Bab 12

4.7K 120 1
                                    

     Bianca terbangun dari mimpinya seperti kemarin yaitu sebelum jam 5 dia sudah bangun. Seperti biasa bianca langsung mandi dan menyiapkan barangnya untuk kesekolah lalu ia turun untuk sarapan paginya bersama ayah dan adiknya seperti kemarin.

"Hallo pa, aku bangun pagi lagi loh." El langsung berlari mendekati ayahnya dan memeluknya. El yang dikenal seperti iblis tapi memiliki hati atau perasaan yang lembut ke orang yang ia sayang.

"Iyah kamu kok jadi bangun pagi mulu. Baguslah kamu harus bangun pagi terus supaya gak jadi orang males oke." Ayahnya mengatakan sambil mengajungkan jempolnya.

"Iyah pa, hari ini papa anter aku lagi gk kesekolah??" Tanya el ke ayahnya

"Kayaknya iya deh, cristy kemarin nginap di rumah temannya jadi hari ini dia pergi kesekolahnya bareng temannya." Jawab ayahnya.

"Yey ayah tercinta yang anter aku." El terlihat girang dan langsung menghabiskan roti lapisnya dan susu yang ada diatas meja. Ia dan ayahnya langsung menaiki mobil untuk kesekolah.

***

"Pa, aku mau tanya dong."

"Mau nanya apa?? Tumben kamu kayak gini." Ayahnya terlihat bingung

"Gini nih pa, kalo kita ada salah sama orang itu udah fatal, orang itu masih mau maafin gk yah??" El menanyakan pertanyaan itu yang membuat ayahnya bingung.

"Emangnya kenapa?? Kamu lagi ada masalah. Tapi menurut ayah sih tergantung yang kita perbuat el, kalo emang udah fatal sih pasti susah buat dia maafin kita atau percaya sama kita lagi, tapi kalau dia masih percaya kekita sih, kemungkinan besar dia mau maafin kamu." Jelas ayah panjang lebar disertai dengan anggukan Bianca sebagai tanda mengerti.

"Emang kamu kenapa sih. anak papa kayaknya kena masalah yang besar yang susah diselesein." Tanya ayahnya dengan nada untuk mengerjainya supaya tidak terlalu tegang.

"Nggak pa, ini temen ku ada masalah dia bawel banget nanya gini gono jadi bingung mau bales apa." Jelas el ke ayahnya, walaupun ayahnya tau bahwa anaknya sedang berbohong tapi ayahnya hanya mengangguk.

"Okedeh sekolah kamu udah deket, kalo disekolah yang rajin jangan males, jangan nakal." Setelah selesai berbicara pas-pasan mereka sudah didepan sekolah. El pun turun dan menerima kecupan di keningnya, lalu ayahnya mengacak rambut el sambil tertawa.

     Bianca langsung berjalan menuju kelasnya, tapi pada hari ini ia mendapatkan reaksi yang berbeda yaitu.

"Hallo sayang udah lama gk ketemu." Suara itu tak lain yaitu marco laki-laki yang paling ia benci selain thomas.

"Pergi!! Dan satu lagi gk usah pake sayang. Inget lu bukan sapa-sapa gua, don't forget jerk." El langsung meninggalkannya tetapi marco mencegatnya.

"El kamu jangan gitu dong aku kan suka sama kamu, kok kamu gini terus sih ke aku."

"Gk usah rusak pagi gua dan satu lagi lu itu bukan suka gua melainkan lu itu hanya obsesi. INGET ITU!!" El langsung meninggalkannya lagi tetapi dia di cegat lagi.

"El..." Belum ia selesai berbicara bianca langsung memotong kalimatnya.

"Stop lu gk usah lanjut perkataan elu dan gua mau tanya, lu masih mau gua tampar kayak waktu itu? kalo lu mau sini aja, manusia najis." El mendorong marco dan langsung meninggalkannya dan kali ini marco tidak mencegatnya tetapi dia berteriak.

"JANGAN NYESEL LU EL GK MAU AMA GUA, GUA YAKIN GK ADA YANG MAU SAMA ELU KALO ELU KAYAK GITU TERUS AMPE TUA JUGA GK ADA YANG MAU." teriak marco tapi el tidak memperdulikannya dan ia langsung berjalan kekelasnya.

     Sepanjang perjalanan ia hanya berusaha untuk tidak memikirkan segala hal yang membebankannya dan hanya memusatkan pikirannya kedalam kejadian tadi pagi ia bersama ayahnya yang sudah lama ia tak jumpai.

     Ia pun masuk kedalam kelas dan seperti biasa reaksi kedua sohibnya yang terlalu berlebihan karena lagi lagi el masuk pagi.

"Pagi el. Tumben" sapa Cecil disertai dengan senyuman manis dengan lesung pipi disana. Siapa yang tidak tertarik dengannya

"Dateng pagi tapi kok mukanya cemberut gtu sihh" goda Loren sambil mencubit pipi el

"Gak gua gapapa" kata el. Sepertinya ia ingin menutupi semuanya sendiri. Karna baginya, bercerita kepada orang lain tidak akan menghasilkan keuntungan baginya. Karna orang lain tidak mengerti apa yang dirasakannya. Jadi prinsip bianca adalah, ia akan menyimpan semuanya sendiri selama ia bisa melakukannya sendiri.

"Hmm oke deh" cecil tidak ingin bertanya lebih jauh kepada sahabatnya satu ini. Karna dia sudah tau prinsip el. Jadi ia tidak ingin membuat sahabat kesayangannya makin emosi.

---

Jangan lupa comment dan vote yah.

Ikutin terusya...

Berhubung wattnya colab jadi kalian bisa follow partner gua Kristina_cahya

Thanks yah yang udah ikutin dari awal dan thanks juga buat votenya.

Ditungguyah part selanjutnya pasti keren jadi ikutin terus dan jangan lupa share keteman-teman kamu.

Berhubung belom 200readers jadi gua bakal publish 2 part pas hari sabtu yah sesuai jadwal publish (hari senin dan hari sabtu).

First KissWhere stories live. Discover now