[28]. Why?

4.3K 229 46
                                    

Sudah hampir seminggu gadis itu terlambat menstruasi. Gadis itu juga sering muntah-muntah yang entah kenapa.  Dan itu membuatnya bingung sekaligus heran ia mencoba membrowser di google tetapi hasilnya semakin membuatnya bingung  'yang mana yang benar? Dari tadi aku mencari semuanya tertulis "Terlambat menstruasi disebabkan oleh kelelahan, stress, obesitas, penyakit kronis, dan banyak lagi." yang mana yang benar? oh sial.' Batin Maddi.

Dengan langkah berani ia menuju ruang kerja justin, tangan mungilnya terulur untuk mengetuk pintu sebelum masuk. Ketika mendapat jawaban dari justin untuk menyuruhnya masuk, ia membuka pintu dengan perlahan dan matanya tertuju pada justin yang sedang serius menatap komputer dihadapannya.

Sebenarnya gadis itu takut jika justin marah karna menanyakan hal ini dan membuat mengganggu konsentrasi justin, ia menggaruk tengkuknya lalu berkata," A-apa aku mengganggumu?"Tanya gadis itu, justin mengalihkan pandangannya dari komputer dan menatap gadis yang berada tepat didepan mejanya,

Gadis itu terlihat malu ditatap justin seperti itu, "Tidak,"jawab justin singkat, ia menopang kepalanya dengan kedua tangannya.

"Mengapa aku terlambat menstruasi? Ini sudah hampir seminggu tetapi aku belum juga menstruasi."ucap Maddi, justin langsung mengernyitkan alisnya

'Biasanya jika wanita lambat menstruasi karna disebabkan,hamil. Hamil?!' Batin justin. Lelaki itu meng-shut down--kan komputernya dan beranjak berdiri lalu menggandeng pinggang gadis itu dengan lembut.

"Kita akan beli alat check kehamilan."ucap justin santai, Maddi sedikit bingung. Ia bingung jika bagaimana ini disebabkan yang lain seperti penyakit?

Ketika sampai didepan mobil justin membukakan pintu untuk gadisnya lalu ia menutup dan masuk lewat sisi lain, "Bagaimana jika faktor lain?"Ucap gadis itu yang menatap ketampanan justin dari sampingnya,

"Kita harus beli dan kau harus periksa."ucap justin, gadis itu mengangguk ia juga takut jika penyakit menghinggap ditubuhnya.

Setelah perjalanan lima belas menit akhirnya mereka sampai ditujuan, 'Mengapa di dokter kandungan? memalukan.'Batin Maddi.

Ia mengikuti langkah besar justin untuk menuju kedalam, justin mendaftarkan gadisnya, "Nyonya Maddi dalam urutan ke 6."ucap pegawai itu, Justin mengangguk mengerti lalu membawa gadisnya duduk menunggu giliran,

"Mengapa disini justin?"ucap Maddi, lelaki yang disampingnya menoleh kearah Maddi, "Biasanya seperti itu disebabkan karna kehamilan sayang . . dan kau harus periksa."Justin menggenggam tangan gadisnya,

'Bagaimana kalau aku benar hamil dan justin belum menikahiku? aku takut ia meninggalkanku.'Batin Maddi.

"Bagaimana jika aku ternyata hamil? Apa kau akan bertanggung jawab?"Ucap Maddi, justin tampak tenang dan ia ternyum tipis membuat hati Maddi menghangat. "Aku akan bertanggung jawab sayang . . tak mungkin aku meninggalkanmu setelah kau mengandung anakku."Ucap justin, Maddi tersenyum mendengar penuturan justin.

Ia sebenarnya masih ragu, ia takut jika justin meninggalkannya bersama wanita lain. "Nyonya Maddi silahkan masuk."Ucap wanita berparas cantik memakai baju biru itu berucap dengan menatap Maddi ramah, "Aku tak boleh ikut?"Tanya justin pada wanita itu,

"Tidak tuan, maaf."Ucap wanita itu, Justin memutar bola matanya malas.
Maddi hanya menggelengkan kepalanya melihat justin.

* * *

"Keluarga Nonya Maddi?" ucap dokter kandungan itu, Justin langsung berdiri dari tempatnya dab menuju dokter itu, "Saya suaminya,"ucap justin. Dokter itu tersenyum, "Mari kita duduk dulu situ,"

Setelah mereka mendaratkan bokongnya dikursi dengan nyaman, dokter itu mulai membuka percakapan, " Nyonya Maddi positif hamil . ." Pernyataan dokter itu membuat Justin senang bukan main.

Matanya berbinar-binar, "Rawat Nyonya Maddi dengan baik agar bayinya jika lahir sehat. Nyonya membutuhkan buah dan sayuran. Diusahakan perbanyak minum susu Pregnant setiap pagi," Justin mengangguk faham mendengar penuturan dokter itu, Kemudian dokter itu tersenyum pada Justin dan berlalu meninggalkan justin.

Gadis itu keluar dari ruang pemeriksaan dan melihat justin sedang duduk dengan mata berbinar dan bahagia. 'Mengapa justin?' Batin Maddi.

Justin langsung berdiri dan merangkul gadisnya lalu membayar pemeriksaan Maddi tadi. Ketika sampai didepan mobil seperti biasa, justin membukakan pintu untuk gadisnya lalu menutup dan masuk lewat sisi lain. "Mengapa kau begitu senang justin?" Tanya Maddi.

Justin tersenyum bahagia, "Kau hamil sayang . . " Ucapan justin membuat Maddi kaget dan ia merubah kembali ekspresinya, "Kenapa? kau tidak suka?" Tanya justin.

Maddi tentu sangat bahagia sekali jika ia mengetahui bahwa dirinya hamil,
"Tentu aku sangat senang justin, T-tapi--" Justin memotong pembicaraan Maddi,

"SSsttt....Babygirl. . Besok kita akan mencari gaun pernikahan dan kau tidak usah turun bekerja, aku tak mau jika kau lelah."

Mendengar ucapan justin Maddi tersenyum bahagia dan senang, akhirnya justin mau bertanggung jawab atas kehamilannya, ia tak harus berpikir macam-macam lagi. Ia hanya harus berpikir bagaimana merawat bayinya yang sedang ia kandung.

Setelah mobil yang ditumpangi Maddi berhenti ia menengok kearah justin yang sedang melepas sabuk pengamannya. "Mengapa kesini justin?" Ucap Maddi,

"Kita beli susu kehamilan dan buah juga sayuran."Mendengar ucapan justin Maddi memutar bola matanya.

Kemudian justin membukakan pintu untuk gadisnya, mereka masih menggunakan seragam kantor. Maddi menggamit lengan justin, membuat justin tersenyum tipis.

Justin mulai mengambil trolley kecil untuk belanjaannya, mereka mulai menyusuri dan mencari buah-buahan. "Apel sudah, Pisang sudah, Blackberry sudah, anggur sudah. . Apa yang kurang?" Justin bertanya pada gadisnya, Gadis itu hanya menggidikkan bahu tanda tak tahu.

Justin memegang dagunya dan berpikir, "Aha! Buah anggur dan jeruk!"Ucap justin girang, ia mengambil beberapa jeruk dan mengambil anggur tiga tangkai.

"Sayuran dan susu kehamilan belum."Ucap justin,

Mereka mulai mengambil susu kehamilan dua kotak dan banyak sayuran, membuat Maddi menggeleng kepala melihat calon suaminya itu.

Ketika semua sudah mereka beli, justin membayar dikasir lalu menuju mobil. "Mengapa banyak sekali justin?"Tanya maddi.

"Aku hanya ingin baby kita sehat. . "Ucap justin membuat pipi Maddi menyemburat merah. Justin menancap gas dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan normal,

Tangan justin menggenggam tangan kanan Maddi. Gadis itu terus memancarkan pipi merahnya membuat justin yang diam-diam menjadi gemas.

* * *

Justin memilihkan piyama untuk gadisnya dan memakaikannya. Ia tersenyum melihat calon istrinya itu, "Kau berbaring saja, nyalakan TV jika kau bosan. Dan makan buah-buahan ini. . aku akan pergi sebentar."

Maddi memutar bola matanya, justin menjadi overprotective padanya. "Hnn."deheman Maddi, justin tersenyum lalu pergi meninggalkan calon istrinya.

Ia pergi untuk mengurus pernikahannya, menurut pemikiran justin ia akan merayakannya di gereja. Ia mulai memesan desain-desain indah bernuansa putih untuk pernikahannya nanti. "Ya,Hnn. Desain gereja ini dengan indah. Ya. Baiklah terimakasih." Usai mengangkat telfon justin beranjak pergi ia hanya datang nanti memastikan desain yang sudah dipesannya.

Ga minta banyak banyak kok 70 vote next🙏🍆💞💓

BROTHER AND SISTER!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang