[15]. no answer

5.6K 246 4
                                    

"aku tidak terima penolakan!"

"baiklah hati-hati sayang"

Aku berjalan dengan langkah gontai selama perjalanan aku hanya menundukkan kepalaku .

-Justin Bieber's POV-

Aku bodoh? Ya! maddi menangis karenaku! Kau bodoh justin! kau bodoh! membuat orang yang kau cintai dan sayangi menangis!

Aku melihat maddi saat perjalanan pulang dia terus menundukkan kepalanya dan masih terlihat....menangis .

maafkan aku maddi sayang . aku tidak bermaksud menyakitimu kau hanya tidak mengerti. jaga dirimu dalan perjalanan pulang ini .

perjalanan ke rumah memang tidak terlalu jauh , tetapi aku takut keselamatannya dan ini juga sudah malam . Tau angin malam bagaimana kan? dingin. aku menyetopkan mobilku dipinggir jalan dan mengawasinya hingga kerumah.

Setelah sampai dirumah dia masuk dan langsung menuju kamarnya . aku tidak menyusulnya. sengaja. Karena ingin membiarkan dirinya merasa tenang baru aku ingin bertemu dengannya dan menjelaskannya.

23.50
Karna haus sialan ini aku terbangun . Aku mencari gadis yang biasa kupeluk dan tidur disampingku kini dia tidak ada.

Aku bangun dan melewati kamarnya aku berhenti tepat depan pintunya ingin sekali rasanya aku masuk dan memeluknya tidur dengannya.

                             ****

alarm iphoneku berbunyi nyaring , menggangguku dari tidurku yang tidak karuan. aku paksa tubuhku untuk berdiri dan memasuki kamar mandi lalu melepas semua pakaian juga dalaman yang kupakai.

Membasahi tubuhku dengan shower membersihkan tubuhku dengan sabun lalu memakai shampoo dan menggosok gigi setelah merasa semua selesai aku memasang handuk dibawah pusarku. Lalu keluar dan memakai seragam kantorku .

Aku tidak bisa memasang dasiku sendiri , aku butuh bantuan dulu saat masih ada mom , dialah yang memakaikanku dasi sejak dia tidak ada maddi yang menggantikannya.

Aku membawa dasiku keluar kamar dan menuju kamar maddi .

Tok...tok...tok... tidak ada jawaban.

aku langsung masuk tanpa ada yang menyuruh , aku melihat maddi yang sedang duduk di meja riasnya memperbaiki rambutnya. wajahnya yang tersenyum berubah menjadi datar ketika aku datang. dia marah.

"Siapa yang menyuruhmu masuk Mr.bieber?" tanyanya tegas dan tetap melihat ke cermin

"tidak ada yang menyuruhku masuk . Aku bisa meminta bantuanmu nona? tolong pasangkan dasiku"

maddi langsung berdiri dan mengambil dasi yang kupegang dan memasangkannya pada kerah bajuku . aku memperhatikan setiap gerak-geriknya , wajahnya yang serius .

"jangan memperhatikanku seperti itu" tegasnya . setelah selesai memasangkanku dasi dia mengambil sisir dan menyisirkan rambutku yang berantakan .

saat dia berbalik aku menarik pinggangnya dan dia terlihat sedikit kaget aku menempelkan badanku dengan badannya.

aku mendekatkan wajahku lalu menutup mataku dan melumat bibirnya dengan lembut . dia tidak membukakan bibirnya dan terpaksa harus kugigit bibir bawahnya membuatnya mengerang lidahku lolos dan berhasil masuk. Aku melumat bibirnya dengan perasaan.

"maafkan aku sayang" aku melepas bibirku dari bibirnya dan dia langsung mendorongku lalu mengambil tasnya dan keluar dari kamar.

aku mengekorinya dari belakang dan tidak terlalu menyamakan langkahku dengannya . Maddi menuju dapur dan langsung duduk kasar dikursinya dan memakan sarapannya . aku menyusul duduk di depannya dia tidak memperhatikanku sedikitpun hanya memperhatikan kuku-kuku mungilnya itu . setelah ia makan dia langsung menyambar susunya dan pergi meninggalkanku sendiri dengan sandwitchku yang sedikit lagi habis .

-Maddi Jane's POV-

Tok...tok...tok...

aku mendengar ketokan itu tapi aku tidak tau itu siapa dan tidak ingin tau aku juga belum ingin bertemu siapapun termasuk justin .

aku merapikan rambutku sesambil tersenyum sendiri memperhatikan diriku . seketika justin masuk tanpa disuruh akupun kaget dan merubah wajahku menjadi datar.

"siapa yang menyuruhmu masuk Mr.bieber?" aku terus memperhatikan cermin tanpa ingin melihatnya

"tidak ada yang menyuruhku masuk. Aku bisa meminta bantuanmu nona?pasangkan dasiku"

Aku terdiam sejenak. Lalu langsung berdiri dan mengambil dasi yang dipegangnya lalu memasangkannya. Justin menatapku matanya sayu , sebenarnya ingin sekali aku mengecup bibirnya itu tapi ego ku lebih besar . Aku merasa malu sekaligus tidak enak di lihat justin seperti itu

"jangan memperhatikanku seperti itu" Aku mengambil sisir dan langsung menyisir rambutnya yang berantakan matanya tetap memperhatikanku selama aku bergerak .

saat aku ingin menaruh sisirku justin menarik pinggangku membuatku sedikit kaget . Justin mendekatkan wajahnya lalu menutup matanya aku tau apa yang dia lakukan . justin melumat bibirku aku tidak membalasnya dan menutup mulutku rapat .

justin menggigit bibir bawahku membuatku mengerang dan lidahnya pun masuk dengan lancar menjelajahi mulutku terasa sangat...penuh

Aku larut dalam ciumannya yang memabukkan itu . Aku membalasnya

Damn justin!

"maafkan aku sayang" lirih justin . aku langsung mendorongnya dan mengambil tasku lalu turun untuk memakan sarapan.

Aku langsung makan dengan lahap dan menghabiskan susuku lalu beranjak . Aku tau sebenarnya justin memperhatikanku daritadi .Tapi bagiku... Bodo! mau dia memperhatikanku atau tidak itu terserah...

Aku memasuki mobil dan tidak memasang seat beltku karna malas. Justin menyusulku terburu-buru dan masih kulihat ada susu dimulutnya . Dia masuk dan memasangkan seat beltku lalu memasang punyanya sendiri.

Aku memberikan tissu yang kubawa pada justin . Lalu dia mengambilnya dan mengelap mulutnya . Selama di perjalanan hening. tidak ada yang mau berbicara . Saat sampai sisekolahku aku melepas seat beltku lalu mengecup pipi justin sekejap dan berdiri keluar .

BRUKK!
"Ahhh...selena!!!" Astaga selena ini! baru aku turun langsung ditimpa oleh badannya kami terjatuh dilantai

"hehe maaf . Hari ini adalah hari my birthday kau datang ya maddi?"

"tidak tau"

"Astaga...Ayolah kumohon kau kan sahabatku yang paling baik" selena memasang puppy eyesnya membuatku ingin muntah

"baiklah..baiklah...Lihat saja nanti"

"Okay"

05.00
Aku bersiap-siap untuk datang ke pesta selena. Pesta ulang tahunnya
Aku memakai dress hitam pendek dengan lengan atas yang kelihatan dan memakai sepatu highheels hitamku .

Saat keluar kamar aku melihat justin yang berpakaian rapih sepertinya dia ingin datang kepesta juga tapi entah pesta siapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat keluar kamar aku melihat justin yang berpakaian rapih sepertinya dia ingin datang kepesta juga tapi entah pesta siapa.

"Kau ingin kemana?" Tanya justin sambil membenarkan kancing lengannya

"bukan urusanmu"

"Kepesta selena?"

darimana dia tau?

"Ya"

"tujuan kita sama. Paman selena adalah rekan kerjaku"

VOTE & COMMENT 😘

BTW KALIAN UDAH TAU LAGU BARU JUSTIN YANG DESPACITO? KEREN BETTT😍

BROTHER AND SISTER!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang