Vomment-nya :))
Aku membuka paha maddi lebar lalu mengarahkan jerryku pada miliknya. Jerryku benar-benar masuk semua pada miliknya, kemudian aku menggoyangkan pinggulku dengan cepat. "ahh...justin...""Fuck! Ah...astaga sempit sekali" Aku memperlambat gerakan pinggulku dan mencabut penisku. Maddi membuka matanya dan melihatku dengan tatapan kecewa.
"Justin..."
"Apa sayang?" Tanyaku dengan tatapan menggoda dan mengedipkan sebelah mataku. Ia mendesah sebelum berkata, "Masukkan lagi..." Ucapnya. Pipinya memerah astaga.
"Apa?"Aku menggodanya dan ia langsung merebahkan tubuhku menjadi di atasnya. Ia membungkam bibirku dengan bibirnya.
Aku membalas ciumannya tak kalah panas , lidahku melesak masuk kedalam mulutnya. Membelit lidahku dengan lidahnya , aku menggigit bibirnya membuatnya mengerang tertahan.
Maddi merangkak ke atas tubuhku dan menggesekkan Miliknya pada jerryku. "ahhh....my-god..."Desahnya.
Kemudian tangan kanannya memegang jerryku lalu memasukkan kedalam miliknya. "Ahhhh...."
Ia menaik turunkan tubuhnya sendiri. Tanganku tak tinggal diam , aku memainkan payudaranya dengan nakal. "Stop"Ucapku ia langsung berhenti menggerakkan tubuhnya dan menatapku lalu melepas penisku dari miliknya. Aku beranjak duduk dan membaringkan maddi , mendekatkan tubuhku dengannya lalu mengecup keningnya.
"Kau hanya diam, rasakan, dan mendesah untukku. Rasakan Penisku sayang" Ucapku ia mengangguk.
-Maddi Jane's POV-
"Kau hanya diam, rasakan, dan mendesah untukku. Rasakan Penisku sayang" Ucap justin. Oke aku sekarang memerah. siapa yang tidak memerah pipinya jika lelaki bilang seperti itu?
Aku mulai merasakan benda keras panjang itu menerobos masuk milikku. Rasa sakit memang tidak ada , hanya ada rasa nikmat. Aku meremas sprai dan menggigit bibirku.
"Mendesah sayang , panggil namaku."
Aku melingkarkan kakiku di pinggul justin , sementara ia menggerakkan pinggulnya dengan pelan."Ahh..jus..tin..." Aku membuka mataku melihat justin yang sibuk memompaku. Tubuhnya dan tubuhku berkeringat , tetapi keringat itu bukan masalah untuk melakukan aktivitas kami. Dahinya berkeringat bibirnya memerah merekah akibat ku gigit tadi. "Yeah...Keep calling my name babe" Justin menyeringai dan memainkan payudaraku.
"Dekatkan...Ahh..tubuhmu...Jus..tin.."
Justin segera mendekatkan tubuhnya denganku , ia menaruh wajahnya dileherku dan sesekali mengecup nakal leherku. Dan itu menambah sensasi geli dan menaikkan gairahku."ahhhh....ahhh....justin..."Tubuhku menegang dan bergetar sebentar lagi aku mendapat orgasmeku. Justin terus menusukkan penisnya.
Aku meremas bahu dan rambut justin , tubuhku terasa ingin mengeluarkan sesuatu. Tidak lama cairanku keluar tubuhku melemas. Justin semakin cepat menggerakkan tubuhnya
"Oh shit!Ah...aku hampir sampai..."
Penis justin semakin mengeras dan tubuhnya bergetar. Penisnya mengeluarkan spermanya didalam rahimku , kurasa 7 semprotan didalam sana. Ia terkulai lemas , kemudian tubuhnya ambruk disampingku tanpa melepas penisnya.
Aku menghadapnya dan ia memelukku. "Justin?""Hmm?"Justin berdehem dan menutup matanya. "Aku mencintaimu"Ucapku, ia membuka matanya dan menatapku dalam.
Apa?Apa yang kuucapkan salah?
"Aku lebih mencintaimu"Ucapnya.Perutku terasa seperti ada beribu-ribu kupu-kupu didalamnya. Aku tersenyum dan menyembunyikan wajahku di lehernya. Ia mengusap kepalaku dan mengecupnya berkali-kali.
![](https://img.wattpad.com/cover/101486930-288-k631232.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER AND SISTER!
FanficCiuman justin semakin lama semakin panas dan turun ke leherku , justin menggigit kecil disetiap leherku dan menghisapnya membuatku mendesah , tangannya membuka bra , hotpants , dan CD ku lalu membuangnya kesegala arah sekarang aku naked tanpa sehela...