20 - Flashback - Love Triangle

305 28 1
                                    

Baekhyun terduduk lemas di lantai depan ruang operasi. Kakinya sudah tak kuat menopang beban tubuhnya. Kabar yang ia dapatkan tentang Sehun sungguh membuatnya tidak karuan. Hanya dia yang dimiliki Sehun di Seoul. Kini sahabatnya sedang berjuang melawan maut di dalam sana. Ketika tiba-tiba pintu operasi terbuka.

Seseorang keluar dari ruang operasi dengan senyum yang lebar.

"Anda baik-baik saja?," dia mencoba membantu Baekhyun yang terduduk lemas.

"Aku... Aku baik-baik saja. Bagaimana operasinya, Dokter?" tanya Baekhyun gemetar.

"Operasinya berjalan lancar. Dia akan segera sadar dan dia akan baik-baik saja. Apa Anda walinya?"

"Ya. Saya walinya."

"Istrinya? Atau adiknya?," Luhan bertanya penasaran.

"Bu.. Bukan... Saya... Saudaranya. Kami datang dari Yeosu."

"Ah... Araseo. Baiklah... Saya permisi dulu. Pasien akan segera dipindahkan ke ruangan."

"Terima kasih, Dokter.. Terima kasih."

Luhan tersenyum menggenggam tangan Baekhyun yang dingin.

*-*

"Kau keren sekali, Lu. Direktur sangat berterimakasih padamu. Mungkin dia akan memberimu penghargaan. Kau adalah dokter yang hebat. Ini pertama kalinya dan kau berhasil." Senior Luhan, dokter Jin memuji Luhan.

"Aku hanya beruntung, Sunbae. Itu sangat menegangkan... Pasien itu... Aku harus berterima kasih padanya. Bolehkah aku yang terus memantaunya?"

"Tentu... Kau dokter yang mengawasi dia mulai sekarang hingga dia sembuh total. Aku percayakan padamu."

"Terima kasih, Sunbae."

Luhan sangat bahagia. Ia ingin mengucapkan terima kasih pada Sehun ketika ia terbangun nanti. Ada satu hal lagi. Sejak ia mengoperasi Sehun, ia tidak bisa melupakan pasiennya itu. Wajahnya selalu terbayang di benaknya.

"Aku ingin mengenalnya lebih jauh."

*-*

Baekhyun mendapat telepon dari Nyonya Oh yang mengatakan bahwa dia sudah sampai di stasiun. Ini pertama kalinya ia ke Seoul sendirian jadi ia sedikit bingung. Saat itu Luhan datang memeriksa Sehun.

"Ah... Dokter Lu."

"Baekhyun ssi... Dia belum sadar?"

"Ajik... Apakah tidak apa-apa dia belum sadar?"

"Tidak... Kita tunggu sebentar lagi. Aku periksa dulu ya."

Luhan memeriksa detak jantung juga tekanan darah Sehun. Semua terlihat baik.

"Chogi... Dokter..." Baekhyun berkata malu-malu.

"Iya?"

"Apa Kau sibuk?"

"Tidak... Hari ini aku off jadi aku hanya memeriksa Oh Sehun ssi. Kenapa?"

"Bisakah aku minta tolong jagakan dia sebentar... Aku harus menjemput ibunya di stasiun."

"Geureom... Pergilah Baekhyun ssi. Aku akan menjaganya di sini sampai kau kembali. Jangan khawatir."

"Benarkah? Kalau begitu aku permisi dulu. Terimakasih, Dokter."

Baekhyun pun segera bergegas pergi. Luhan sangat gembira karena bisa menjaga Sehun. Ia duduk di samping ranjangnya dan memandangi wajah Sehun dalam jarak kurang dari 10 cm.

"Siapa kau? Kenapa Kau membuatku tak bisa tidur nyenyak setiap malam? Kenapa aku tak bisa berhenti memikirkanmu? Apa karena Kau pasien pertamaku? Cepatlah bangun... Aku ingin melihat seperti apa tatapan matamu. Kenapa tidur terus? Kau adalah tipeku, Oh Sehun. 100% kau adalah tipeku. Ayo setelah ini kita saling mengenal. Pergi jalan-jalan bersama dan saling bertukar cerita." Luhan berkata dalam hatinya.

Ia menggenggam tangan Sehun dan kembali mengamati wajah Sehun yang tampan hingga tiba-tiba ia merasakan tangannya tak bisa lepas dari Sehun. Sehun membalas genggamannya kuat. Perlahan ia membuka matanya. Ia melihat Luhan sekarang. Kedua pasang mata itu bertemu. Luhan melebarkan matanya.

"Kau... Kau sudah sadar?"

"Nugu..seyo?"

"Aku Luhan. Dokter yang mengoperasimu kemarin."

Sehun mengamati Luhan dalam-dalam.

"Dia orang yang pertama ku lihat setelah tidur panjangku.Dia cantik, mungil dan sangat imut. Persis seperti Baekhyun. Dan kali ini, jantungku berdebar. Aku tak pernah merasakan hal seperti ini, kecuali saat Baekhyun tanpa sadar membuatnya terpesona entah itu oleh kata-kata atau pun penampilannya. Senyum orang ini... Tulus sekali. Matanya juga sangat indah. Perasaan apa ini?" (Sehun PoV)

"Dia penyelamatku. My guardian."

----

Sejak hari itu, Sehun dan Luhan menjadi teman akrab. Mereka sering pergi bersama entah itu makan bersama, nonton film, atau sekedar jalan-jalan ke taman. Terkadang mereka juga pergi bertiga, dengan Baekhyun. Mereka sudah seperti tiga sahabat yang tak terpisahkan.

Luhan sudah tahu bahwa Sehun bukanlah kekasih Baekhyun. Mereka hanya bersahabat. Sahabat sejak mereka kecil. Itu artinya masih ada pintu yang terbuka lebar untuk Luhan. Namun, ada satu kenyataan yang Luhan ketahui.

"Tatapan mata Sehun, ada sesuatu di sana. Tatapan yang bergelora dan penuh cinta. Jelas sekali terlihat. Semua orang yang melihatnya, sudah pasti mengetahuinya. Sayang sekali, itu bukan untukku."

*-*

•ㅅ•

Be strong, Lu.

Your Name (Semi HIATUS)Where stories live. Discover now