23 - Flashback - Will You Marry Me?

285 29 2
                                    

Musim dingin, akhir 2010

It's a cold day.
Luhan memakai mantel tebalnya menuju ke rumah sakit tempatnya bekerja. Hari ini ia semangat sekali. Ia tak bisa melepas senyum cerahnya. Seseorang mengirim pesan yang penuh makna.

"Lu cantik... Apa kabar hari ini? Jangan lupa mantelmu... Udara sangat dingin. Lu... Hari ini, aku akan melakukan suatu hal yang sangat hebat. Aku sudah menunggu hari ini lama sekali. Doakan aku berhasil ya Lu."

"Apa yang akan dia lakukan? Tumben sekali," Batin Luhan.

Mungkin itu adalah sebuah proyek besar. Dia arsitek yang hebat. Luhan tersenyum bangga.

Belakangan memang Sehun sangat dekat dengan Luhan. Orang-orang yang melihat mereka akan menganggap mereka sepasang kekasih. Namun, Luhan hanya memendam perasaannya dalam-dalam. Perhatian yang Sehun berikan padanya sudah membuatnya melayang ke langit ke tujuh. Bisa melihat Sehun setiap hari adalah kebahagiaan baginya. Ia berusaha melupakan sebuah fakta bahwa ada seorang "Baekhyun" di antara mereka.

"Sehun adalah milikku. Ia hanya akan jadi milikku. Bukan Baekhyun, bukan pula wanita lain. Dia pasti jadi milikku," tekadnya selalu dalam hati.

*-*

Baekhyun sedang memimpin rapat. Ia tidak bisa berkonsentrasi. Bagaimana tidak? HP nya terus bergetar. Dan ia bisa melihat dari jarak yang lumayan jauh bahwa itu dari Oh Sehun. Apakah ada sesuatu yang sangat penting? Apakah sesuatu yang buruk terjadi? Ini sudah ke delapan kalinya HP nya berdering lama.
Seusai rapat, ia langsung membuka HP nya. Sehun mengiriminya pesan.

"Telepon balik ya..."

Tanpa menunggu lama, Baekhyun langsung menghubungi Sehun.

"Ada apa? Kau membuatku takut."

"Bisakah hari ini Kau ijin pulang lebih awal?"

"Kenapa?"

"Aku... Ada yang ingin ku bicarakan."

"Apa nggak bisa lewat HP aja?"

"Tidak. Ini sangat penting."

"Haduuuh... Kau bikin penasaran saja. Baiklah. Akan ku usahakan. Tapi aku nggak janji ya... Kalau tidak bisa berarti tunggu aku sepulang kerja. Hm?"

"Baiklah. See you, Baek."

*-*

Baekhyun sangat terkejut karena menemukan fakta bahwa Sehun telah memesan seluruh restoran hanya untuk mereka berdua. Restoran itu telah dihiasi lilin-lilin dan bunga dimana-mana. Seperti candle light dinner yang sangat romantis.

"Apa ada yang mau nikahan?," tanya Baekhyun polos. Namun, perasaannya mulai tak enak.

"Tidak..."

"Kenapa kau melakukan ini?"

"All for you, Baek."

Baekhyun semakin bingung. Pelayan restauran mulai menyajikan makanan di meja.

"Hunna... To the point saja."

"Makan saja dulu."

"Kau membuatku takut. Sungguh."

Sehun mengambil sesuatu dari saku jasnya. Ia membukanya tepat di depan Baekhyun.

"Menikahlah denganku, Byun Baekhyun ssi." Sehun menyerahkan sebuah cincin di dalam kotak merah. Baekhyun terbelalak tak percaya.

"Apa yang salah denganmu? Aku, Baekhyun. Apa... Kau sedang latihan melamar seseorang?," Baekhyun masih bertanya-tanya.

"Aku serius, Baek. Aku, Oh Sehun, sahabatmu dari kecil, hari ini aku menyatakan perasaanku. Bahwa aku mencintaimu sejak dulu... Sejak kita masih belia dan rasa cinta ini semakin bertambah hingga detik ini. Dan aku... Aku akan mencintaimu sampai akhir. Aku ingin kita menikah dan memulai hidup kita yang baru. Byun Baekhyun, will you marry me?"

Baekhyun menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Hun... Hunnie... Maaf tapi... Tapi... Kau adalah... Sahabatku dan itu selamanya tak akan berubah. Kau gila. Kau tahu? Betapa Luhan menyukaimu? Dan Kau memberikan harapan itu padanya, Hun. Tolong pikirkan perasaannya. Kau... Kau bukannya mencintaiku. Kau hanya terlalu nyaman berada di dekatku karena kita sudah terlalu lama bersama. Tolong jangan salah artikan persahabatan kita."

Sehun terduduk lemas.

"Apakah kau menolakku, Baek?"

"Mianhae, Sehun. Aku hanya ingin jadi sahabatmu selamanya. Karena aku tak ingin kehilanganmu. Aku pergi."

Baekhyun mengambil tasnya cepat meninggalkan Sehun.

*-*

Short story aja ya.. 😌

•ㅅ•

@babychan61

Your Name (Semi HIATUS)Where stories live. Discover now