18 - If We Love Again

357 32 4
                                    

Baekhyun terbaring di rumah sakit. Ia pingsan saat berhubungan intim dengan Sehun. Ya. Untuk pertama kalinya dalan hidup Baekhyun.  Sehun jadi khawatir bukan main. Ia pun langsung menemui dokter yang merawat Baekhyun.
"Dokter apa yang terjadi padanya? Apa dia baik-baik saja? Aku malu mengatakan ini... Tapi.... Dia pingsan saat kami melakukan hubungan intim untuk pertama kalinya. Kami bahkan baru memulainya."

Dokter itu tertawa kecil.

"Tidak. Sama sekali tidak. Berhubungan seks justru membuat sehat bagi pasangan muda seperti kalian. Tidak papa. Tidak usah malu. Toh kalian akan segera menikah kan? Diagnosanya, dia kelelahan dan stress. Hemoglobin dan trombositnya rendah sekali. Ia juga demam. Dia memang sudah sakit sejak sebelum kalian melakukannya."

"Biarkan dia istirahat. Dia akan baik-baik saja."

"Terima kasih, dokter."

Sehun menggenggam tangan Baekhyun. Ia takut sekali. Takut kehilangan Baekhyun. Takut Baekhyun jatuh sakit.

"Maafkan aku, Baek. Aku pasti sudah membuat hidupmu sengsara..."

Lima jam kemudian, Baekhyun terbangun dari tidurnya. Ia membuka matanya mengingat apa yang telah terjadi. Ia memeriksa tubuhnya, ada pakaian menutupi tubuhnya. Ia khawatir karena terakhir kali dia ingat, tubuhnya 100% tanpa sehelai benang pun.

Ya. Kini ia sudah tidak perawan lagi. Sehun, calon suaminya, telah melakukan itu padanya. Hal yang pertama kali Baekhyun lakukan dalam hidupnya. Ia benar-benar gadis suci yang tidak pernah pacaran dengan siapapun apalagi melakukan hal ekstrem seperti itu. Kini ia tahu rasanya. Nikmat meski menyakitkan, ia ingin merasakannya lagi... Junior Sehun yang kuat dan besar.

Ia merasakan sakit di seluruh tubuhnya, termasuk di bagian tubuhnya yang paling berharga. Ia melihat Sehun tertidur di sampingnya. Baekhyun membelai rambutnya.

"Oh Sehun," ucapnya lemah.

Sehun pun terbangun.

"Baekhyun... Kau sudah bangun... Syukurlah. Aku sangat khawatir."

Kini Baekhyun tidak bisa melihat mata Sehun. Rasanya malu sekali.

"Kenapa, Baek?

"Baek... Lihat aku. Kau hebat. Kita bisa melakukannya. Ini aku, calon suamimu. Tidak usah malu hm?"

Baekhyun masih memalingkan mukanya dari Sehun.

"Ayo pulang ke Seoul."

*-*

Dua hari Baekhyun tidak berangkat kerja. Hari ini, ia sudah merasa baikan. Seseorang terus mengiriminya pesan dan meneleponnya tapi ia mengabaikannya.

23 messages
12 missed call

Semua dari satu nomor yang sama. "Park".

"Kau darimana saja? Kenapa menghilang sejak hari itu?," Chanyeol berdiri di depan Baekhyun sekarang.

"Aku... Aku ada urusan. Maaf tidak pamitan padamu. Kau sudah baikan?"

"Hm... Aku baikan setelah melihatmu. Jadi jangan pernah menghilang lagi dari hadapanku, araseo?"

Chanyeol menarik tangan Baekhyun.

"Temani aku sarapan."

Baekhyun tidak akan menolak kali ini. Ia membalas genggaman tangan Chanyeol hingga ia menemukan sesuatu di tangan Chanyeol. Ia memandangnya lama... Memastikan bahwa itu adalah sesuatu yang ia kenal. Gelang itu... Bagaimana... Bagaimana bisa... Chanyeol memakainya?

Sesuatu yang belum selesai di masa lalu, akan selalu menemukan akhirnya di masa depan. Begitu pula kisah lama ini. Aku penasaran, ending seperti apa yang akan kita miliki. (Baekhyun).

Your Name (Semi HIATUS)Where stories live. Discover now