Kidnaped 2

13.3K 762 2
                                        

Ed POV

'Ed.., kumohon cepatlah datang' ucap Am memindlinkku.

Seketika itu juga aku langsung mempercepat lariku diikuti oleh kedua betaku Thomas dan rey dan beberapa pasukanku.

Saat aku sudah hampir sampai ditempat yang diberitahukan Amber, aku langsung dapat mencium Wangi Melati bercampur mint yang sangat kusukai.

Aku langsung tau kalo Am ada didalam rumah itu.

Aku langsung mengisyaratkan kedua betaku dan pasukanku untuk tidak berisik.

Setelah itu, secara perlahan aku mendekati jendela dimana Wangi mateku itu sangat menyengat dihidungku.

Aku melihat Am seperti sedikit ketakutan dan berlainan arah aku melihat keluarga max yang melihat ke arah Am dengan kaget.

Entah apa yang mereka kagetkan tapi aku tidak peduli akan hal itu, didekat tembok aku melihat seorang laki-laki tua yang kukenali.

Ya, lelaki tua itu adalah salah satu perusahaan yang pernah kutolong karena hampir bangkrut dan bekerja sama dengan perusahaanku.

Kurang ajar sekali dia berani menyentuh gadisku.

Aku langsung menyuruh pasukanku untuk menyerang anak buah max.

Setelah itu aku langsung masuk kedalam rumah itu.

"Berani sekali kalian melukai calon istriku" ucapku tiba-tiba sambil berjalan dengan angkuh kearah mereka.

"Mr. Raymond" ucap laki-laki tua itu dengan ketakutan.

"Tinggalkan tempat ini segera dan tidak ada lagi kerjasama diantara perusahaan kita dan itu juga termasuk saham" ucapku dengan amarah yang tak terkendalikan.

Laki-laki tua itu langsung meninggalkan tempat ini dengan wajah yang sangat pucat pasi.

Aku langsung menatap keluarga Max dengan intens.

"Apa kalian tau kesalahan apa yang telah kalian perbuat" ucapku sambil merebut dompet yang berada ditangan Tasya.

"Ed, kau lebih cocok denganku, aku lebih cantik daripada dia, aku memiliki keluarga dan asal usul yang jelas, dan... "

"TUTUP MULUTMU, JANGAN MEMANGGILKU DENGAN NAMA ED KARENA ITU HANYA ORANG-ORANG YANG KUPERBOLEHKAN UNTUK MEMANGGILKU DENGAN ITU" ucapku menyela perkataan Tasya.

"DAN JANGAN COBA-COBA MEMBANDINGKAN AMBER DAN DIRIMU" ucapku lagi.

'Ed, tolong aku, kekuatan anginku tiba-tiba muncul dan aku tidak bisa mengendalikannya' ucap Am memindlinkku.

Aku langsung menatap Am dan berjalan kearahnya lalu memeluknya dengan erat sambil melepaskan ikatan yang mengikat tubuh mungilnya.

"Tenanglah Am, kau pasti bisa mengendalikannya" ucapku menenangkannya.

Seketika tubuh Am yang tadinya tegang kembali rileks dan menganggukan kepalanya.

"Terimakasih Ed, sepertinya kekuatanku sudah bisa ku kendalikan" ucap Am sambil melepaskan pelukanku.

Aku kembali menatap keluarga Max.

"Kenapa? Apa kalian sebegitu kagetnya mendengar kata kekuatan?" ucapku sambil menunjukkan senyum jahatku.

Max dan keluarganya hanya diam tak berkutik, lalu aku melanjutkan ucapanku.

"Apa kalian percaya bahwa warewolf itu ada?" ucapku yang langsung membuat mereka tak berkutik.

"Ya, kalian pasti tak percaya kalau sebenarnya aku adalah seorang alpha werewolf dan Amber adalah mateku" ucapku.

"Hah? Apa kau sudah gila karena bersamanya? Mana ada werewolf, lagian werewolf hanya ada di cerita-cerita novel" ucap Tasya.

"Dan jangan coba membohongi kami, Amber adalah anak kami jadi itu terserah kami akan melakukan apa saja kepadanya" ucap cyntia.

Aku menggeram marah, sangat marah tapi tiba-tiba amarahku sedikit reda karena Amber menenangkanku dengan memelukku dari belakang.

"Jangan kau coba-coba memeluknya" ucap Tasya sambil menarik rambut Amber.

Ketika aku akan bertindak tiba-tiba.....

🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨

Hai 🙋

Vomennya jangan lupa ya 🙌
Makasih 🙆

The White AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang