"Eh siapa yang nyuru lo masuk." El terdiam karena thomas mengikuti el masuk kerumahnya.
"Itu cristy udah didepan pintu suruh aku masuk." Thomas menunjuk kepintu dan tersenyum.
"Udah pulang aja dia mah cuman mau liat cowok ganteng." El mendorong thomas untuk keluar dari rumahnya.
"Apa?? Kamu bilang aku cowok ganteng." Thomas mencolek dagu el.
"Apaan sih!! Gua udah tau sifat adek gua." El menonjok lengan thomas.
"Apa sih ci!! Udah suruh masuk aja." Thomas langsung berlari masuk.
Sudah kurang lebih 1bulan cristy tidak melihat kakanya membawa lelaki kerumahnya. Cristy yang bingung karena sudah malam tapi kakanya itu belum pulang jadi ia menunggu diruang keluarga sambil menonton TV dan sekarang kakaknya pulang dengan membawa seorang laki laki tampan kerumahnya.
"Hallo cristy." Thomas melambaikan tangannya.
"Hah?? Kaka tau nama aku." Cristy bingung karena dia belum pernah melihat lelaki ini.
"Iyalah, masa kamu lupa sama aku. Ini makanan buat kamu." El menutup pagarnya dan berjalan menuju pintu.
"Udah yah gk usak lebay, dia thomas." El langsung masuk kedalam.
"Hah!!! Ka thomas, makasih yah makanannya." Cristy terdiam dan ternganga sedangkan thomas masuk mengikuti el.
"Udah gk usah bengong ayok masuk." Thomas berbalik arah untuk menyadarkan cristy.
"Udah disini aja udah ada makanannya soalnya, sekalian kita ngobrol dimalam hari ini." Cristy langsung duduk disofa tepat didepan TV.
"Ko thomas, kok baru keliatan sih." Cristy bingung dan meletakan makanannya dimeja.
"Kepo lu, kalo gua gak kasih tau dia thomas pasti lu juga gk kenal diakan." El memakan biskuit ditoples yang ada dimejanya.
"Iyasih, lagian kok dia bisa berubah." Thomas tidak memperdulikannya dan malahan mengambil biskuit dari tangan el.
"Dan kenapa ko thomas udah lama gk kesini." Thomas meletakan toples biskuitnya.
"Ceritanya panjang sih, tapi aku bakal ceritain." Thomas berdiri dan kembali duduk didekat el dan adiknya.
"Waktu itutuh aku masih bego banget mau aja dikerjain dibully diapain aja dah ama kaka kamu yang jahat serta tidak memiliki pri kemanusiaan."
"Emangnya kenapa??" Cristy bingung karena penjelasannya masih belum lengkap.
"Udahlah lama banget ngejelasinnya, jadi gini dia ngilang gegara gua bikin dia hampir mati." El langsung mengambil minuman.
"Apa!!" Sontak membuat cristy kaget karena perkataan dari kakaknya itu.
"Nggak juga!!!" Thomas mencoba membuat cristy tenang karena cristy sampai tak bisa berkata-kata mendengar perkataan kakaknya.
Nah..
"Jadi waktu itu, aku ada taruhan ama marco dan taruhan itu tentang pertandingan basket yang dibuat oleh marco dan kaka kamu itu mengiyakan ajakan itu, padahal akukan gk jago." Thomas memasang mimik wajah yang lucu untuk menetralkan suasana supaya tidak terlalu tegang."Terus??"
"Terus yah aku sama kaka kamu latihan dan itu taruhannya H+2 atau H+3 gitu koko lupa, yah kita pulang sekolah kita langsung latihan buat taruhan itu." Elpun kembali dari dapur.
"Yah terus dia menang gara-gara gua jadi coachnya kerenkan gua. Untung gua ngajarin dia kalo gk pasti kalah." El kembali duduk.
"Kalo aku gk menang kamu udah digangguin kali ama dia." Thomas mengambil gelas yang berisi jus jeruk yang dibuat oleh el.
"Yaudah sih."
"Nahkan kita udah menangkan, sesuai perjanjian kalo koko menang marco gk akan deket-deket lagi sama dia. Pas itu koko gk bawa mobil jadi kita jalan kaki pulang berhubung kita menang, kita disepanjang jalan ketawa terus pokoknya serasa koko satu-satunya cowok yang bisa bikin el tertawa." Thomas tersenyum.
"Apaan tuh??" Cristy kaget oleh perkataan thomas.
"Apaan dek??" El bingung.
"Gpp, lanjut aja ko!" Suruh cristy.
"Terus pas kita ketawa dijalan, jalankan lagi rame abis itu koko ketawa sambil nonjok, dorong, cubit, dan mukul-mukulan eh gk sengaja el dorong gua kekencengan gua jadi kedorong dari trotoar, dan koko ketabrak, pas itu koko udah gk sadar apa-apa, kelanjutannya tanya sama el soalnya aku udah gk sadar." Thomas kembali meminum jus jeruk.
"Yah, abis itu gua nolongin dia gua nyari bantuan tapi gk ada yang mau bantuin untung ada taksi jadi gua langsung berhentiin suruh bantuin eh dia mau jadi yah gua langsung anterin dia ke RS dan gua langsung tlp bonyoknya dia." Jelas el singkat dengan nada tanpa bersalah.
"Gila sih ci lu ampe gitu makanya jangan kasar." Cristy tak menyangka kakaknya akan seperti itu.
"Yah tapi gua berani tanggung jawab. Buktinya, gua sampe diusir sama bonyoknya, gua disuruh jangan temenan lagi sama dia, gua yah pertama batu gk pergi eh ampe bonyoknya ampe nangis dan kesel banget sama gua yah gua pergi dengan berat hati." Jelas el.
"Ohh gitu."
"Kok kamu gk ceritain kalo kamu nangisin aku, kamu meluk aku, kamu sakit karena nungguin aku, kamu gk sekolah karena kamu nungguin aku ampe kamu sakit, dan kamu galauin aku kan." Thomas mengatakannya dengan nada datar dan menggunakan tatapan serius, namun cristy malah tertawa.
"Nn-nn-nngak lu jangan make up a story deh." El mengelak.
"Halah, kamu boong aja. Aku pingsan gk ampe mati kali yang ampe kayak gitu."
"Yah, elu ketauan deh ci." Adiknya ini tertawa seperti orang kesetanan mendengar perkataan thomas.
"Tapi kamu gk taukan aku sampe harus ke singapur buat ngobatin aku, dan kamu masih nyari aku di RS itukan." Hampir semua perkataan thomas itu bener.
"YAUDAH GUA KAYAK GITU KARENA LU ITU BERARTI." El langsung berdiri dan meninggalkan mereka.
"Udah biarin aja." Ujar thomas dan tersenyum ke cristy.
"Btw kamu tau gk el gimana dirumah pas aku belum kesini??" Tanya thomas.
"Waktu itu dia sering chat sambil ketawa senyum gitu namanya thimoty." Ujar cristy.
Yaa gitu deh ceritanya"Oh oke. Koko balik dulu yah, take care. Jangan lupa dimakan itu, bye." Thomas langsung pergi membuka pintu dan pagar sendiri.
---
Jangan lupa comment dan vote yah.
Ikutin terusya...
Berhubung wattnya colab jadi kalian bisa follow partner gua Kristina_cahya
Thanks buat yang udah ikutin dari awal dan thanks juga buat votenya.
Ditungguyah part selanjutnya pasti keren jadi ikutin terus dan jangan lupa share keteman-teman kamu.

YOU ARE READING
First Kiss
Teen Fiction[#107 Teen Fiction - 06.11.2017] [#1 Keren - 30.05.18] [#5 Galau - 31.05.18] Siapa sangka anak yang disebut sebagai anak yang berandalan dan dianggap sebagai anak yang tidak berperilaku baik, ditambah lagi anak yang bisa dibilang troublemaker. Tetap...