Bab 13

4.5K 143 0
                                    

Sesuai janji gua, gua bakal publish 2 part kalau udah 200 readers, soo enjoy~~

***


   Sepanjang pelajaran dia hanya bengong untuk merenungkan perbuatannya dan nasihat dari ayah dan kedua sohibnya. Akibat dia bengong, dia tidak tahu bahwa telah pergantian jam pelajaran, jam pelajarannya yaitu olahraga.

     Semua anak dari kelasnya langsung lari ke toilet untuk mengganti pakaian. Tak seperti biasanya bianca sudah mengganti pakaiannya dengan cepat. biasanya ia akan telat 15 menit, tapi kali ini dia sudah selesai sebelum semuanya selesai.

"Tumben el lu cpt banget." Tanya cecil karena baru kali ini dia cepat dalam mengganti pakaiannya.

"Nggak papa, gua lagi mau olahraga."

"Oohh yaudah yuk kita kelapangan." Ajak loren.

"Nggak lu pada duluan aja gua mau minum beli minum dulu ke kantin."

"Tadi bilang mau olahraga sekarang mau beli minum. Yaudah gua duluan bye." Loren langsung menarik cecil.

     Bianca menyender di lorong kelasnya, ia seperti sedang menunggu seseorang disana.

"Weh lu loser, sini lu!" El teriak untuk memanggil thomas, lalu thomas langsung berjalan mendekati bianca.

"Kenapa bianca, kamu panggil aku."

"Iyah. lu harus ikut gua!!"

"Ehh tapikan kita mau kelapangan buat pelajaran olahraga." Thomas bingung.

"Banyak ngomong lu, udah cepet ikut gua jangan banyak nanya dan jangan kasih banyak alasan." El langsung menatapi thomas dengan tatapan yang sangar.

"Yaudah." Lalu thomas mengikuti bianca dari belakang.

     Thomas merasa bianca ingin membicarakan seusatu, karena dia mengajak thomas ke taman belakang sekolah yang jaraknya agak jauh dari lapangan.

"Kenapa lu liat gua ampe gitu??" El melotototi thomas.

"Nggak, aku bingung aja." Thomas menggaruk kepalanya walaupun tidak gatal.

"Udah keinti aja gk usah bertele-tele. Jadi kemaren gua liat lu mau bunuh diri tapi gk jadi gara-gara temen guakan."

"Eh.. ta.." el langsung memotong perkataan thomas.

"Sstt... Mangnya gua udah suruh lu ngomong, dan gua gk merasa bersalah sih. tapi gua takutnya lu malah bunuh diri lagi, jadi gua mau berhenti bully lu kalo lu jadi pembantu alias babu gua selama yang gua mau, dan lu baru boleh ngomong sekarang." Jelas el sambil duduk dan memainkan kakinya yang terlihat seperti kaki model.

"Aku sih oke aja, gpp kok. Tapi nanti kita jadi aneh lagi kan.  bukan temen deket kok, nanti jadi tranding topic lagi."

"Jawaban gua simple. gua tinggal bully lu lagi aja sesuka hati gua." El langsung meninggalkan thomas tapi thomas menarik tangannya.

"Ehh sorry bianca, aku mau jadi pembantu kamu tapi aku ada syarat juga."

"Sorry gua gk terima syarat elu, walaupun lu belom kasih tau sih yang pasti gua bakal nolak. tapi gua bakal mau tau syarat lu nanti kalo gua udah tanya atau kalo gua mau ." El langsung meninggalkan thomas, thomas pun mengikuti el untuk kelapangan.

     Sesampai dilapangan mereka semua langsung berolahraga, dan olahraga hari ini adalah basket. Ratu basket disekolah ini adalah bianca, semua lelaki kelasnya melamun untuk melihat kelihaian perempuan dalam bermain basket dan yang membuat lebih menarik adalah dia melawan guru olahraga dan guru olahraga itu adalah pelatih dalam ekskul basket juga. jadi membuat petandingan ini menjadi seru dan sengit.

     Thomas yang melihat kelihaian el dalam bermain basket langsung menganga dan dalam menit-menit terakhir dia langsung beranjak dari tempat duduknya.

"Bay, aku mau kekantin dulu yah mau beli minum."

"Yaudah sono yang cepet ya. kan abis ini kita main."

"Oke." Thomas tersenyum dan langsung berlari ke kantin.

     Sesampainya  dikantin thomas langsung membeli air mineral, setelah membayar dan mengambil barang serta kembalian dia langsung berlari ke lapangan. Saat sampai dia sudah melihat para pemain sudah berjalan menuju pinggir lapangan, thomas langsung berlari kesana.

"El nih minum buat kamu." Thomas memberikan minumnya dan el menerima minum itu.

"El lu nerima minumnya?" Loren langsung kaget dan cecil hanya mengangakan mulutnya.

"Bawel lu jadi cewek." El langsung minum dan thomas langsung berlari ke tengah lapangan untuk bermain.

     Suara pluit telah berbunyi dan thomas yang ditempatkan di posisi center membuat para kaum hawa bingung dan saat dia merebut bola dan memasukan bola. para kaum hawa malah berteriak seperti menonton konser pujaan hati mereka.

"Gila sih, loser lu jago juga el." Goda cecil.

"BACOT LU!!" El mendorong tangan cecil.

     Para murid yang tidak bermain memperhatikan thomas dari awal permainan sampai akhir dan hanya menganga. Dari tampang dan otak yang ia miliki sangat berbeda 180° saat ia sedang bermain basket.

     Total point yang kelompok ia cetak yaitu 50-36 dalam waktu 20menit. Dalam hal ini menunjukan kelihaian thomas dalam bermain basket. Cecil hanya melihat dari kejauhan dan pandangannya hanya untuk thomas, yang ia tak percayai thomas memiliki skill dalam bermain basket.

---

Jangan lupa comment dan vote yah.

Ikutin terusya...

Berhubung wattnya colab jadi kalian bisa follow partner gua Kristina_cahya

Thanks yah yang udah ikutin dari awal dan thanks juga buat votenya.

Ditungguyah part selanjutnya pasti keren jadi ikutin terus dan jangan lupa share keteman-teman kamu.

Scroll terus yah.

First KissWhere stories live. Discover now