Bab 15

4.1K 105 1
                                    

"Nih makanannya dah jadi" bianca menyodorkan makanannya ke thomas.

"Iyah makasih." Thomas menggeser makanannya ke depan dadanya yang bidang.

     Mereka makan sambil mengobrol walaupun setiap pertanyaan yang diajukan thomas selalu dijawab dengan nada yang sangat judes karena bianca sangat malas untuk menanggapi orang yang banyak tanya.

"Bianca, gua boleh tanya??" Thomas menatap bianca sambil menggulung mie di garpu.

"Ehmm.." Bianca hanya menjawab singkat.

"Nih ya, kamu dirumah tinggalnya sama siapa??" Selesai bicara thomas memasukan mienya kedalam mulutnya.

"Emang napa??"

"Nggak soalnya sepi banget."

"Yah sama bonyok sama adek gua serta sopir sama pembantu gua."

"Oohhh.... kok sepi banget sih."

"Lu kepo banget sih." Bianca membentak thomas.

"Kan aku cuman nanya."

"Ishh kok lu ngomongya aku kamu. Jijik tau gak sih"

"Ya, aku udah terbiasa. Tapi aku penasaran masa gk boleh."

"Yaudah gini yah." Thomas langsung meletakan sendok dan garpunya dan memerhatikan bianca berbicara dengan saksama.

"Jadi bokap gua kerja dikantornya dari pagi sampe tengah malem dan kalo dia pulang gua dah tidur jadi jarang ketemu dan kalo kesekolah gua gk bawa mobil, bokap gua yang anter." Jelas bianca.

"Kalo mama kamu??" Thomas makin dekat duduknya dengan bianca.

"Ihh minggir ngapain lu deket-deket gua" bianca menonjok lengan thomas.

"Aduh.... sakit." thomas menggosok lengannya yang habis ditonjok.

"Makanya jangan macem-macem lu ama gua." Bianca menunjukan kepalan tangannya yang cukup kuat.

"Kan aku reflek yaudah lanjut dong. Kalo mama kamu kemana?" Thomas duduk ke tempat awalnya tadi.

     Bianca malah menundukan kepalanya dan mukanya terlihat merah. Tiba-tiba suara tangisan seperti anak kecil keluar dari bianca sontak membuat thomas kaget. Thomas mulai mendekati bianca dan menepuk punggungnya.

"Maaf bianca kalo aku buat kamu sedih. Kamu gk usah jawab juga gapapa deh." Thomas jadi ketakutan karena melihat el menangis tanpa sebab yang jelas.

"Hua.. hua.. hua.." el menangis terus.

"Yaudah bianca maaf yah." Thomas malah merangkul dan menyenderkan kepalanya kedada thomas yang bisa dibilang bidang seksi kotak empuk kuat kenceng.

"Aduh kamu jangan nangis dong."thomas menghelus rambutnya dan memeluk bianca dari samping, yang sontak membuat tangis el sudah mulai berhenti.

     Bianca mulai berpikir dia membutuhkan orang yang bisa membuat dia tenang dan mau menerima dia apa adanya. Saat thomas memeluknya dia malah membalas memeluknya dengan erat seakan tidak mau melepaskan pelukannya.

"Yaudah kamu mau jawab gk kok kamu gini sih." Thomas melepaskan pelukannya dan menatap bianca dengan serius.

"Jadi mama gua it-it-itu kerja diluar negri u-u-udah lama gk pulang gu-gu-gua cuman bisa tlp dan skype dong." El menjawab dengan nada yang kecil dan terputus-putus karena dia baru saja mengeluarkan air mata yang jarang ia keluarkan.

"Oohh yaudah aku taukok rasanya aku juga ikut sedih sorry yah kalo aku bikin kamu nangis." Thomas menepuk pundak bianca supaya bianca merasa tenang.

"I-i-yah" bianca menjawab dengan gagap dan thomaspun merasa tenang karena bianca sudah berhenti menangis.

"Yaudah aku boleh pulang gak? udah sore." thomas bertanya ke bianca dan bianca hanya mengngguk. setelah itu bianca menggaguk dan thomas memebereskan barang-barngnya yang ada di kursi. 

"Yaudah bianca aku pulang dulu yah."

"iyah sini gua bukain." El berdiri dan membuka gerbang rumahnya dan thomas melambaikan tangannya dan meninggalkan rumah bianca.

     Selesai membuka pintu dia masuk kerumahnya dan langsung berlari kekamarnya. sesampainya ia langsung menjatuhkan badannya kekasur kesayangannya dan langsung menutup wajahnya dengan bantal empuknya. Tak lama bianca jadi tak sadarkan diri alias tidur dengan nyenyak.

   Seperti biasa dia bangun jam 5lewat 10 pagi tak seperti dulu, dulu dia bangun jam 6lewat10. dia bangun dan langsung mandi dan bersiap-siap untuk kesekolah,tetapi hari ini ayahnya tidak terlihat jadi dia sarapan bersama adiknya dan ia langsung berangkat kesekolah menggunakan mobil rumah yang biasa dipakai untuk orang rumah yang ingin memakainya.

"Ci anterin gua dong." teriak cristy。

"oh.. yaudah cpt." el berbicara halus tak seperti biasanya.

     merekapun langsung menaiki mobil dan langsung menancapkan gas ke sekolahnya. dimobil, cristy menyalakan radio dan lagu yang lagi diputar adalah make you feel my love milik adele.

"ci, gua mau nanya tapi lu jangan marah yah." cristy berhenti memainkan hpnya.

"Nanya apa??" tanya el.

"Kemaren lu nangis kan." cristy langsung menutup telinganya karena dia takut kakaknya memarahi dia.

"Iyah." Jawab el singkat.

"Emangnya kenapa lu nangis."

"Kemaren dia nanya tentang keluarga kita." jawab el 

"Pasti tanya tentang mama yah." Cristy menunduk. 

"Iyah."

"Terus lu kasih tau??" cristy menatap el dengan bingung. 

"nggak gua boong aja." el terdiam sambil mendengar lagu yang sedangdiputarkan dalam radio.

"oo kirain lu mau kasih tau yang asli." cristy memainkan hpnya lagi.

     Tak lama mereka sudah sampai didepan sekolah cristy, cristy turun dan melambaikan tangan dan ia langsung berlari kedalam sekolah, dan el langsung berangkat kesekolahnya. untung saja sekolah mereka jaraknya takterlalu jauh. 

---

Penasaran sama mereka dan apa yang el sembunyiin ikutin terus yah.

Jangan lupa comment dan vote yah.

Ikutin terusya...

Berhubung wattnya colab jadi kalian bisa follow partner gua Kristina_cahya

Thanks yah yang udah ikutin dari awal dan thanks juga buat votenya.

Ditungguyah part selanjutnya pasti keren jadi ikutin terus dan jangan lupa share keteman-teman kamu.

First KissWhere stories live. Discover now