3 Bulan setelah Am tinggal didesa.
"Am.. Dimana kau?" ucap Rosa.
"Aku disini nek" ucap Am dari belakang rumah.
"Astaga Am, kau membuatku takut apalagi dengan perutmu yang sudah sangat besar itu" ucap nenek Flo yang diikuti tante Rosa
"Hehehe, maaf nenek Flo dan Tante Rosa, aku hanya sedang bosan didalam kamar terus" ucapku.
"Huftt... Ya sudahlah yang penting kau tidak kenapa-kenapa" ucap Tante Rosa.
BRAK.....
"Rosa... Flo...."
Tiba-tiba saja terdengar pintu terbuka dengar kerasnya dan panggilan dari seorang wanita.
Dengan segera Tante Rosa langsung berjalan cepat ke depan rumah.
"Ada apa dengamu, tiba-tiba saja seperti itu" ucap Tante Rosa dengan kesal.
"Aku dan anakku ingin melamar Am untuk menjadi menantu dan istri dari anakku" ucap wanita angkuh itu.
"Tidak, tidak akan kubiarkan" teriak nenek Flo.
"Kalau kalian tidak mau maka rumahmu dan semua isinya akan aku bakar habis" ucap wanita angkuh itu.
"Oohhh, ayolah memang apasih yang kurang dari kakakku yang tampan dan kaya ini" ucap seorang perempuan yang kuketahui anak dari wanita angkuh ini.
"Pokoknya kami tidak mau dan tidak akan takut terhadap ancamanmu itu" ucap tante Rosa dan nenek Flo.
"Tante Nenek" ucapku dengan sedih.
"Tenanglah nak, kami bisa mengatasinya" ucap Tante Rosa menenangkanku.
Namun, tiba-tiba keadaan disekitar rumah nenek Flo menjadi heboh.
Kami (nenek Flo dan suaminya, Tante Rosa dan suaminya, serta wanita angkuh bersama kedua anaknya) langsung berhambur keluar dan melihat apa yang terjadi.
Disana tepat didepan halaman rumah ini berdirilah seorang pria gagah dan tampan yang tubuhnya dibaluti jas kerja yang ku yakin pasti sangat mahal.
Para wanita penghuni desa ini langsung berteriak histeris.
Tiba-tiba ada perasaan aneh yang menyeruak didalam hatiku saat melihat pria itu.
Dengan perlahan pria itu berjalan mendekatiku dan memelukku.
Seketika air mataku lolos begitu saja dan entah kenapa rasanya begitu lega.
"Am" ucap pria itu ditelingaku lalu menguraikan pelukannya.
Aku menatap matanya dan pria itu juga melakukan hal yang sama.
Tiba-tiba saja banyak memori yang muncul dalam pikiranku.
Aku tersenyum sangat bahagia setelah dapat mengingat semuanya.
Ku elus pipi pria itu dengan lembut.
"Ed" ucapku."Iya sayang, ini aku, maaf aku telat menemukanmu dan anak-anak" ucap Ed lalu mengecup bibirku dan mencium perutku lama.
"Ed, perkenalkan ini nenek Flo dan suaminya kakek Steven, dan ini tante Rosa dan suaminya om Andre" ucapku.
"Mereka yang telah menjaga dan merawatku disini" ucapku lagi.
"Terimakasih karena kalian telah berbaik hati menjaga dan merawat istriku" ucap Ed dengan tulus sambil merangkulku.
"Sama-sama kami hanya melakukan apa yang baik, dan bukankah sesama manusia harus saling tolong menolong" ucap Rosa.
Aku dan Ed langsung saling bertatapan sejenak.
"Sebenarnya kami adalah.. ""TUNGGU DULU, Am adalah calon menantu dan calon istri dari anakku"ucap wanita angkuh itu tiba-tiba.
"Bukankah sudah kami katakan kalau kami tidak akan membiarkanmu membawa Am" ucap nenek Flo.
Aku melihat tatapan kemarahan didalam mata Ed, Ed memindlinkku dan menanyakan apa maksud dari perkataan wanita tua itu.
Aku pun langsung menceritakan semuanya saat aku berada disini, termasuk ancaman mereka lewat mindlink.
Seketika rahang Ed semakin mengeras dan tangannya terkepal kuat.
"Well, maaf mengganggu percakapan kalian, akan aku beritahu satu hal kepadamu wanita tua tidak tau diri" ucap Ed dan langsung semua penduduk menatap Ed.
"Perkenalkan namaku Kenward Edwardo Raymond Ceo dari perusahaan Raymond dan wanita disampingku ini adalah istriku Amber Gytha Madeline" ucap Ed lagi.
Semua penduduk langsung terperangah kaget termasuk wanita angkuh itu.
"Dan jangan coba-coba anda mengancam yang tidak-tidak lagi atau anda akan menerima akibatnya" ucap Ed.
Tiba-tiba saja anak perempuan dari wanita angkuh itu mendekati kami.
"Hei, biarkan kakakku menikah dengan perempuan ini dan kau menikahlah denganku karena aku lebih baik dari perempuan ini" ucap perempuan itu.
Seketika amarah Ed semakin memuncak, dia mencekik leher wanita itu dan mengangkatnya lalu melemparnya dengan kuat ketanah.
Wanita angkuh itu langsung berlari kearah anak perempuannya itu dan membantunya.
"Satu hal lagi yang perlu kalian tahu, kami berdua bukanlah manusia biasa" ucap Ed.
"Apa kalian pernah mendengar tentang bangsa werewolf?" ucap Ed lagi.
"Jangan-jangan kalian..." ucap kepala desa.
"Ya kau benar sekali, saya juga adalah alpha dari sebuah pack dan kalian tidak perlu tau nama packku" ucap Ed yang membuat seluruh desa kembali terperangah kaget.
Mata Ed mulai berubah warna dan dengan pelan berjalan mendekati wanita angkuh dan kedua anaknya.
"Aku sudah mengirim pesan kepada orang-orangku dan sebentar lagi kalian akan menikmati hidup menjadi orang miskin, tenang saja orang-orangku adalah manusia biasa tapi mereka kuat" ucap Ed dengan smirknya.
"Kumohon maafkan kami" ucap wanita angkuh itu sambil bersimpuh dikaki Ed.
Tapi Ed hanya menghiraukannya dan berlalu mendekatiku dan langsung membawaku pergi dari tempat itu
Sebelum Ed benar-benar membawaku pergi, kami mengucapkan kembali terimakasih dan Ed menjanjikan kalau rumah mereka akan diperbarui dan Ed juga memberikan sejumlah uang yang sangat besar.
Walaupun mereka(nenek Flo dan suaminya, Tante Rosa dan suaminya) sudah menolaknya dan mengatakan tidak apa-apa, tapi kami tetap bersikeras memberikan itu dan akhirnya merekapun menerimanya.
🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨
😃😃😃😃😃😃
KAMU SEDANG MEMBACA
The White Alpha
WerewolfAku langsung menangis terisak ketika mereka makin mendekatiku. "Kumohon siapa saja tolong aku..... Hiksss.. Hikkksss.... Siapa saja tolong aku...." teriakku dengan terisak. Aku makin menangis sejadi-jadinya ketika serigala itu sudah sangat dekat sek...