El tertidur di bawah pohon besar di taman dekat rumahnya, dimana tempat ini menjadi saksi perjalan hidup el dari kecil sampai sekarang dan pohon ini tidak pernah berubah.
El mengukirkan sebuah tulisan di kulit luar pohon besar itu, el mengukirnya dengan batu yang cukup runcing. Selagi asik mengukir dia kaget dengan suara teriakan seseorang perempuan yang membuat dia melempar batu yang ia pegang.
"El, ngapain lu??" Cecil menghampiri el disana.
"Gk ngapa-ngapain." El berdiri dari duduknya.
"Lu ngapain kesini?? Tumben banget." Timpa el lagi.
"Iyah, tadi gua abis jalan ama nyokap gua. Abis itu gua diturunin didepan soalnya nyokap gua mau lanjut jalan lagi." Jelas cecil.
"Oohh" Jawab el singkat, dan kembali duduk dibawah pohon itu.
"Sini duduk." El menepuk rerumputan disebelahnya, untuk menyuruh cecil duduk disebelahnya.
"Aduh seger yah." Cecil menyenderkan badannya ke pohon.
"Iyah, gua paling suka angin kayak gini." El merasa tenang dan tersenyum karena badannya terkena tiupan angin sejuk itu.
"Gimana el dia sama elu???" Tanya cecil ke el.
"Baik-baik ajasih, tapi menurut gua dia ada kesamaannya gitu sama sesesorang." El mulai menatap cecil.
"Kesamaan apaan??" Cecil kembali duduk tanpa menyender dan menatap el kembali.
"Gak tau nih, guakan merasa aja." Jawab el dengan penuh kebingungan.
"Hayoo lupada ngomongin sapa??" Sesosok mahkluk yang membuat mereka kaget.
"Ng-nggak." Jawab el dan kembali menyenderkan tubuhnya supaya tak dicurigai oleh loren.
"Lu dari mana lor?? Kagetin aja lu." Cecil menyuruh loren duduk didepan mereka.
"Lagi jalan-jalan gua pikir tadi mau kasih baju ke el. Eh ternyata lu disini jadi gua samperin." Jelas loren.
"Tadi lu ngomongin apa??" Tanya loren ke el.
"Gk ngomongin apa-apa." Jawab el singkat.
"Bohong lu, orang tadi cecil bilang dia ama elu pasti dianya nama orang dong." Loren mencolek lengan el.
"Apaan sih!! Salah denger kali." El memalingkan mukanya dari loren.
"Halah lu boong aja."
"Sumpah lor kita gk ngomongin sapa-sapa." Cecil mengakat tangan dan mengeluarkan jari telunjuk dan jari tengah.
"Halah.... bodohlah lu pada jahat ama gua, lupada punya rahasian mulu ama gua, gua jadi males ama lu berdua." Loren berdiri untuk meninggalkan mereka.
"Yaudah, yaudah gua kasih tau." Jawab el, sontak loren langsung kembali duduk dan wajahnya terlihat sumringah akhirnya sahabatnya ini mau membuka rahasianya.
"Jadi gini yah, semenjak kejadian yang buat gua nangis, gk lama ada yang chat gua gitu lor." Jelas el dan loren hanya mengangguk karena baru kali ini dia diam karena dia takut el tidak jadi cerita kepadanya.
"Namanya thimoty, abis itu dia itu gk perhatian gk cuek pokoknya netrallah, DAN GK ALAY. Dia suka ngomong aku kamu, perhatian, manis juga sih dpnya pokoknya lumayan." Jelas el.
"Terus kenapa lu nutupin ke gua??" Tanya loren, kerena baru kali ini temannya itu menyembunyikan rahasianya.
"Dia males sama tingak lebay lu, dan takut bikin heboh." Jawab cecil dengan sinis.
"Yaudah bomat yah. Sini liat fotonya." Tangan loren meminta untuk el memberikan hpnya.
"Nih, liat nih." El mengeluarkan hpnya dan membuka dp linenya.
"Gila ganteng, cakep, manis, keren pokoknya cowok idaman el. Kenapa semua cowok ganteng nempel ama elu yah gk ada ama gua." Loren mengembalikan hpnya.
"Kan el cantik sama kayak gua gk kayak elu." Jawab cecil dengan penuh percaya diri.
"Gk tau liat aja chatnya." Loren mengambil hp yang diberikan el. Loren membaca chatnya walaupun belum semuanya dia sudah tertawa dan meleleh karena cara dia chat sangat unik dan tipe cowok yang mungkin banyak kaum hawa mencari kaun adam seperti ini.
"Iya yah, kenapa lu gk ajak ketemuan??" Loren menanyakannya ke el.
"Mau sih tapi males ahh. Gua masih sedih."
"El pulang kerumah lu yuk. Kita main wkwkwk... Udah lama gk main dirumah elu."
"Yaudah ayok." Merekapun berdiri dan berjalan kerumah el.
***
CUPLIKAN CHAT LINE
El : kita gk pernah ketemu sih.
Thimoty : walaupun kita belum pernah bertemu tapi aku punya firasat yang kuat kalau kita akan bertemu cepat atau lambat.
El : kenapa elu punya firasat yang kuat gini??
Thimoty : gpp aku seneng aja kalo chat sama kamu. Kalau kamu siap ketemu aku, kita ketemuan aja.
El : iyadeh lain kali
Thimoty : okedeh liat nanti yah pas kamu mau aja.
***
Merekapun ngobrol bersama, tertawa bersama, dan mereka memesan makanan untuk mereka cemilkan saat menonton film nanti.
----------------------------------------------------------------------
Ingetin terus yah pertanyaannya apa aja dan ikutin terus gimana jalan ceritanya.
Jangan lupa vote, komen dan follow juga
Berhubung ini wattnya kolaborasi jadi follow juga yah ( Kristina_cahya )
Thanks yah yang udah ikutin...
YOU ARE READING
First Kiss
Teen Fiction[#107 Teen Fiction - 06.11.2017] [#1 Keren - 30.05.18] [#5 Galau - 31.05.18] Siapa sangka anak yang disebut sebagai anak yang berandalan dan dianggap sebagai anak yang tidak berperilaku baik, ditambah lagi anak yang bisa dibilang troublemaker. Tetap...