hanya minta untuk bisa bekerja sebagai tenaga kontrak, menggantikan sementara seorang pegawai yang sedang cuti melahirkan.

Baekhyun sedang memakai lipstik merah muda di bibirnya yang merona ketika hapenya berbunyi. Seseorang meneleponnya. Tertulis "Kepala Lee Soo Man" di layar hapenya.

"Yeobseyo, Sajangnim," sapa baekhyun.
"Baekhyun.... Kau sudah berangkat?"
"Belum, Kepala. Apakah dia sudah datang? Bukankah mereka datang jam 11?" tanya Baekhyun panik.
"Sekretaris pribadinya baru saja menelepon. Dia bilang setengah jam lagi mereka tiba di sini."
"Se.. Setengah jam???!!! Baiklah aku akan berangkat sekarang." Baekhyun langsung menutup teleponnya.

"Aish jinjja... Ini baru jam 9," keluh Baekhyun sambil mengelap lipstik di pipinya dan ia pun bergegas pergi.

*-*

"Sebenarnya dia siapa??? Mengapa begitu seenaknya sendiri?," gerutu Baekhyun pada rekannya, Kim Jong Dae.
"Entahlah... Yang jelas ia kaya, bermartabat, disegani, berwibawa... Semua yang menempel di tubuhnya pasti barang-barang branded. Dan... Dia pasti tampan. Mungkin seperti Kim Tan The Heirs?," Jongdae terus mengoceh.

"Aku harap dia tidak seperti Hyun Bin. Aku takut jatuh cinta padanya."

"Aigooo... Uri Baekhyunnie bicara soal cinta ckckck... Apakah kalau dia setampan Hyun Bin kau akan menikahinya? Apakah dia mau denganmu?"

"Apa dia masih muda? Mungkin dia seumuran kakekku. Dia bahkan punya sekretaris pribadi"

"Aku dengar dia masih muda. 29 tahun. Sama seperti kita. Dan dia belum menikah. Sama sepertimu. Ah,,, bisa jadi dia jodohmu!!! Dia pasti tipe-tipe orang kaya yang lama menjomblo sampai lupa rasanya jatuh cinta. Hingga tanpa terasa ia sudah semakin tua."

"Ya Kim Jongdae!!! 29 tahun bukanlah usia yang tua. Kau saja yang menikah terlalu muda karena takut Minseok jatuh cinta pada orang lain yang lebih tampan kan? Aku tidak yakin Minseok akan bertahan jika kalian pacaran terlalu lama," balas Baekhyun.

"Terserah kamu aja. Yang jelas aku sudah memiliki istri yang cantik. Daripada kau... Kau kapan akan mengakhiri status jomblomu yang sudah sangat lama ini??? Sebagai sahabat, aku sangat khawatir padamu."

Baekhyun terdiam. Perlahan ia mendekati Jongdae. Lalu membisikkan sesuatu sambil menunjukkan jari manisnya.

"Ssst... Dengarkan aku Jongdae. Bimilida. Dia sudah melamarku. Aku akan segera menikah."

Jongdae sangat terkejut hingga membuka mulutnya. Ia menggenggam jari Baekhyun dan terus memandangi cincin itu. Benar. Cincin itu baru. Dan dari bentuknya jelas sekali itu buka cincin biasa melainkan cincin tunangan.

"Siapa dia?."
Baekhyun terdiam.

"Taedaphae Byun Baek Hyun!!! SIAPA DIA???. Apakah aku kenal dia?"

Baekhyun mengangguk. Ia menatap Jongdae dalam-dalam.

"Kau mengenalnya... Sangat... Mengenalnya."

"Nugu... Baek... Nugu????" "Seolma.... Geu namja...???!!!," Jongdae benar-benar terkejut kali ini.

Baekhyun mengangguk. Tersenyum simpul.

Your Name (Semi HIATUS)Where stories live. Discover now