[22]. Where?

4.5K 203 14
                                    

-Maddi Jane's POV-

Hari ini adalah hari pertama aku bekerja di perusahaan justin , maksudku mom dan dad . Justin hanyalah CEO yang memimpin perusahaan ini . Aku bangun lebih awal agar dapat lebih cepat turun bekerja . Menyenangkan sekali jika bekerja di kantor dan memakai seragam rapih. Kalian tau bukan?jika aku senang memakai seragam kantor.

Ini masih jam 05.00 Tetapi aku sudah bangun duluan,aku melihat justin yang masih tertidur nyaman dan pulas disampingku memelukku . Aku ingin sekali membangunkannya , tetapi setelah melihat wajah tampan nan damainya aku mengurungkan niatku untuk membangunkannya.

Nafasnya benar-benar teratur dan hangat . Aku memainkan jariku membuat suatu garis di wajahnya , membuatnya mengerang . Setiap kali erangannya ia menarikku agar lebih dekat lagi dengannya . Aku mencium pipi kanan nya lama sambil memejamkan mataku , aku benar-benar tidak tahan jika tidak mencium wajahnya yang damai ini.

Aku mulai merasakan bulu matanya bergerak-gerak di daguku , menandakan bahwa matanya ingin terbuka . Aku langsung melepaskan ciumanku pada pipinya itu dan melihatnya sambil tersenyum."good morning" sapaku.

"good morning maddi"ucapnya Dengan suara serak dan sexynya sambil menggosok matanya khas bangun tidur."ini jam berapa?"Tanyanya.

"jam lima lewat dua puluh menit" jawabku.

"mengapa kau bangun pagi sekali?"Justin kembali menutup matanya dan menarikku di pelukan hangatnya itu. Aku segera mendorong dadanya agar dia terbangun dan melepas pelukannya , walau sebenarnya aku membutuhkan pelukan itu. "kita harus bangun cepat justin , kau tau bukan jika ini hari pertama pekerjaanku di perusahaanmu . Aku sangat senang dan bersemangat , jangan rubah mood ku menjadi buruk." Jelasku.

Ia kembali membuka matanya dan duduk disisi ranjang."baiklah, mood mu tidak akan ku rubah" Jawabnya lalu melenggang masuk kekamar mandi .

Aku memutar bola mataku. "bunny?"
Siapa yang justin panggil bunny ? Aku bahkan tidak pernah ia panggil seperti itu . Aku melihatnya yang menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya.

Aku mendatanginya "siapa yang kau maksud?" Tanyaku.

"tentu kau sayang , siapa lagi? mungkin kah jika aku memanggil para maid-maid seperti itu? itu sangat menjijikan" Ia menggidikkan bahunya.

aku terkekeh."apa yang kau inginkan?"Tanyaku.

"aku ingin mandi bersama denganmu" Jawabnya dengan wajah memelas yang dibuat-buat . Aku berpura-pura memuntahkan isi perutku karna wajah memelasnya itu.

"kau muntah sayang? Apa kau hamil?bukan kah kau sudah meminum pil yang kuberi?atau kau tidak meminumnya?" Tanya justin bertubi-tubi membuatku tertawa keras.

"Aku tidak muntah , aku tidak hamil dan aku sudah meminum pil yang kau beri padaku . Oke?" Aku masih tertawa dan dia terlihat memandangiku."mengapa kau memandangiku?"

"Tawamu indah" Jawabnya membuatku merinding.

"kau mandi saja duluan"Ucapku mengalihkan moment awkward ini, aku tidak mengalihkan hanya saja tidak ingin berlama-lama dengan moment awkward ini.

"baiklah" Ucapnya lalu masuk kekamar mandi.

💍💍💍

-Justin Bieber's POV-

Senyum dan sapaan banjir saat aku dan maddi masuk ke perusahaanku. Aku berjalan dengan angkuhku dan merangkul pinggang maddi . Ia tampak senang dan bersemangat , tetapi ia tidak suka pada tatapan orang yang baru melihatnya . Aku tau itu , terlihat dari wajahnya.

Ia bekerja sebagai sekretarisku , aku tidak ingin menjadikannya seperti yang lain. Ia memakai seragam kantor yang kuberi . Seragam sepasang berwarna hitam dan rok pendek diatas lututnya. Sebenarnya aku sedikit tidak suka jika ia memakai sesuatu yang pendek , karna ia melihatkan pahanya yang putih mulus , kalian tau bukan? Paha itu hanya milikku seorang. Dan Ia benar-benar cantik ditambah rambutnya yang ia gerai kesamping. Ia benar-benar gadisku.

ku menekan tombol lift , selama didalam lift ia hanya diam menyilangkan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ku menekan tombol lift , selama didalam lift ia hanya diam menyilangkan tangannya."kau kenapa?"Tanyaku.

"Tidak apa-apa aku hanya sedikit risih jika diperhatikan seperti itu . apa aku terlihat seperti jalang?"

Aku sedikit kaget mendengar kata jalang yang lontarkan.Aku mengubah ekspresiku seperti biasa."Jalang?tidak ada kemiripanmu dengan jalang sedikitpun , mereka hanya bingung menatapmu disini.Karna kau orang baru."

Ting

Lift terbuka aku menuju ruanganku bersama maddi.Aku membuka pintu dan mempersilahkannya masuk. Setelah ia masuk aku menutup pintu dan menguncinya. Ia duduk di kursi hadapan mejaku memainkan jarinya.

Aku menyusulnya duduk di kursi staffku dan menopang wajahku dengan kedua tanganku, dan menggembungkan pipiku."Kau ingin tau dimana ruangmu? Dan kau tidak ingin berjalan-jalan disini untuk mengetahui lebih dalam kantor ini?"Tanyaku lembut.

"Aku ingin tahu justin" Jawabnya.Ia mulai berdiri , aku langsung ikut berdiri dan merangkul pinggangnya , aku memang sangat suka merangkul pinggangnya yang sangat sempurna itu , tanganku sedikit turun untuk meremas bokongnya yang terlalu muncul dari luar rok. Ia menepis tanganku tetapi aku tetap meremasnya."Jangan seperti itu ketika disini justin!"Tegurnya dengan memanyunkan bibirnya. Lucu sekali.

Kami mulai menelusuri gedung ini dengan langkah yang pelan dan lambat karna memang tujuan kami mengelilingi gedung ini.

💍💍💍
"ahhh aku sangat lelah!" Maddi mendaratkan bokongnya di kursi staff diruang kerjanya . Ia sudah tau ruangnya. Ia sangat senang dengan semua ini , ia bilang ini sangat menarik.

"Jika kau butuh aku , aku berada disampingmu , maksudnya ruanganku"

"baiklah , jika kau ingin pergi--pergi saja sana"

"kau mengusirku?" Aku menaik turunkan alisku. "Jika ya mengapa?"
Tanyanya.

"Huffff!Kau memang keras kepala"Jawabku lalu melenggang pergi. Aku mendengar suara ketukan sepatu hak-nya berjalan. Aku sengaja memperlambat gerakanku.

"tunggu" Ia menarik tanganku menghadapnya , lalu ia mendekatkan wajahnya denganku. Ia menempelkan bibirnya padaku lama dan tidak menggerakkannya , ia menutup matanya . Aku yang tak tahan langsung menjilat permukaan bibirnya melumat dengan lembut dan pelan . Tanganku terulur meremas bokongnya itu . Ia mengalungkan tangannya di leherku."stop it justin".

"no , i'm no wish stop babygirl"

"Kita tidak melakukannya disini , ini sangat tidak sopan bagaimana jika ada yang tau jika seorang CEO melakukan itu disini?"Ia menekankan kata itu nya.

"lalu kau ingin dimana? dihotel atau di ruangku?"

Hayooo mau dimana guyss :v 😂Vomment ya lopyu💕💕

BROTHER AND SISTER!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang