[3]. I wanna come

15.9K 434 3
                                    

Vote dulu guys hargain authornya yang mikir and nulis . cih..ck😂
"Justin aku ingin ketoilet sebentar" tanyaku

"Perlu kutemani? "

"Tidak."

"Pergilah jangan lama-lama."Lanjutnya, aku mengangguk dan berlalu meninggalkannya.

-Lauren's POV-

Sangat cantik , tetapi siapa dia? Aku tidak pernah melihatnya disini , atau mungkin dia orang baru di kantor ini? Entahlah .
Aku berjalan ke arahnya karena rasa kepoku yang menggebu-gebu.

"Hai" sapaku padanya

"Juga"jawabnya lembut

"Kau orang baru disini? Tanyaku

"Tidak aku hanya datang kesini" jawabnya terkekeh kecil

" Lauren"Kataku sambil mengulurkan tangan

"Oh lauren nice name , namaku maddi jane"jawabnya sambil menyambut tanganku.

"See you lauren" ucapnya sambil memasukkan hp nya kedalam dompetnya yang kelihatannya mahal dan mewah.

"See you too"balasku.

-Maddi Jane's POV-

"Hey justin" sapaku pada justin

"Lama sekali "ucapnya padaku sambil menggenggam tanganku

"Oh sorry" Aku menunduk, tadi setelah aku ketoilet aku berkenalan dengan seseorang. Apa itu lama?

"Iya sayang , tidak masalah . tetapi bisakah kau angkat lagi kepalamu? Jangan tunduk padaku ketika disini sayang" ucap justin memegang daguku pelan

"Okay....justin?"

"Hmm?"

"Kau tidak keberatan jika aku ikut disini?" tanyaku waspada, ia tersenyum tipis dan semakin menggenggam erat tanganku.

"Tidak sweetheart aku senang kalau kau berada disini bersamaku" ucap justin lalu mencium puncak kepalaku . Aku merasa hangat dan nyaman saat ia cium. Aku sangat menyukai ciuman yang ia berikan dimanapun letaknya. Ia menghangatkanku,

Rapat dimulai aku duduk di sebelah justin , Sudah 40 menit berlalu tapi rapat ini belum selesai juga,

"Hoammm"
Tau kan?Aku mengantuk . Justin yang melihatku langsung membersihkan bahunya menepuk-nepuk lalu dia memegang kepalaku dan menaruhnya di bahunya . Setelah itu akupun tertidur lelap

Justin merangkul pinggulku setelah rapat sialan itu, aku mengikuti arah langkah justin dan berjalan berdampingan dengannya. Ia merangkul pinggangku, aku melihatnya dari samping ia tampak tampan, berwibawa, jalannya sangat angkuh. Ia benar-benar lelakiku.

justin membuka pintu CEO-nya dan masuk begitu juga denganku
"kau lelah?" tanya justin, Aku mengangguk lemah dan tujuanku sekarang adalah sofa. Sofa santai diruang justin,

Aku melihat justin dia sedang duduk diatas kursi staff , sedang memijat pelipisnya.
"Justin?kau kenapa?" Tanyaku, aku khawatir melihatnya. Apa dia pusing?

"Aku hanya lelah sayang"jawabnya dengan senyumnya yang membuat dia semakin tampan "babygirl? c'mon"
pintanya, seperti anjing yang menurut pada majikannya, aku menghampirinya.
"Ada apa?" tanyaku

"Duduklah disini sayang" Ia memegang pahanya sendiri dan aku menurutinya aku duduk di pangkuan kakakku menghadapnya. Posisi kami sangat intim.

justin memandangi wajahku lalu turun pada payudaraku. Aku malu diperhatikan seperti itu,

BROTHER AND SISTER!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang