Justin masuk kekamarku, "sudah siap?"Ia bertanya dengan santainya, aku terisak-isak disini. "Mengapa kau menangis sayang?" Ia menariku kedalam pelukannya , aku tidak menolak jika ini pelukan terakhirnya.
"Kau mengusirku, tidak ada lagi arti hidupku"Aku menangis terisak didadanya. Ia mengusap dan mencium kening dan kepalaku bergantian.
"Sayang, aku tidak mengusirmu. Aku ingin mengajakmu berlibur ke paris. Sekolahmu libur selama dua minggu kan?".
Ia tidak mengusirku?Oh tuhan, terimakasih kukira dia ingin mengusirku. Semangat hidupku kembali lagi, aku memeluknya erat.
"Maaf kakak, aku kira kau mengusirku", aku menenggelamkan wajahku di dada bidangnya."Aku menyayangimu, bagaimana bisa aku mengusirmu?Sudahlah, jangan menangis lagi. Jam delapan kita akan berangkat,"ucapnya, aku mengangguk dan melepas pelukanku padanya.
****
Kami berjalan keluar rumah menemui orang yang ribut membunyikan klaksonnya tadi,
"scoot bisa kau bawakan semua barang kami? Semua barang kami ada di ruang tamu , bawa semua kesini"perintah justin pada manager itu,
"Baik tuan"jawab scoot lalu segera bergegas mengambil barang kami.
justin memegang tanganku menuntun untuk masuk kemobil lalu dia menutup pintunya dan masuk dari sisi lainnya , aku langsung duduk dikursi kedua dibelakang supir bersama justin.
Setelah sampai dibandara kami disambut oleh petugas bandaranya dan mereka membawakan barang kami kedalam pesawat kami, Kami mempunyai pesawat pribadi khusus kekuarga bieber.
pesawat pribadi kami sangat besar dan mewah didalam pesawat ini terdapat 2 kamar paling belakang , dan 2 toilet yang satu toilet pribadi justin dan yang satu toilet untuk petugas yang ada di pesawat itu.
Aku dan justin masuk kedalam, justin langsung membawaku kekamar pribadi kami, agar kami dapat beristirahat aku menurutinya karna kantuk dan lelahku menyerangku.
Kamar ini berisi lemari dan ranjang yang mewah juga lantai marmernya .aku dan justin langsung merebahkan diri di atas ranjang itu , pintu sudah ditutup dan dikunci justin agar tidak ada yang bisa masuk.
"Kau tidak lelah? perjalanan ke paris cukup memakan waktu lama"tanya justin padaku, ia memainkan rambutku. Dan mengecupi wajahku, membuatku menggeliat geli.
"Jika aku lelah aku bisa langsung tidur "jawabku sambil memeluk tubuhnya dari samping, ia menaruh dagunya dipuncak kepalaku.
"Baiklah" jawabnya lalu memeluk erat tubuhku yang mungil ini sambil menghadapnya.
-Justin bieber's POV-
Dia sangat cantik dan menggemaskan ,aku sangat mencintainya, sejak dulu aku menyukainya. Wajahnya yang cantik dan menggemaskan. aku memang bodoh ingin menikahi adikku sendiri. Tapi aku dengannya tidak memiliki ikatan darah bukan? jadi tentu saja boleh.
"Kau sangat damai" aku berbicara pada orang yang sedang tidur , entah mengapa aku sangat menyayanginya aku tidak mau kehilangannya.
Akupun tertidur juga bersama gadis ini ,nafasnya sangat teratur dan hangat. gadis ini memelukku dengan kuat seperti tidak ingin aku pergi , akupun juga memeluk erat tubuh gadisku ini.
****
Ketika pesawat sudah mendarat dengan sempurna aku menggendongnya di bahuku berniat tak membangunkannya. Aku menaruhnya pelan dimobil lalu duduk disebelahnya. "Scoot, semua koperku sudah sampai diapartement?"
"Sudah tuan, Kamar nomor 160 kan?". "Hnn" jawabku.
****
-Maddi jane's POV-
"sayang wake up," ucap justin sedikit nyaring dan mengagetkanku dia menggoyang-goyangkan tubuhku agar aku terbangun.
Damn!
"Nghhh...."aku mengumpulkan semua nyawaku lalu bangun dan duduk di kasur ini . Aku melihat justin dia sudah mandi dan berbaju rapih.
"kau lama sekali bangun, sebelum aku mandi aku sudah membangunimu tapi kau tidak mau bangun jadi aku membangunkanmu setelah aku selesai" ucap justin yang memandangiku, "mandilah sayang"ucapnya lagi
"setelah ini kita akan kemana?" tanyaku.
"Jalan-jalan"Justin berucap santai sedangkan aku histeris. Aku memang bodoh, "panggil aku jika sudah selesai sayang"Lanjutnya. "Baik justin,"
Aku masuk kamar mandi melepas semua yang kukenakan dan mulai membasahi tubuhku dengan air shower yang menyala deras . Setelah semua selesai aku memakai handuk untuk menutupi tubuhku , handuk ini tidak terlalu panjang hanya sampai pahaku saja.
Aku memakai dress hitam yang pendek , dengan sepatu heels hitamku lalu mengikat rambutku ala...Entahlah aku tidak tau ala-nya yang penting poniku aku ikat keatas .Aku memakai kacamata bertangkai putih dan kaca hitam yang memang sudah tersimpan di koperku.
"Aku sudah selesai justin" ucapku sambil tersenyum dan memutar-mutar badanku, gaun ini mengembang ketika aku berputar.
Aku dan justin menuju Lift lalu menekan tombolnya, selama didalam lift justin hanya merangkul pinggulku dan menciumi leherku. Bagaimana jika ada yang melihat?
Ting! Suara lift , justin langsung mengumpat. Aku tertawa dalam hati
Setelah itu kami keluar dan menaiki mobil ferarri. Mobil siapa ini justin?"tanyaku. "Mobil kita yang memang sudah berada lama diparis, mobil ini belum pernah terpakai terkecuali aku datang ke paris,"
Aku ber O ria, dan menatap seluruh kota ini dari dalam mobil. Tak lama kami sampai didekat, menara eiffel. Justin memakirkan mobilnya, lalu aku segera turun. Ini benar-benar indah, dan menakjubkan.
Aku dan justin mengelilingi menara eiffel, setelah kakiku lelah berjalan kami duduk dan membeli minuman.
"Setelah ini mau kemana?"Tanya justin, "aku lapar justin,"ucapku, justin terkekeh
"Baiklah kita juga belum sarapan,"
Ini maddi guyss maaf beda sama yg lainnya karna susah nemuinnya
Ini apartemennya
Read my story both
' My idol is a mind reader ' vote juga ya💕
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER AND SISTER!
FanfictionCiuman justin semakin lama semakin panas dan turun ke leherku , justin menggigit kecil disetiap leherku dan menghisapnya membuatku mendesah , tangannya membuka bra , hotpants , dan CD ku lalu membuangnya kesegala arah sekarang aku naked tanpa sehela...